tag:blogger.com,1999:blog-64523857423086715252024-03-13T00:16:40.750-07:00SAHABAT ROCKERSYayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-70886586211597717862017-04-02T20:23:00.004-07:002017-04-02T20:23:45.107-07:00SEJARAH MUSIK ROCK INDONESIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah<br />
namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album<br />
ketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.<br />
<br />
Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.<br />
<br />
Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.<br />
<br />
Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama’, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N’ Rhythm yang<br />
mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.<br />
<br />
Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan juga<br />
mantan vokalis Rotor.<br />
<br />
Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock underground<br />
manggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Café). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di “infiltrasi” oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMA<br />
Pangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus Universitas<br />
Nasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).<br />
<br />
Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses “membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawah<br />
label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding band<br />
seangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, Aquarius<br />
Musikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker’. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.<br />
<br />
Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal sering<br />
terlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.<br />
<br />
Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It’s A Proud To Vomit Him’. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).<br />
<br />
Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n’ paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan cover<br />
penuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet. Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dan<br />
sebagainya.<br />
<br />
29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Café. Acara bernama “Underground Session” ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Café legendaris yang dimiliki rocker gaek<br />
Ahmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 – 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah,<br />
Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang’ manggung di sana.<br />
<br />
10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Café untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Café diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Café Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 café dan Café Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB’s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C’mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,<br />
Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral’ dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Café yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat’ mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, “Puppen : Last Show Ever”, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.<br />
<br />
Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik ini<br />
kemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997 mereka sempat merilis album debut bertitel `…Jang Doeloe’. Generasi awal dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit, Wondergel, Planet Bumi, Orange, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V,<br />
Parklife hingga Death Goes To The Disco.<br />
<br />
Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989 sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di Jakarta, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris Bandung, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic sendiri yang bertitel `Finally’ baru rilis delapan tahun kemudian (1997) secara D.I.Y. Ada juga band alternatif seperti Ocean yang memainkan musik ala Jane’s Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak sempat merilis rekaman.<br />
<br />
Selain itu, di awal 1990, Jakarta juga mencetak band punk rock The Idiots yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living Comfort In Anarchy’ via label indie Movement Records. Komunitas-<br />
komunitas punk/hardcore juga menjamur di Jakarta pada era 90-an tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di Rawamangun.<br />
<br />
Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore Jakarta adalah album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.<br />
<br />
Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan<br />
membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel “Masaindahbangetsekalipisan.” Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal Jakarta.<br />
<br />
Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna, diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000). Kemudian menyusul Pure Saturday dengan albumnya yang self-titled. Album ini kemudian dibantu promosinya oleh Majalah Hai. Kubik juga mengalami hal yang sama, dengan cara bonus kaset 3 lagu sebelum rilis albumnya.<br />
<br />
Agak ke timur, masih di Bandung juga, kita akan menemukan sebuah komunitas yang menjadi episentrum underground metal di sana, komunitas Ujung Berung. Dulunya di daerah ini sempat berdiri Studio Palapa yang banyak berjasa membesarkan band-band underground cadas macam Jasad, Forgotten, Sacrilegious, Sonic Torment, Morbus Corpse, Tympanic Membrane, Infamy, Burger Kill dan sebagainya. Di sinilah kemudian pada awal 1995 terbit fanzine musik pertama di Indonesia yang bernama Revograms Zine. Editornya Dinan, adalah vokalis band Sonic Torment yang memiliki single unik berjudul “Golok Berbicara”. Revograms Zine tercatat sempat tiga kali terbit dan kesemua materi isinya membahas band-band metal/hardcore lokal maupun internasional.<br />
<br />
Kemudian taklama kemudian fanzine indie seperti Swirl, Tigabelas, Membakar Batas dan yang lainnya ikut meramaikan media indie. Ripple dan Trolley muncul sebagai majalah yang membahas kecenderungan subkultur Bandung dan jug lifestylenya. Trolley bangkrut tahun 2002, sementara Ripple berubah dari pocket magazine ke format majalah standar. Sementara fanzine yang umumnya fotokopian hingga kini masih terus eksis. Serunya di Bandung tak hanya musik ekstrim yang maju tapi juga scene indie popnya. Sejak Pure Saturday muncul, berbagai band indie pop atau alternatif, seperti Cherry Bombshell, Sieve, Nasi Putih hingga yang terkini seperti The Milo, Mocca, Homogenic. Begitu pula scene ska yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum trend ska besar. Band seperti Noin Bullet dan Agent Skins sudah lama mengusung genre musik ini.<br />
<br />
Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di Bandung pasti takkan melupakan GOR Saparua yang terkenal hingga ke berbagai pelosok tanah air. Bagi band-band indie, venue ini laksana gedung keramat yang penuh daya magis. Band luar Bandung manapun kalau belum di `baptis’ di sini belum afdhal rasanya. Artefak subkultur bawah tanah Bandung paling legendaris ini adalah saksi bisu digelarnya beberapa rock show fenomenal seperti Hullabaloo, Bandung Berisik hingga Bandung Underground. Jumlah penonton setiap acara-acara di atas tergolong spektakuler, antara 5000 – 7000 penonton! Tiket masuknya saja sampai diperjualbelikan dengan harga fantastis segala oleh para calo. Mungkin ini merupakan rekor tersendiri yang belum terpecahkan hingga saat ini di Indonesia untuk ukuran rock show underground.<br />
<br />
Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia, Bandung memang merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan di kota ini. Belum lagi majalah Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan menjadi reinkarnasi Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan porsi terbesar liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil, Kubik, Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo, Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine Bandung, Death Rock Star untuk membuktikannya. Asli, kota yang satu ini memang nggak ada matinya!<br />
<br />
Kota pelajar adalah julukan formalnya, tapi siapa sangka kalau kota ini ternyata juga menjadi salah satu scene rock underground terkuat di Indonesia? Well, mari kita telusuri sedikit sejarahnya. Komunitas metal underground Jogjakarta salah satunya adalah Jogja Corpsegrinder. Komunitas ini sempat menerbitkan fanzine metal Human Waste, majalah Megaton dan menggelar acara metal legendaris di sana, Jogja Brebeg. Hingga kini acara tersebut sudah terselenggara sepuluh kali! Band-band metal underground lawas dari kota ini antara lain Death Vomit, Mortal Scream, Impurity, Brutal Corpse, Mystis, Ruction.<br />
<br />
Untuk scene punk/hardcore/industrial-nya yang bangkit sekitar awal 1997 tersebutlah nama Sabotage, Something Wrong, Noise For Violence, Black Boots, DOM 65, Teknoshit hingga yang paling terkini, Endank Soekamti. Sedangkan untuk scene indie rock/pop, beberapa nama yang patut di highlight adalah Seek Six Sick, Bangkutaman, Strawberry’s Pop sampai The Monophones. Selain itu, band ska paling keren yang pernah terlahir di Indonesia, Shaggy Dog, juga berasal dari kota ini. Shaggy Dog yang kini dikontrak EMI belakangan malah sedang asyik menggelar tur konser keliling Eropa selama 3 bulan! Kota gudeg ini tercatat juga pernah menggelar Parkinsound, sebuah festival musik elektronik yang pertama di Indonesia. Parkinsound #3 yang diselenggarakan tanggal 6 Juli 2001 silam di antaranya menampilkan Garden Of The Blind, Mock Me Not, Teknoshit, Fucktory, Melancholic Bitch hingga Mesin Jahat.<br />
<br />
Scene underground rock di Surabaya bermula dengan semakin tumbuh-berkembangnya band-band independen beraliran death metal/grindcore sekitar pertengahan tahun 1995. Sejarah terbentuknya berawal dari event Surabaya Expo (semacam Jakarta Fair di DKI - Red) dimana band- band underground metal seperti, Slowdeath, Torture, Dry, Venduzor, Bushido manggung di sebuah acara musik di event tersebut.<br />
<br />
Setelah event itu masing-masing band tersebut kemudian sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi yang bernama Independen. Base camp dari organisasi yang tujuan dibentuknya sebagai wadah pemersatu serta sarana sosialisasi informasi antar musisi/band underground metal ini waktu itu dipusatkan di daerah Ngagel Mulyo atau tepatnya di studio milik band Retri Beauty (band death metal dengan semua personelnya cewek, kini RIP - Red). Anggota dari organisasi yang merupakan cikal bakal terbentuknya scene underground metal di Surabaya ini memang sengaja dibatasi hanya sekitar 7-10 band saja.<br />
<br />
Rencana pertama Independen waktu itu adalah menggelar konser underground rock di Taman Remaja, namun rencana ini ternyata gagal karena kesibukan melakukan konsolidasi di dalam scene. Setelah semakin jelas dan mulai berkembangnya scene underground metal di Surabaya pada akhir bulan Desember 1997 organisasi Independen resmi dibubarkan. Upaya ini dilakukan demi memperluas jaringan agar semakin tidak tersekat-sekat atau menjadi terkotak-kotak komunitasnya.<br />
<br />
Pada masa-masa terakhir sebelum bubarnya organisasi Independen, divisi record label mereka tercatat sempat merilis beberapa buah album milik band-band death metal/grindcore Surabaya. Misalnya debut album milik Slowdeath yang bertitel “From Mindless Enthusiasm to Sordid Self-Destruction” (September 96), debut album Dry berjudul “Under The Veil of Religion” (97), Brutal Torture “Carnal Abuse”, Wafat “Cemetery of Celerage” hingga debut album milik Fear Inside<br />
yang bertitel “Mindestruction”. Tahun-tahun berikutnya barulah underground metal di Surabaya dibanjiri oleh rilisan-rilisan album milik Growl, Thandus, Holy Terror, Kendath hingga Pejah.<br />
<br />
Sebagai ganti Independen kemudian dibentuklah Surabaya Underground Society (S.U.S) tepat di malam tahun baru 1997 di kampus Universitas 45, saat diselenggarakannya event AMUK I. Saat itu di Surabaya juga telah banyak bermunculan band-band baru dengan aliran musik black metal. Salah satu band death metal lama yaitu, Dry kemudian berpindah konsep musik seiring dengan derasnya pengaruh musik black metal di Surabaya kala itu.<br />
<br />
Hanya bertahan kurang lebih beberapa bulan saja, S.U.S di tahun yang sama dilanda perpecahan di dalamnya. Band-band yang beraliran black metal kemudian berpisah untuk membentuk sebuah wadah baru bernama ARMY OF DARKNESS yang memiliki basis lokasi di daerah Karang Rejo. Berbeda dengan black metal, band-band death metal selanjutnya memutuskan tidak ikut membentuk organisasi baru. Selanjutnya di bulan September 1997 digelar event AMUK II di IKIP Surabaya. Event ini kemudian mencatat sejarah sendiri sebagai event paling sukses di Surabaya kala itu. 25 band death metal dan black metal tampil sejak pagi hingga sore hari dan ditonton oleh kurang lebih 800 – 1000 orang. Arwah, band black metal asal Bekasi juga turut tampil di even tersebut sebagai band undangan.<br />
<br />
Scene ekstrem metal di Surabaya pada masa itu lebih banyak didominasi oleh band-band black metal dibandingkan band death metal/grindcore. Mereka juga lebih intens dalam menggelar event-event musik black metal karena banyaknya jumlah band black metal yang muncul. Tercatat kemudian event black metal yang sukses digelar di Surabaya seperti ARMY OF DARKNESS I dan II.<br />
<br />
Tepat tanggal 1 Juni 1997 dibentuklah komunitas underground INFERNO 178 yang markasnya terletak di daerah Dharma Husada (Jl. Prof. DR. Moestopo,Red). Di tempat yang agak mirip dengan rumah-toko (Ruko) ini tercatat ada beberapa divisi usaha yaitu, distro, studio musik, indie label, fanzine, warnet dan event organizer untuk acara-acara underground di Surabaya. Event-event yang pernah di gelar oleh INFERNO 178 antara lain adalah, STOP THE MADNESS, TEGANGAN TINGGI I & II hingga BLUEKHUTUQ LIVE.<br />
<br />
Band-band underground rock yang kini bernaung di bawah bendera INFERNO 178 antara lain, Slowdeath, The Sinners, Severe Carnage, System Sucks, Freecell, Bluekuthuq dan sebagainya. Fanzine metal asal komunitas INFERNO 178, Surabaya bernama POST MANGLED pertama kali terbit kala itu di event TEGANGAN TINGGI I di kampus Unair dengan tampilnya band-band punk rock dan metal. Acara ini tergolong kurang sukses karena pada waktu yang bersamaan juga digelar sebuah event black metal. Sayangnya, hal ini juga diikuti dengan mandegnya proses penggarapan POST MANGLED Zine yang tidak kunjung mengeluarkan edisinya yang terbaru hingga kini.<br />
<br />
Maka, untuk mengantisipasi terjadinya stagnansi atau kesenjangan informasi di dalam scene, lahirlah kemudian GARIS KERAS Newsletter yang terbit pertama kali bulan Februari 1999. Newsletter dengan format fotokopian yang memiliki jumlah 4 halaman itu banyak mengulas berbagai aktivitas musik underground metal, punk hingga HC tak hanya di Surabaya saja tetapi lebih luas lagi. Respon positif pun menurut mereka lebih banyak datang justeru dari luar kota Surabaya itu sendiri. Entah mengapa, menurut mereka publik underground rock di Surabaya kurang apresiatif dan minim dukungannya terhadap publikasi independen macam fanzine atau newsletter tersebut. Hingga akhir hayatnya GARIS KERAS Newsletter telah menerbitkan edisinya hingga ke- 12.<br />
<br />
Divisi indie label dari INFERNO 178 paling tidak hingga sekitar 10 rilisan album masih tetap menggunakan nama Independen sebagai nama label mereka. Baru memasuki tahun 2000 yang lalu label INFERNO 178 Productions resmi memproduksi album band punk tertua di Surabaya, The Sinners yang berjudul “Ajang Kebencian”. Selanjutnya label<br />
INFERNO 178 ini akan lebih berkonsentrasi untuk merilis produk- produk berkategori non-metal. Sedangkan untuk label khusus death metal/brutal death/grindcore dibentuklah kemudian Bloody Pigs Records oleh Samir (kini gitaris TENGKORAK) dengan album kedua Slowdeath yang bertitel “Propaganda” sebagai proyek pertamanya yang dibarengi pula dengan menggelar konser promo tunggal Slowdeath di Café Flower sekitar bulan September 2000 lalu yang dihadiri oleh 150- an penonton. Album ini sempat mencatat sold out walau masih dalam jumlah terbatas saja. Ludes 200 keping tanpa sisa.<br />
<br />
Kota berhawa dingin yang ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari Surabaya ini ternyata memiliki scene rock underground yang “panas” sejak awal dekade 90-an. Tersebutlah nama Total Suffer Community(T.S.C) yang menjadi motor penggerak bagi kebangkitan komunitas rock underground di Malang sejak awal 1995. Anggota komunitas ini terdiri dari berbagai macam musisi lintas-scene, namun dominasinya tetap<br />
saja anak-anak metal. Konser rock underground yang pertama kali digelar di kota Malang diorganisir pula oleh komunitas ini. Acara bertajuk Parade Musik Underground tersebut digelar di Gedung Sasana Asih YPAC pada tanggal 28 Juli 1996 dengan menampilkan band-band lokal Malang seperti Bangkai (grindcore), Ritual Orchestra (black metal),Sekarat (death metal), Knuckle Head (punk/hc), Grindpeace (industrial<br />
death metal), No Man’s Land (punk), The Babies (punk) dan juga band-band asal Surabaya, Slowdeath (grindcore) serta The Sinners (punk).<br />
<br />
Beberapa band Malang lainnya yang patut di beri kredit antara lain Keramat, Perish, Genital Giblets, Santhet dan tentunya Rotten Corpse. Band yang terakhir disebut malah menjadi pelopor style brutal death metal di Indonesia. Album debut mereka yang<br />
bertitel “Maggot Sickness” saat itu menggemparkan scene metal di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Bali karena komposisinya yang solid dan kualitas rekamannya yang top notch. Belakangan band ini pecah menjadi dua dan salah satu gitaris sekaligus pendirinya, Adyth, hijrah ke Bandung dan membentuk Disinfected. Di kota inilah lahir untuk kedua kalinya fanzine musik di Indonesia. Namanya Mindblast zine yang<br />
diterbitkan oleh dua orang scenester, Afril dan Samack pada akhir 1995. Afril sendiri merupakan eks-vokalis band Grindpeace yang kini eksis di band crust-grind gawat, Extreme Decay. Sementara indie label pionir yang hingga kini masih bertahan serta tetap produktif merilis album di Malang adalah Confused Records<br />
<br />
<br />
Berbicara scene underground di Bali kembali kita akan menemukan komunitas metal sebagai pelopornya. Penggerak awalnya adalah komunitas 1921 Bali Corpsegrinder di Denpasar. Ikut eksis di dalamnya antara lain, Dede Suhita, Putra Pande, Age Grindcorner dan Sabdo Moelyo. Dede adalah editor majalah metal Megaton yang terbit di<br />
Jogjakarta, Putra Pande adalah salah satu pionir webzine metal Indonesia<br />
Corpsegrinder (kini Anorexia Orgasm) sejak 1998, Age adalah pengusaha distro yang pertama di Bali dan Moel adalah gitaris/vokalis band death metal etnik, Eternal Madness yang aktif menggelar konser underground di sana. Nama 1921 sebenarnya diambil dari durasi siaran program musik metal mingguan di Radio Cassanova, Bali yang<br />
berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WITA.<br />
<br />
Awal 1996 komunitas ini pecah dan masing-masing individunya jalan sendiri-sendiri. Moel bersama EM Enterprise pada tanggal 20 Oktober 1996 menggelar konser underground besar pertama di Bali bernama Total Uyut di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Band-band Bali yang tampil diantaranya Eternal Madness, Superman Is Dead, Pokoke, Lithium, Triple Punk, Phobia, Asmodius hingga Death Chorus. Sementara band- band luar Balinya adalah Grausig, Betrayer (Jakarta), Jasad, Dajjal, Sacrilegious, Total Riot (Bandung) dan Death Vomit (Jogjakarta). Konser ini sukses menyedot sekitar 2000 orang penonton dan hingga sekarang menjadi festival rock underground tahunan di sana. Salah satu<br />
alumni Total Uyut yang sekarang sukses besar ke seantero nusantara adalah band punk asal Kuta, Superman Is Dead. Mereka malah menjadi band punk pertama di Indonesia yang dikontrak 6 album oleh Sony Music Indonesia. Band-band indie Bali masa kini yang stand out di antaranya adalah Navicula, Postmen, The Brews, Telephone, Blod Shot Eyes<br />
dan tentu saja Eternal Madness yang tengah bersiap merilis album ke tiga mereka dalam waktu dekat.<br />
<br />
Memasuki era 2000-an scene indie Bali semakin menggeliat. Kesuksesan S.I.D memberi inspirasi bagi band-band Bali lainnya untuk berusaha lebih keras lagi, toh S.I.D secara konkret sudah membuktikan kalau band `putera daerah’ pun sanggup menaklukan kejamnya industri musik ibukota. Untuk mendukung band-band Bali, drummer S.I.D, Jerinx dan beberapa kawannya kemudian membuka The Maximmum Rock N’ Roll Monarchy (The Max), sebuah pub musik yang berada di jalan Poppies, Kuta. Seringkali diadakan acara rock reguler di tempat ini.<br />
<br />
Bagaimana pergerakan scene musik independen Indonesia era 2000-an? Kehadiran teknologi internet dan e-mail jelas memberikan kontribusi besar bagi perkembangan scene ini. Akses informasi dan komunikasi yang terbuka lebar membuat jaringan (networking) antar komunitas ini semakin luas di Indonesia. Band-band dan komunitas-komunitas baru banyak bermunculan dengan menawarkan style musik yang lebih beragam. Trend indie label berlomba-lomba merilis album band-band lokal juga menggembirakan, minimal ini adalah upaya pendokumentasian sejarah yang berguna puluhan tahun ke depan.<br />
<br />
Yang menarik sekarang adalah dominasi penggunaan idiom `indie’ dan bukan underground untuk mendefinisikan sebuah scene musik non- mainstream lokal. Sempat terjadi polemik dan perdebatan klasikmengenai istilah `indie atau underground’ ini di tanah air. Sebagian orang memandang istilah `underground’ semakin bias karena kenyataannya kian hari semakin banyak band-band underground yang `sell-out’, entah itu dikontrak major label, mengubah style musik demi kepentingan bisnis atau laris manis menjual album hingga puluhan ribu keping. Sementara sebagian lagi lebih senang menggunakan idiom indie karena lebih `elastis’ dan misalnya, lebih friendly bagi band-band yang memang tidak memainkan style musik ekstrem. Walaupun terkesan lebih kompromis, istilah indie ini belakangan juga semakin sering digunakan oleh media massa nasional, jauh<br />
meninggalkan istilah ortodoks `underground’ itu tadi.<br />
<br />
Ditengah serunya perdebatan indie/underground, major label atau indie label, ratusan band baru terlahir, puluhan indie label ramai- ramai merilis album, ribuan distro/clothing shop dibuka di seluruh Indonesia. Infrastruktur scene musik non-mainstream ini pun kian established dari hari ke hari. Mereka seakan tidak peduli lagi dengan polarisasi indie-major label yang makin tidak substansial. Bermain musik sebebas mungkin sembari bersenang-senang lebih menjadi `panglima’ sekarang ini</div>
Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-14189239626366183792010-10-11T21:37:00.000-07:002010-10-22T19:51:56.555-07:00REPORTASE 3 DEKADE LOG ZHELEBHOUR "LOG FOR ROCK,SHOW OF FORCE"<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWb5csaatdNDtW27F-FrNUmnYdZz8nHbpImIyRV98C6cd-cCiGlNmDgZiclMNo6jtHL1dZLoTugB_MTP5wpXOXzoxmK4Z1hQ6dzLW8nnx2q783cS0XFh5usCP54RyK7yB5aIv2XltayvM4/s1600/xxxx.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWb5csaatdNDtW27F-FrNUmnYdZz8nHbpImIyRV98C6cd-cCiGlNmDgZiclMNo6jtHL1dZLoTugB_MTP5wpXOXzoxmK4Z1hQ6dzLW8nnx2q783cS0XFh5usCP54RyK7yB5aIv2XltayvM4/s200/xxxx.jpg" width="140" /></a></div><div style="text-align: justify;">tempat:stadion tambaksari,surabaya</div><div style="text-align: justify;">waktu:12.00 - 24.00 bbwi</div><div style="text-align: justify;">band:DAUN,MACAN,KALINGGA,KRISYANTO,ENDANG SOEKAMTI,WORK STATION,MUKJIZAT,KOBE,U9 Feat.JHON PAUL IVAN,HARLEY ANGELS,ELPAMAS,GRASS ROCK,POWER METAL Feat.MEL SHANDY,SUPERKIDS,SAS,JAMRUD Feat.EET SYACHRONIE,BOOMERANG</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Event spektakuler ini diselenggarakan oleh Log Zhelebhour sebagai bentuk dedikasinya terhadap industri musik rock di Indonesia dan dirgahayu 30 tahun beliau sebagai promotor musik rock yang disegani di Indonesia atau mungkin juga di Asia Tenggara.Tidak terlalu berlebihan memang,mengingat hampir 20 tahun Log Zhelebhour merajai industri musik Indonesia sebelum trend musik pop datang dengan monopoli label rekaman dan merebaknya stasiun tv swasta yang sudah berorientasi profit semata dan tidak ada upaya atau membuka ruang buat musisi-musisi yang berkualitas.</div><div style="text-align: justify;">Seklias tentang stadion Tambaksari Surabaya,selain dibuat aktifitas olahraga,khususnya sepak bola,stadion ini menjadi bukti sejarah tonggak bangkitnya musik rock di Indonesia generasi kedua.Diawali pada tahun 1982,setelah musik rock mengalami mati suri akibat trend musik dangdut dan pop yang menguasai pasar musik saat itu,untuk pertama kalinya Log mengadakan festival musik rock se indonesia di stadion ini.Festival musik inilah awal karir Log sebagai promotor musik,dimana Harley Angels dari Bali,keluar sebagai jawaranya.setelah itu,tercatat hampir konser musik rock kelas nasional atapun internasional sepanjang awal tahun 1980an sampai awal tahun 2000an diselenggarakan di tempat ini(termasuk agenda rutin festival rock se-Indonesia yang menghasilkan band-band rock papan atas di dekade 80-90an),selain stadion Lebak Bulus Jakarta.Sepultura,Yngwie Malmsteen,Europe,Skid Row,Mr.Big adalah sebagian nama-nama yang pernah merasakan stadion ini yang bagi saya pribadi sebuah venue yang sangat compatible untuk konser musik rock.mungkin karena alasan inilah mengapa konser musik "Log For Rock" ditempatkan di stadion ini.</div><div style="text-align: justify;">setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan dengan kereta api selama kurang lebih 14 jam(saya berangkat dari stasiun Pasar Senen Jakarta dengan kereta api kelas ekonomi "Kertajaya"),akhirnya saya sampai juga di stasiun Surabaya Pasar Turi.Dalam perjalanannya saya banyak bertemu dengan kawan-kawan baru yang merupakan bagian dari komunitas boomers(fans boomerang) dan PMFC(power metal fans club) dari beberapa daerah Jakarta,Tegal,Pekalongan dan Semarang.Mereka inilah yang menemani saya sampai di stadion Tambaksari.Suasana hangat dan bersahabat yang mewarnai perjalanan saya di kereta api terus tejaga sampai selesainya konser musik ini,sehingga walaupun tiba 4 jam lebih awal di stadion,tidak ada rasa jenuh untuk menunggu dibukanya pintu stadion,layaknya seorang yang menunggu kekasihnya datang dengan hati yang berbunga-bunga.</div><div style="text-align: justify;">Tepat jam 12 siang pintu stadion dibuka untuk penonton.Saya dan beberapa kawan dari boomers dan PMFC masuk kestadion.Pertunjukan belum dimulai.Di panggung sebelah kiri masih terlihat Jelly Tobing dan Super Kids sedang melakukan check sound dengan membawakan lagu "Menjilat Matahari" dari band rock legendaris,God Bless.Selang 30 menit kemudian,dari panggung sebelah kiri,seorang mc pria mengumumkan konser musik dimulai.Dibuka oleh sebuah band bernama Daun dari kota Kediri.Nama yang asing buat saya.Namun beberapa kawan mengatakan band ini adalah jawara dari festival band yang diselenggarakan oleh Log beberapa tahun yang lalu.Tidak terlalu istimewa.Mungkin yang cukup menarik perhatian adalah para personel yang berada di barisan depan terdiri dari para kaum hawa yang secara fisik memang punya nilai jual untuk bertarung di industri musik saat ini.Membawakan 2 buah lagu hits dari Evannescene dan 2 lagu karya cipta mereka sendiri.Sound yang keluar masih belum maksimal.Para crew di bagian mixer sepertinya masih berupaya untuk mendapatkan sound output yang bagus.Tapi itu petaka buat Daun sendiri karena mereka akhirnya menjadi band tumbal yang masih sering terjadi di konser musik.Band berikutnya adalah Macan.di sini sound sudah mulai membaik.Penampilan mereka cukup menarik perhatian,terutama si vokalis yang terlihat sangat atraktif dan cukup liar untuk sebuah band rock.Di tengah pertunjukkannya selain membawakan karya-karya sendiri,mereka sempat mengusung reportoar yang familiar bagi pecinta musik rock di dekade 90'an."Home Sweet Home" dari Motley Crue mereka bawakan sangat rapi.Mereka juga membagikan cd dari album terbaru mereka.Untuk band yang terbentuk cukup lama,sudah sepantasnya Macan mendapatkan apresiasi dari industri musik Indonesia.Tapi sayang nama mereka tidak kunjung populer.</div><div style="text-align: justify;">setelah Macan,band yang sudah saya tunggu-tunggu kehadirannya,muncul diatas panggung.Ya,Kalingga.Dulu mereka sempat merilis album rekaman,dan salah satu singlenya "Sumpah Amukti Palapa" sempat menjadi hits.Tapi sayang oleh pihak produsernya Kalingga tidak diberikan promosi yang cukup,terutama pertunjukkan live.Hal ini juga disinggung oleh sang vokalis "Pungky Deaz",nama yang tidak asing buat pecinta musik rock tanah air.Baru di event inilah kesempatan itu datang.Sebuah penantian yang cukup panjang.Melihat nama-nama besar yang berdiri di balik Kalingga,sepertinya mereka tidak akan mengecewakan.Dan hal ini dibuktikan oleh mereka.Walaupun hanya tampil dengan 3 buah lagu,tapi sangat memuaskan.Yang paling menyebalkan adalah saat Kalingga membawakan lagu hits mereka "Sumpah Amukti Palapa",pihak crew sound kembali mengutak-atik mesin mxer.Yang terjadi hanya sound control yang bunyi.Mungkin ini bisa dijadikan bahan evaluasi buat Log Zhelebhour di event-event mendatang untuk lebih mempersiapkan masalah tekhnis yang ebih matang.Jangan hanya karena band-band yang tampil di awal tidak mempunyai massa yang besar,kemudian penampilan mereka tidak mendapatkan perhatian lebih.</div><div style="text-align: justify;">Krisyanto,mantan vokalis Jamrud adalah penampil berikutnya.Proyek solo yang dibuatnya sepertinya belum mampu menyaingi band terdahulunya,Jamrud.Dengan karya-karyanya yang meramu musik rock dengan ska,atau lagu balada rock,sepertinya tampak sekali Krisyanto belum mampu lepas dari bayang-bayang Jamrud.yang membedakan disini adalah kehadiran Ningrat yang menjadi back vocal Krisyanto dan adanya keyboard player yang tidak terdapat di band Jamrud.secara keseluruhan penampilan Krisyanto dengan bandnya sepertinya harus berjuang keras dan perlu banyak jam terbang supaya mendapatkan tempat di arus utama musik rock Indonesia.</div><div style="text-align: justify;">Untuk pertama kalinya panggung sebelah kanan digunakan.Kali ini penampilnya adalah Endang Soekamti,yang tidak asing lagi buat para remaja yang suka musik-musik power pop dengan baju warna-warni dan lirik lagu yang bercerita tentang indahnya masa bangku sekolah.Sepertinya penampilan mereka sangat dinanti oleh para fans diehardnya.Terbukti jauh sebelum Endank Soekamti tampil,mereka rela berpanas-panas ria di depan panggung dengan membawa baliho-baliho yang mereka bawa khusus untuk mendukung band pujaan mereka.Walaupun saya tidak begitu tertarik dengan genre musik seperti ini,tapi saya kembali kecewa dengan crew sound yang masih belum saja selesai mengutak-atik mixer.Yang mengherankan,ditengah lagu,Endank Soekamti disuruh berhenti karena tim keamanan dari kepolisian akan melakukan briefing.Oh,petaka buruk buat Endang Soekamti.Sound out dimatikan secara tiba-tiba.Mereka hanya bermain dengan sound control.Namun ini tidak membuat fansnya down.Mereka tetap bersemangat mengikuti lagu-lagu yang dibawakan.Atau mereka terlalu larut sehingga mengabaikan hal-hal seperti itu?.Entahlah,yang jelas itu perbuatan yang tidak fair dari pihak panitia.</div><div style="text-align: justify;">Jenuh dengan kondisi sound yang keluar,saya dan beberapa kawan memutuskan untuk beristirahat di ruang bawah stadion karena kondisi fisik yang sangat lelah.</div><div style="text-align: justify;">Cukup lama juga saya beristirahat,karena saya lihat kawan-kawan sudah tidak ada lagi di sebelah saya.Pergi ke toilet untuk cuci muka sekedar menyegarkan badan.</div><div style="text-align: justify;">Kembali ke venue,dua band terlewatkan.Di panggung sebelah kanan telah tampil Mukjizat.Saya rasa mereka mabuk berat.Dalam mebawakan lagu-lagunya semua personil menampilkan kepiawaiannya masing-masing.Sehingga yang terjadi adalah "Altar Ego".Sayang sekali karena kalau dilihat skill mereka sudah baik.Tinggal menurunkan ego masing-masing dan meramu karya yang harmonis,saya rasa mereka bisa memberikan suguhan yang menarik buat penonton.</div><div style="text-align: justify;">setelah Mukjizat,panggung sebelah kiri langsung digeber oleh penampilan Kobe,yang tidak asing buat Arek Suroboyo.Membawakan musik hip metal ala Linkin Park,Kobe berhasil membius massanya.Entah faktor sound atau Kobe yang terlalu overload mengeset gitarnya,distorsi yang keluar begitu memekakkan telinga,sehingga musik berisik mereka kurang bisa dinikmati.</div><div style="text-align: justify;">Setelah Kobe,panggung sebelah kanan langsung digebrak oleh U9 dengan musik rock progresif ala standard sound festival rock log zhelebhour.Mereka bermain sangat rapi dan sound yang keluar sudah mulai baik.Performance mereka sempat terputus oleh break Maghrib.Padahal jawara gitar rock Indonesia,John Paul Ivan(mantan gitaris Boomerang) sepertinya sudah bersiap-siap dengan gitar khasnya,gibson yang menjadi artis featuring dari U9.Ini juga harus dijadikan evaluasi,untuk memulai acara tepat pada waktunya supaya kejadian yang umum terjadi di konser musik tidak terus terulang lagi.</div><div style="text-align: justify;">Malam telah tiba.Tata lampu sudah mulai dinyalakan.Empat screen yang menghisai dua panggung besar itu mulai menampilkan gambar-gambar logo event akbar ini dan deretan band-band yang tampil.Dua mc cantik tampil dari panggung sebelah kiri.Suasana mulai berbeda dengan siang tadi.Jumlah penonton mulai membludak.Sepertinya mereka sengaja datang untuk menyaksikan band-band besar yang pernah mewarnai industri musik rock tanah air.Dari panggung sebelah kanan U9 melanjutkan tugasnya.Salah satu hits dari God Bless,"Kehidupan" mereka bawakan juga dengan style mereka sendiri dengan John Paul Ivan pada lead gitar.</div><div style="text-align: justify;">Tanpa menunggu lama,di panggung sebelah kiri telah hadir Harley Angels.Band yang saya tunggu-tunggu kehadirannya,mengingat saya hanya pernah mendengar saja kisah-kisah kebesarannya."Smoke On The Water" dari Deep Purple membuka penampilan mereka."Great Performance!!!".Tembang-tembang classic rock mancanegara mereka geber dengan sangat baik.Termasuk "Voodoo Child" dari alm.Jimi Hendrix.Sayang sekali Harley Angels tidak pernah mendokumentasikan karya-karya mereka dalam bentuk album rekaman.Sepertinya mereka lebih menikmati menjadi cover band dari band-band legendaris rock mancanegara.Namun buat saya,jika anda pecinta lagu-lagu classic rock,Harley Angels,adalah nama jaminan yang membuat anda tidak mempertimbangkan nilai rupiah di kantong anda hanya untuk menyaksikan aksi mereka.</div><div style="text-align: justify;">Kini tiba saatnya band-band yang ditunggu-tunggu oleh ribuan massa tampil.Dibuka oleh Elpamas yang hadir di panggung sebelah kanan.Teriakan massa menggelegar,ketika nama mereka disebutkan oleh mc veteran pria yang saya lupa namanya(mungkin Ivan Tobing ya?),di dunia panggung musik rock Surabaya.Nomor-nomor dari album "Tato" banyak menghiasi reportoar mereka.Wajar,karena yang menjadi ujung tombak dalam penampilan mereka adalah Doddy Keswara,yang menjadi vokalis Elpamas di album tersebut.Satu-satunya lagu dari album pertama mereka "Dinding-Dinding Kota" adalah "Anak Brutal",yang sempat menjadi anthem para pecinta Elpamas,dimana Baruna menjadi vokalisnya.Sayang sekali penampilan Doddy malam itu kurang bagus.</div><div style="text-align: justify;">Ini yang mengejutkan saya.Grass Rock,"sang peterson yang telah menusuk bulan sabit".Dugaan saya,mereka akan tampil dengan formasi lama,walaupun salah satu ikon Dayan,telah meninggal dunia.Tapi yang terjadi,sepertinya ini bukan Grass Rock,karena yang tampil adalah vampire-vampire muda seperti dalam film "Twilight" yang masih belum fasih bagaimana menjadi seorang peterson.Alhasil,lagu hits Grass Rock tersebut,yang menjadi nomor pembuka,tidak mampu menggairahkan penonton yang sudah menjadi vampire dewasa seperti dalam film "Interview With The Vampire".Dahaga mereka sepertinya tidak terlampiaskan.Entah apa yang ada di benak Log,sampai hal ini bisa terjadi.</div><div style="text-align: justify;">"Serigala Malam" menjadi nomor pembuka dari band yang mempunyai logo tapal kuda ini.Ya,Power Metal tampil di panggung sebelah kanan.Adrenaline yang sempat menurun karena penampilan para "Edward" culun yang bermake up dibalik nama besar "Grass Rock",kembali memanas.Kibaran kaos,baliho,handuk mulai bertebaran di udara.Band yang pernah mendapatkan "Band Pendatang Baru Terbaik" versi BASF award melalui album perdananya,"Power One" adalah band metal yang sangat disegani di tanah air.Bahkan oleh band-band metal sekarang yang berangkat dari musik underground menaruh hormat sama mereka.Nomor berikutnya adalah "Angkara","Hidup"(dari album terbaru mereka,"Ninth Sense") dan anthem "Satu Jiwa".Setelah itu muncul lady rocker kota kembang "Mel Shandy" yang menjadi featuring mereka."Ulah Tuan Dan Nyonya" menjadi nomor membuka Mel Shandy yang penampilannya berbeda dengan beberapa waktu silam saat masa jayanya.Jilbab sudah menutupi dengan stelan baju ala army style.Kombinasi yang menawan.Mengingatkan saya kepada Achi,mantan vokalis Dinning Out,band metalcore yang sama-sama dari kota kembang.Selanjutnya nomor cadas "Nyanyian Badai" semakin memanaskan suasana.Penonton mulai menggila dan koor massal menggema di stadion Tambaksari mengiringi tembang yang pernah mengacak-acak tangga lagu radio-radio swasta nasional di tahun 90'an.Lagu ini masih terasa sangat mengerikan bagi saya,walaupun band band cadas sekarang mampu membuat yang lebih brutal dari lagu ini.Adrenaline penonton sejenak diturunkan oleh hit "Bianglala".Kembali,sound yang keluar tidak begitu bagus dan vokal Mel tidak mampu mencapai range yang memang walaupun ini lagu slow tapi butuh oktan tinggi yang setara dengan lengkingan serigala dari distorsi gitar Ricky,Seringai.Sehingga lagu yang sebetulnya bisa menyayat sembilu ini,jadi lewat begitu saja.Sebagai penutup penampilan mereka,"Timur Tragedi" jadi nomor pilihan untuk duet Mel Shandy dan Arul Erfansyah.Penonton kembali memanas,namun sayang di beberapa bagian lagu tempo mereka tidak tepat.Tapi hal ini tidak menyusutkan rakyat metal untuk tetap mengibaskan kaos dan handuknya serta mengacungkan tiga jari.</div><div style="text-align: justify;">"Menjilat Matahari" yang merupakan hits dari God Bless di album "Raksasa" menjadi nomor pembuka Super Kids,band rock veteran yang pernah dibentuk oleh alm.Deddy Stanzah,yang tampil di panggung sebelah kiri.Kali ini Jelly Tobing tampil sebagai leader,dibantu oleh Deddy Dores pada gitar(akhirnya muncul juga beliau,setelah lama nama besarnya redup sebagai pencetak lady rocker handal),Ukmal Tobing pada drum menggantikan posisi ayahnya,dan seorang gitaris lagi yang tidak begitu saya kenal."Cemburu" yang menjadi hits Super Kids dibawakan sebagai lagu kedua.Sepertinya dalam event ini,Jelly Tobing ingin memperkenalkan putranya dengan memberikan ruang untuk bersolo drum.Sebagai lagu pamungkas mereka membawakan "When I Saw Her Standing There" dengan corak modern rock.Dilanjutkan oleh penampilan SAS,dimana Arthur Kaunang juga membawa putranya pada gitar dan meminjam Ukmal Tobing pada posisi drum.Dibuka dengan intro solo keyboard dari Arthur Kaunang yang dilanjutkan sebuah tembang lawas SAS yang berbau balada.Sayang vokal Arthur tidak keluar,sehingga saya tidak bisa mengenali lagu ini.Dilanjutkan dengan nomor cadas "Baby Rock" dari album pertama mereka di tahun 1976.Saya sempat menitikkan air mata,terharu karena nomor ini sempat menjadi playlist saya berbulan-bulan saat saya duduk di bangku sekolah dasar,saat awal saya mengenal musik rock,saat SAS mengeluarkan album rekaman" Baby Rock 1990 New Arrangement".Saya lihat penampilan Arthur masih begitu prima di usianya yang mulai senja.Arthur masih mampu meloncat dengan menenteng dan mencabik bassnya,persis seperti yang beliau lakukan saat saya pertama kali melihat penampilan SAS di stadion Notohadinegoro Jember,setelah dirilisnya album "Sirkuit" yang dijadikan nomor kedua malam itu.Penampilan mereka ditutup oleh "Enter Sandman" dari Metallica yang dibawakan secara jamming dimana Jelly Tobing ikut juga ngedrum duet bersama anaknya.Ditengah-tengah lagu diisi oleh solo drum dari Jelly Tobing dan solo bass dari Arthur Kaunang.Penampilan yang sangat mengesankan dari veteran rock yang masih mampu bermain sangat bagus.Sebuah reuni yang tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya.</div><div style="text-align: justify;">Sebelum dua nama besar di awal era millenium tampil,seorang mc wanita dari stasiun tv swasta lokal Jawa Timur,JTV yang juga menyiarkan langsung pertunjukkan ini,melakukan sedikit wawancara dengan sang promotor yang bertanggung jawab atas terselanggaranya acara ini.Ya,Log Zhelebhour bercerita tentang proses panjang perjalanan karirnya hingga alasan mengapa beliau berani ambil resiko menyelenggarakan event ini tanpa sponsor.Yang melatar belakangi itu semua hanya satu,kecintaannya pada musik rock.Sebuah keputusan yang berani di saat industri musik rock di arus utama mengalami masa surut.Dan sepertinya melalui event ini,Log Zhelebhour tidak main-main untuk membangkitkan kembali apa yang pernah dicapainya dulu.Semoga bisa menjadi titik cerah buat musik rock di indonesia.Dua point yang menarik dari wawancara tersebut,"Jangan pernah melihat televisi,supaya jiwa kita tidak goyah diterpa arus trend yang terjadi" kata Log Zhelebhour yang disambut tepuk tangan meriah penonton.Kemudian apresiasi penonton saat Log menyelenggarakan pertunjukkan pertamanya sebagai promotor di stadion yang sama,"Log Zhelebhour Janchok!!!",penonton tertawa dan bertepuk tangan riuh.</div><div style="text-align: justify;">Dan akhirnya konser ditutup oleh dua band yang pernah menghasilkan hits-hits di saat pasar musik rock di indonesia mulai mengalami kelesuan di awal tahun 2000 an.Ya,kita sambut Jamrud di panggung sebelah kanan,disusul Boomerang di sebelah kiri.Nomor-nomor gahar mereka,disajikan dengan kekuatan penuh.Lagu-lagu manis bernuansa balada yang menjadi senjata mereka bertarung di industri musik,jarang mereka bawakan.Pilihan tepat yang layak diacungi dua jempol dan sesuai sekali dengan title event ini.</div><div style="text-align: justify;">Secara keseluruhan,event "Log For Rock" ini cukup bagus dan membawa angin segar buat pecinta musik rock arus utama yang sebetulnya masih setia dan merindukan band-band baru berkualitas.Semoga semangat yang dibangun melalui event ini terus membara dan Log Zhelebhour sebagai media aspirasi mereka mampu kembali mencetak band-band baru yang bisa mewarnai industri musik arus utama di Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>"MARILAH KAWAN,SAMBUTLAH KAMI,ACUNGKAN TANGAN,SALAM TIGA JARI!!!"</b></div><span style="font-size: x-small;"><i><u><span style="font-style: normal; line-height: 14px;"><span><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">penulis adalah DWI CORENG Vocalis band metal SERVERSICK c/o :aziel.liberta@yahoo.co.id</span></span></span></u></i></span><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-64527928898462903122009-12-20T20:18:00.000-08:002009-12-20T20:18:38.883-08:00YANG TERSISA DARI GERILYA BAWAH TANAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUWEucmfl_hf5lF4bWoWXwcHDGCcNcU-4ufNthAZUA90oh1SkE0TVnVAtvtO_MMrvVzx881NVPiZF3CStGJYCENEjei57GX7k7Vaz34HbjLCcHx3YXiv_9h5Z-qYs6jhb5B9FCvcpC6Baw/s1600-h/Blog%20GBT.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUWEucmfl_hf5lF4bWoWXwcHDGCcNcU-4ufNthAZUA90oh1SkE0TVnVAtvtO_MMrvVzx881NVPiZF3CStGJYCENEjei57GX7k7Vaz34HbjLCcHx3YXiv_9h5Z-qYs6jhb5B9FCvcpC6Baw/s320/Blog%20GBT.jpg" width="320" /></a><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">seorang kawan mengirimkan sms kepada saya untuk membuat sebuah catatan mengenai "gerilya bawah tanah".jujur,sampai saya mengetik ini saya masih bingung apa yang akan saya tuliskan.karena terus terang memori yang ada di otak saya sudah penuh dengan tagihan-tagihan yang harus saya selesaikan dalam waktu dekat ini,sehingga memori tentang "gerilya bawah tanah" banyak yang terhapus.apalagi saya sudah tidak ingat lagi kapan semuanya ini dimulai.......<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">masih dalam kebingungan.......................<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">diam sebentar,sambil saya hidupkan pemutar lagu di komputer,"winamp".saya memilih album "the bend"nya radiohead,mungkin ini bisa membantu memulihkan memori ingatan saya,karena sepertinya dari album ini saya bisa mulai mengingat kembali masa-masa awal itu.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">kunyalakan sebatang rokok mild kesukaanku sembari ditemani secangkir kopi cream hangat yang sudah dipersiapkan oleh istri tercinta,sambil tetap berusaha memacu space yang ada di dalam mikrokosmos.....................<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">track "sulk" mengalun dengan indahnya.sambil perlahan-lahan terus kuhisap rokok hingga tak terasa telah habis sebatang....namun memori itu belum juga muncul................<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">track "street spirit(fade out)" mulai berkumandang,memoriku mulai bergerilya mencari arsip-arsip yang sudah berserakan di dalam folder-folder otakku dan tiba-tiba sebuah lubang di dalam mikrokosmos menganga lebar,menarik keras tubuhku hingga tanpa terasa aku berada di sebuah tempat dan waktu yang berbeda...............<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">lagu itu masih mengalun,namun di tempat ini diputar di sebuah pemutar kaset pita alias tape recorder.handphone yang aku selipkan di saku celanakupun lenyap.dihadapanku telah duduk 2 orang yang sedang larut dalam sebuah percakapan yang cukup serius.oh,ternyata aku sekarang baru ingat,tempat ini adalah rumah hendrik a.k.a gethuk yang telah mengirimi aku sms.duduk di sebelahnya adalah rizal.ya,ini adalah tahun 1998.dimana saat itu tape recorder adalah stuff wajib buat para pecandu musik.tukar-menukar kaset pita adalah sebuah tradisi,sedangkan mendengarkan kaset album baru band pujaan secara kolektif adalah badai serotonin yang sangat kami nantikan.di depan kami ada beberapa tumpukan newsletter,fanzine,katalog dan beberapa surat yang baru di dapat hendrik dari beberapa kawan di luar kota.diskusi kamipun berlanjut,kadang diselingi joke-joke khas anak muda saat itu.dan ternyata tanpa terasa aktifitas seperti ini saya lakukan hampir 6 tahun di sela-sela waktu senggang saya selain studi di institusi formal.tempatnya pun bergantian.biasanya kalau tidak di rumah gethuk,ya di rumah rizal.anggotanya juga kadang lumayan banyak.kadang bisa 5 sampai 10 orang.selain dua tempat ini,ada juga tempat yang cukup nyaman yaitu di rumah kost bang yudo cacing,pendatang dari surabaya yang menempuh studi di fakultas ekonomi universitas negeri jember,yang terletak di jl.mastrip no.11.tempat inilah yang nantinya akan menjadi tempat bersejarah dalam pergerakan underground jember.sebuah tempat yang telah memecah dinding pembatas antara mahasiswa,kaum intelektual yang dianggap sebagai agen perubahan dengan berandal kampung yang dianggap sebagai sampah masyarakat.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">boleh dikatakan ini adalah sekolah kedua saya,walaupun awalnya terkesan main-main.tapi dari sinilah saya mulai belajar berproses hingga menjadi saya yang seperti sekarang ini.mungkin dari tradisi inilah "gerilya bawah tanah" dilahirkan...............<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">giliran track "planet telex" berdendang.ingatanku mulai pulih.atmosfir dari lagu ini semakin membawa anganku melayang ke masa-masa itu.untuk sementara memori tagihan-tagihan mengendap di dalam recyle bin otakku..................<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"layar hitam mulai dibuka..........."<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">panggung musik underground rock di kota jember,memang boleh dikatakan tidak berjalan secara regular.hal ini disebabkan kurang diapresiasinya musik underground rock oleh masyarakat jember.suatu hal yang wajar mengingat jember adalah sebuah daerah yang sektor ekonominya masih tergantung pada bidang agraris,dimana sebuah budaya yang "kebarat-baratan" masih dinilai tabu.padahal underground rock lahir dari generasi muda yang ada di barat sana sebagai bentuk penolakan terhadap budaya mereka sendiri yang dinilai banyak kepincangan.neo liberalisme yang didengungkan oleh pihak imperialime barat telah melahirkan budaya kompetisi yang tidak sehat di bidang ekonomi.pasar dunia yang dibentuk oleh badan-badan ekonomi dunia hasilnya hanya diserap oleh segelintir orang,sedangkan sebagian besar hanya dijadikan objek konsumen atau bagian dari proses produksi dan distribusi.budaya pengembangan ekonomi secara swadaya perlahan-lahan mulai ditinggalkan dan tunduk kepada badan ekonomi dunia.hal inilah yang membuat mengapa underground rock berkembang cukup pesat di negara-negara dunia ketiga,termasuk indonesia yang menjadi sampah budaya dari neo liberalisme.jadi sangatlah naif,jika underground rock hanya dinilai sebatas budaya latah,seperti produk budaya barat instant lainnya yang datang dan pergi hanya untuk pengerukan keuntungan semata,karena dari kemunculannya sampai sekarang underground rock telah melalui proses budaya yang sangat panjang tanpa mengenal batasan timur atau barat.begitu juga kedatangan underground rock di kota jember bukan semata-mata produk budaya yang hanya dinikmati tanpa mau belajar untuk menggali esensinya,dari beberapa individu yang ada dan mencoba untuk tetap bertahan,telah menjadikan underground rock sebagai pilihan hidup.sebuah pilihan yang mungkin menjadi mimpi buruk buat para orang tua.bahkan membuat geram para pihak aparat karena aktifitas massa underground rock yang dinilai tidak sesuai dengan etika budaya masyarakat.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">memang,disadari atau tidak disadari,mulai awal kemunculannya,underground rock telah menjadi satu ancaman buat mereka yang tidak siap dengan perubahan budaya.hal ini bisa dilihat dari sejarah perjalanan panggung musik underground rock.pada tahun 1973 di sebuah panggung bertajuk "malam show musik undergound" akhir bulan september di gedung olah raga 10 november,alm.ucok aka harahap,frontman dari band rock "aka",surabaya sempat dicekal karena melakukan atraksi panggung yang waktu itu dinilai diluar batas kewajaran.hal serupa juga sempat terjadi di jember awal tahun 1998.saat band punk jember,"w.n.a" tampil di event kampus,"jambore band" beberapa kompi aparat datang dengan alasan mengamankan mereka karena melakukan aksi pengrusakan equipment panggung.padahal equipment yang dirusak oleh mereka jelas milik pribadi.dampak dari kejadian ini,beberapa rental studio musik di jember memboikot band-band underground rock dengan alasan sering melakukan pengrusakan alat-alat musik.yang lebih mengejutkan lagi,karena atraksi panggung andy cola,vokal dari band black metal jember,"leptodus",melakukan aksi yang sangat mengerikan dan mungkin satu-satunya di indonesia,mencoba bunuh diri di panggung dengan menyilet urat nadi tangannya,yang berdampak pada pencekalan band-band underground rock di panggung-panggung musik kampus jember saat itu.padahal,gelombang underground rock waktu itu datang sebagai bentuk counter-culture terhadap budaya musik rock mainstream yang sudah didominasi dengan konspirasi dan penuh kepalsuan.kita bisa melihat ketika era panggung festival musik rock dipenuhi oleh band-band pesolek berkompetisi unjuk gigi kebolehannya mengcover lagu-lagu top 40 rock yang sudah ditentukan oleh panitia di depan dewan juri hanya untuk mendapatkan pengakuan atau penghargaan semu.yang terjadi disini sebetulnya ada pengkebirian kreatifitas terhadap musisi atau band rock saat itu.rock telah kehilangan esensinya dan hanya menjadi media popularitas. <o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">berangkat dari kejadian di atas dan maraknya panggung musik underground rock di berbagai kota di indonesia khususnya kota-kota besar seperti jakarta,bandung,malang,jogyakarta dan denpasar sebagai bentuk perlawanan budaya,maka dengan komunitas yang sudah terbentuk,para pelaku musik underground rock jember membuka wacana untuk mengadakan pertunjukan panggung sendiri.dimulai oleh para penggila musik metal yang dimotori oleh andy botol(waktu itu masih bergabung dengan band legenda death metal jember,desecration),bersama komunitasnya,"sacrificial corpses" mengadakan event "jember bising" untuk pertama kalinya pada pertengahan tahun 1998.selang beberapa bulan kemudian,dari komunitas penggila musik punk/hardcore,"total riot community" lahirlah sebuah event yang nantinya akan menjadi sebuah budaya tradisi,yang kemudian diteruskan oleh generasi gelombang berikutnya,komunitas "gerimis diskolektif".<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">......."gerilya bawah tanah"..........<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">untuk pertama kalinya,"gerilya bawah tanah" diadakan di sebuah gudang kecil atau bengkel musik milik unit kegiatan mahasiswa kesenian universitas muhammadiyah jember dengan menggunakan dana patungan dari registrasi band yang akan tampil dan uang kas yang terkumpul.fasilitas sound system yang disuguhkan waktu itu boleh dikatakan belum memenuhi standard.bayangkan,sound system baru didapatkan beberapa jam sebelum event digelar.penyebabnya,orang studio musik yang dipercaya untuk menangani masalah ini menghilang entah kemana.pihak panitia dibuat kelabakan.untungnya 9 jam sebelum acara dimulai,ada rekomendasi dari seorang teman yang intens di showbiz panggung musik dangdut kelas amatir,sehingga masalah sound system dapat teratasi.band-band yang tampil pada event pertama ini yaitu : w.n.a ( crust punk ),brain deffect ( death metal ),criminal vagina ( porno grind ),reckless ( punk rock ),ex-pispot ( punk rock ),distortion of the fact ( metal hardcore ), no war ( punk rock ), revolution inside ( hardcore ),devastated ( crust punk ) dan lain-lain.terasa sekali semangat yang dimiliki oleh band yang tampil ataupun apresiasi massa yang datang untuk menonton.sampai gudang kecil yang dipakai tidak bisa menampung semua yang hadir di tempat ini.acarapun berlangsung cukup tertib dan selesai tepat pada waktunya.sebuah momentum yang tidak bisa dilupakan.sebuah awal yang akan melahirkan individu-individu berpotensi pada bidang masing-masing tanpa kehilangan semangat independensinya.dari event ini pula etos do-it-youself bukan hanya sekedar wacana.secara tidak disadari,sebuah virus telah mulai disebarkan oleh generasi muda yang haus akan perubahan.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">pasca event "gerilya bawah tanah I",produktivitas mulai tampak.stuff-stuff mulai aktif dikerjakan,baik secara individu ataupun kolektif.dari yang hanya menyebarkan leaflet fotokopian sampai pembuatan album rekaman minimalis.zine-zine juga mulai berkembang sangat pesat saat itu.squad,untuk menyebutkan sebuah tempat untuk berkumpul disentralkan di sebuah rumah kost-kostan yang terletak di jl.mastrip no.11.sempat terjadi perbedaan pendapat di dalam komunitas,mengenai keterlibatan beberapa individu yang aktif bergerak dalam politik praktis sebagai bentuk aplikasi dari apa yang disebut "resistansi".namun hal ini tidak membuat underground rock di jember terpecah belah.malah menunjukkan bentuk kesolidan walaupun berdiri dengan beragam macam perbedaan.inilah yang membedakan underground rock dengan komunitas lainnya di jember.pembangunan ekonomi secara mandiri mulai digerakkan dengan menjual souvenir,zine,album rekaman ataupun merchandise dengan cara lapak di beberapa jalan raya yang berada di pusat kota.panggung-panggung musik underground rockpun mulai marak dengan mengangkat tema-tema sosial yang sedang hangat dengan penyikapan yang berbeda,seperti orde reformasi,isu rasial dan kebijakan ekonomi pemerintah.sebuah fenomena di dunia seni musik jember yang mungkin hanya komunitas underground rock yang melakukannya saat itu.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">ditengah-tengah produktivitas yang sangat pesat,pada awal tahun 2000 beberapa individu di dalam komunitas total riot community mulai menggagaskan kembali event "gerilya bawah tanah" yang kedua.perundinganpun dilakukan dengan berpindah-pindah tempat seperti tradisi awal event ini dilahirkan.cukup lama persiapan yang dibuat,kurang lebih memakan waktu 3 bulan.mungkin dalam event inilah semangat individu-individu dalam komunitas terlihat berapi-api.lebih dari 40 individu terlibat langsung dan bekerja cukup baik dengan job descriptionnya masing-masing.padahal sebagian besar dari mereka belum pernah terlibat dalam pengorganisiran sebuah event.secara tidak langsung event "gerilya bawah tanah" kedua ini memberikan semacam edukasi dengan kesadaran murni tanpa adanya paksaan.untuk pengurusan perizinan tempat,total riot community menggandeng ukm kampus yang ada di universitas negeri jember yakni bahana justisia dari fakultas hukum.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">dari penggalangan dana,uang kas dan registrasi band yang akan tampil,ternyata mendulang rupiah yang sangat besar.sehingga sangat memungkinkan sekali membuat sebuah event yang spektakuler.dari mengundang band-band luar kota yang sudah familiar dikalangan underground rock,seperti:"the babies" (malang punk rock),"perish" (malang black metal),"sid groove" ( sidoarjo cross over ),sampai penggunaan sound system berkapasitas ribuan watt.malah rencananya waktu itu mau mendatangkan tiga band jogya yaitu:"technoshit" ( elektronik punk ),"black boot" ( punk rock ) dan "sukar maju" ( dangdut punk ) yang saat itu cukup populer di komunitas musik underground indonesia.tapi sayang mereka berhalangan untuk hadir karena aktifitas mereka yang cukup padat.massa penonton yang datang mungkin terbesar dalam sejarah panggung musik underground rock di jember.dari tiket sebanyak 500 lembar habis terjual,belum termasuk penonton yang masuk tanpa tiket.sebuah pembuktian dan pengalaman berharga yang bisa dijadikan proses pembelajaran untuk langkah berikutnya bahwa keseriusan dan bekerja secara profesional,bagaimanapun bentuknya akan membuahkan hasil yang maksimal,walaupun underground rock adalah kaum minoritas diantara masyarakat jember.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">track "fake plastic tress"....................<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">tahun 2002 adalah masa dimana underground rock mengalami titik jenuh,berjalan stagnan tanpa ada progres yang nyata.beberapa individu dihadapkan pada realitas hidup.mereka yang umumnya kaum pendatang di kota jember,satu persatu hengkang meninggalkan komunitas yang sudah dibangun dengan susah payah ini.squad yang ada di jl.mastrip no.11pun ditutup.sebagian lagi masuk ke dalam proses alamiah dari drama kehidupan manusia,menikah,bekerja dan beberapa mengadu nasib di perantauan.infrastruktur yang dulunya solid pecah menjadi kepingan elemen organ-organ kecil.kerasnya realitas hidup mau tidak mau memaksa kami untuk ambil bagian dalam sistem yang sebenarnya kami benci.dilematis,bahkan kadang membuat kami terpuruk,membujur kaku dalam kantung-kantung plastik produk instant yang kita beli di supermarket.perlahan-lahan suara perlawanan yang dulu lantang kami teriakan di atas panggung ataupun saat demonstrasi,kini hanya terdengar seperti jargon-jargon iklan masyarakat di televisi.sekarang kami sudah menjadi bagian dari mereka.bekerja,bekerja dan bekerja...beli,beli dan beli...dan tanpa terasa kita sudah bisa menikmatinya.............<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">".....sebuah bunuh diri yang sempurna........"<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">track "high and dry"...............<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"regenerasi dalam komunitas underground rock dimulai............."<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">beberapa individu yang tersisa mencoba untuk tetap bertahan dan membangun kembali organ-organ baru.salah satunya adalah gerimis diskolektif yang merupakan embrio dari organ yang dulunya bernama freepass (front generasi pasifist).organ inilah yang akhirnya menyelamatkan tradisi budaya "gerilya bawah tanah" sampai fase lima yang baru saja diselenggarakan pada tanggal 15 november kemarin.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">di satu sisi,panggung musik di jember mengalami perubahan.dari yang semula dipenuhi oleh band-band top 40,kini marak dengan band-band yang mengaku sebagai band indie.hal ini dampak dari semangat independen,yang awalnya didengungkan oleh komunitas underground rock,mulai diadopsi oleh komunitas-komunitas lain seiring dengan banyaknya band-band underground rock yang masuk jalur arus utama dan media massa yang mulai ramai mengupas hal-hal yang berbau "indie".pada saat itu,musik underground mulai menampakkan varian-variannya.dari yang dulu hanya didominasi oleh band-band musik cadas,kini mulai merambah pada musik pop eksentrik.strategi pemasaran stuff-stuff mulai tampak semakin profesional.hal ini membuat perusahaan rekaman-rekaman besar merasa terancam.jebakan-jebakan mulai dipasang.mereka membentuk tim pencari bakat dengan mengadakan semacam ajang kompetisi untuk mencari bibit-bibit baru dengan harapan rupiah tetap mengalir di kantongnya.definisi "indie" dibuat semakin tidak jelas oleh beberapa pelaku dalam komunitas underground yang mementingkan kepentingannya sendiri.yang terjadi akhirnya ada semacam jurang antara band underground yang berusaha mempertahankan tradisi "indie" sesuai awalnya dengan band indie yang melihat "indie" hanyalah jalan awal menuju arus utama.komunitas musik underground di jember terpecah lagi menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang bertebaran di tiap-tiap sudut kota.sesuatu yang tidak bisa dipungkiri mengingat pilihan kembali kepada diri kita masing-masing.tidak ada hak buat kita untuk mengklaim kitalah yang paling benar karena hal semacam ini akan membuat komunitas yang sudah minoritas ini bertambah minor lagi.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">alangkah indahnya jika kita bisa berjalan bersama kembali tanpa melihat perbedaan yang ada dan membuat jember menjadi "rumah" yang nyaman buat kawan-kawan luar kota yang singgah di kota ini.biarlah komunitas underground rock berjalan sesuai dengan hukum seleksi alam dan waktulah nanti yang akan membuktikan siapa yang tetap akan bertahan walaupun dengan puing-puing integritas yang terakhir.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"perang itu ternyata tidak akan pernah dimenangkan..........."<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">track "nice dream" mengalun indah,mengiringi angan melayang terbang dalam surga ketujuh,dimana perjalanan yang terlewati,semuanya terlihat sempurna.hitam putih kehidupan melebur menjadi warna pelangi melingkar di dalam jiwa yang sudah lama terpasung oleh hirarki dunia.<o:p></o:p></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">semoga "gerilya bawah tanah" tetap bisa menjaga surga itu.............</span><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-36817434767206975122009-12-05T01:53:00.000-08:002009-12-05T02:17:04.009-08:00MENGENANG KEMBALI SANG LEGENDA ROCK INDONESIA,ALM.UCOK AKA HARAHAP<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipDMCNlx0SBl59D-Ol2qEGQ9nMc7miUPfdL4c0uJ_v4ezJDZub29N9dp6hQd4aNG7TCLHneXTH9UM9zeUFc-jgmjBN5lvXBTt5Tg4Y-UNp-h4oyKq1bgzdbs3Hm0yaWkim2788ZpDo-irX/s1600-h/dddd.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipDMCNlx0SBl59D-Ol2qEGQ9nMc7miUPfdL4c0uJ_v4ezJDZub29N9dp6hQd4aNG7TCLHneXTH9UM9zeUFc-jgmjBN5lvXBTt5Tg4Y-UNp-h4oyKq1bgzdbs3Hm0yaWkim2788ZpDo-irX/s1600/dddd.jpg" /></span></span></span></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-style: normal; line-height: 14px;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">sebetulnya saya tidak pantas membuat tulisan ini karena terus terang saya tidak pernah hidup di masa kejayaan sang legenda rock indonesia,ucok aka harahap yang telah berpulang ke rahmatullah kemarin.tetapi sebagai seorang penggila musik rock tanah air adalah sebuah kewajiban memberikan penghormatan terakhir kepada beliau,dan mungkin hanya inilah yang mampu saya berikan.............</span></span></span></span></i><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-style: normal; line-height: 14px;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">ucok aka yang mempunyai nama asli ucok andalas datuk oloan harahap lahir di surabaya pada tanggal 23 bulan mei tahun 1940.dalam perjalanan karirnya di industri musik indonesia,nama ucok aka tidak bisa terlepas dari band rock asal kota surabaya bernama aka(singkatan dari apotik kali asin) dan proyek duo kribo bersama achmad albar yang dijuluki sebagai "the godfather of rock"nya indonesia.bagi mereka yang pernah menonton langsung penampilan ucok aka di masa keemasannya pasti sepakat berkata:"gila".almarhum pak dhe saya yang juga penggila musik rock pernah menceritakan kepada saya mengenai peristiwa tragis yang dialami ucok ketika tampil di jember(bersama bandnya ucok and his gang(uhisga),yang dibentuk ucok setelah aka) melakukan atraksi teatrikalnya dengan menggantung diri yang menyebabkan dirinya terjatuh dengan posisi kepala di bawah.kisah ini sempat membuat gempar dan menjadi topik pembicaraan anak muda penggila musik rock jember waktu itu selama beberapa bulan kedepan setelah kejadian.bahkan rumor beredar peristiwa itu dipicu oleh sentimen pribadi dan melibatkan paranormal yang dengan sengaja menggunakan tenaga ghaib untuk memutus tali gantungan yang dipakai ucok.<br />
berbicara mengenai aksi teatrikal yang sering dilakukan ucok diatas panggung,tidak lebih dari sebuah pertunjukan.hal ini diakui ucok,"di panggung kita harus memberi hiburan dengan persentase enam puluh persen untuk mata dan empat puluh persen untuk telinga,hasilnya seperti itu".selain aksi menggantung diri,ucok juga mengusung peti mati,cambuk dan sebagainya.ucok sendiri tidak ingat persis ide-ide itu datang darimana,yang pasti setiap selesai manggung ia merasakan sekujur tubuhnya sakit-sakit.toh baginya ini merupakan konsekuensi dari sebuah pilihan.dan aksi-aksi teatrikal tersebut sudah dimulai sejak awal karir ucok bersama aka.bahkan denny mr dalam headlinesnya berani menyebutkan "selama lebih dari tujuh tahun aka menjadi representasi band dengan aksi panggung paling brutal dalam sejarah musik rock indonesia".( dikutip dari "lahar panas aka" oleh denny mr,majalah rolling stone indonesia,edisi 34,februari 2008 ).dan buat saya memang komentar itu bukan sesumbar atau omong kosong belaka.</span></span></span></span></i><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-style: normal; line-height: 14px;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">apotik kali asin,atau lebih dikenal aka,dibentuk ucok pada 23 mei 1967,persis ketika ia berusia 27 tahun.nama itu diberikan oleh joe djauhari kustaman,saudara angkat ucok yang tinggal bersama keluarga harahap.nama itu diambil dari nama sebuah apotik milik dr.ismail harahap,yang tidak lain adalah ayah ucok sendiri.tahun-tahun pertama karir aka banyak melakukan bongkar pasang personil.hal yang lumrah buat sebuah band rock.apalagi di masa itu aktifitas ngeband tidak lebih dari penyaluran hobi semata.makanya kalau kita lihat band-band rock indonesia jaman dulu,tidak ada yang berhasil secara ekonomi,walaupun nama band mereka sudah besar,termasuk aka sendiri.sehingga mungkin boleh dibilang berkarir dalam musik rock tidak menjanjikan apa-apa.sampai pada akhirnya personel yang mampu bertahan dan solid adalah ucok "aka" harahap(vokal),soenatha tandjung(gitar),arthur kaunang(bass),syech abidin(drum).<br />
</span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">kelebihan aka dibanding dengan band-band rock saat itu,masing-masing personel mampu menguasai alat-alat instrumen lainnya dan bisa bernyanyi dengan warna vokal yang berlainan selain penampilan sensasional ucok dengan aksi teatrikalnya yang penuh kejutan dan selalu ditunggu,yang akhirnya menjadi trade mark aka dalam setiap pertunjukannya.jadi jangan heran kalau kita mendengarkan album-album rekaman aka,tiap-tiap lagunya suara vokalnya berbeda-beda.selain itu,kepiawaian aka dalam membuat lagu berbahasa inggris mungkin berbeda dengan band-band rock indonesia yang berusaha kebarat-baratan.artikulasi</span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><wbr></wbr></span></span></span><span style="display: block; float: left; margin-left: -10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">,progresi nada serta ekspresi bernyanyi ucok maupun arthur sudah sulit dibedakan dengan pemusik luar negeri,bahkan dari inggris sekalipun.hal ini tidak bisa dipungkiri,karena ucok dan arthur memang pernah kuliah di ikip surubaya jurusan sastra inggris,tapi sayang tidak sampai menyelesaikan skripsinya.<br />
umumnya band-band rock indonesia saat itu(atau sampai sekarang mungkin),supaya lebih bisa diterima oleh pasar atau biar bisa bertahan dalam industri musik,maka merilis album rekaman yang bernuansa pop adalah suatu keharusan.hal ini juga dilakukan oleh aka pada tahun 1974.hal ini membuat penggemar fanatik aka merasa dikhianati.keangkeran aka sebagai band rock yang disegani mulai memudar dan akhirnya nama mereka mulai dilupakan.sementara itu perbedaan prinsip antar sesama personel membuat aka semakin tidak jelas rimbanya.ucok larut dalam sensasi-sensasi yang diciptakannya,personel yang lain ingin mengedepankan musik berdasarkan sebuah konsep.inilah awal kehancuran aka dan terbentuknya band rock indonesia bernama sas.</span></span></span></span></i><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-style: normal; line-height: 14px;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">beralih kepada proyek duo kribo,setelah aka mengalami masa sulit,ucok hijrah ke jakarta.di sini ucok membentuk band "ucok and his gang ( uhisga)","the yukas ( bersama yopie item )" dan "warrock".tapi dari ketiga band yang dibentuknya tidak ada yang bisa menjadi highlight di peta musik indonesia.malah nama ucok semakin tenggelam seiring masa suram industri musik rock di tanah air akibat lebih diterimanya musik berirama disco,pop dan dangdut di kalangan masyarakat.di masa ini beberapa pelaku dalam industri musik berusaha menaikkan kembali pamor musik rock dengan mensiasati menekan band-band rock membuat album-album rekaman yang bisa diterima dengan pasar,tapi hasilnya nihil.<br />
</span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">ditengah kondisi seperti itu,salah satu pemilik perusahaan rekaman terbesar,pt.irama tara mempunyai ide untuk mempertemukan dua superstar rock yang memiliki ciri fisik yang sama yaitu berambut kribo dari dua band besar yang pernah menjadi highlight di peta musik rock tanah air,ucok dari band aka,jawara kota buaya,surabaya dan achmad albar dari band god bless,pionir kota metropolitan,jakarta.nama-</span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><wbr></wbr></span></span></span><span style="display: block; float: left; margin-left: -10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">nama yang menjadi jaminan daya jual tinggi dan ternyata ide ini tidak sia-sia.album perdana duo kribo volume 1,tembus di pasaran hingga 100.000 kaset.angka yang fantastis untuk ukuran pasar musik saat itu dan dari album inilah hit single "neraka jahanam" yang abadi itu dilahirkan.kesempatan langka seperti ini tidak disia-siakan oleh pihak produser rekaman untuk membuat album-album berikutnya.bahkan popularitas duo kribo memancing produser film untuk membuat sebuah film musikal dengan judul yang sama.dan lagi-lagi,film ini sukses besar.bahkan salah satu lagu dalam film tersebut,"panggung sandiwara" menjadi lagu rock paling fenomenal di tanah air.mungkin tidak terlalu berlebihan bila saya mensejajarkan lagu ini dengan "stairway to heaven"nya led zeppelin.<br />
namun dibalik kesuksesan yang dicapai duo kribo,ada beberapa orang berpendapat porsi vokal ucok kurang dominan.beberapa alasanpun muncul,salah satunya yaitu hal ini dilakukan karena saat itu ucok tinggal di surabaya,sedangkan proses penggarapan album-album duo kribo dilakukan di jakarta.sehingga ucok hanya tinggal menyesuaikan saja warna vokalnya dengan achmad albar.saya pribadi menilai memang peran ucok di duo kribo sangat kurang.seperti hanya tempelan saja.sangat berbeda ketika ucok bernyanyi untuk aka.jadi kalau saya boleh menilai mungkin duo kribo adalah nama lain buat god bless,mengingat orang-orang di belakang layarnya adalah pentolan-pentolan god bless.sama halnya dengan gong 2000.tapi terlepas dari itu,bagaimanapun kehadiran duo kribo di industri musik tanah air telah memberi warna tersendiri,dan mungkin hanya duo kribo yang mampu merilis 3 album rekaman dalam satu tahun.</span></span></span></span></i><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-style: normal; line-height: 14px;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">kini,ucok aka,sang legenda rock itu telah meninggalkan kita semua...sepak terjangnya di panggung musik rock dan di dunia industri rekaman musik indonesia hanya tinggal kenangan.mungkin beliau tidak mengenal saya,dan sayapun tidak mengenal beliau secara pribadi.tetapi dari satu kali pertemuan langsung dengan beliau di surabaya pada tahun 2002 di nada musika studio,saat saya dan band saya,serversick melakukan proses recording untuk mini album "terdigitasi",terpancar kharisma seorang rocker gaek yang patut disegani.bahkan ketika beliau mengajak kami untuk mengobrol,tidak ada satupun kata-kata yang mampu saya ucapkan.yang ada hanya keharuan dan kekaguman.dari kecil saya memuja beliau dan mengenalnya hanya dari kisah-kisah pak dhe saya dan saat itu saya berhadapan langsung dengan beliau.bahkan dulu pernah ada satu cerita,ketika jaman kaset pita masih berjaya,saya sempat sedih, menangis ketika seorang teman bilang punya kaset aka tetapi sudah ditindih rekaman band lain yang saat itu menjadi pujaannya.dan saking inginnya mendengarkan lagu-lagu aka,saya rela mengeluarkan uang 50 ribu,yang mana waktu itu jumlah uang yang sangat besar buat saya,untuk membeli album "aka in rock" di pinggiran jalan mall bandung indah plaza ketika saya kuliah di bandung.tetapi nilai uang itu tidak berarti apa-apa setelah terbayarkan dengan kepuasan batin seorang fans demi menghargai sebuah karya yang layak didokumentasikan.sampai saat ini kaset itu masih tersimpan rapi,dan kemarin ketika tersiar kabar kepergian beliau,kaset itu aku putar kembali sambil kupanjatkan do'a,.......semoga diterangkan alam kubur beliau,diampuni kesalahan beliau dan diterima kebaikan beliau......amin...... </span>penulis adalah DWI CORENG Vocalis band metal SERVERSICK c/o :aziel.liberta@yahoo.co.id</span></span></span></i><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-81797204014045266222009-12-02T17:50:00.000-08:002009-12-02T17:51:00.349-08:00RESENSI : "paranormal activity" (movie)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6SEvgevgfzZ_JRpfdNe0jJ95g-ekE3rCYoy6wqF5J-b4ucLeYtK8f_0D18V-Wvd8-8L2i0L1p_JIDzlRfHCJHFsodpoHSYGwPfQfBHo0AjEtdAX_ILfgDXaYxqyXn-aCN2-muscvDFd64/s1600/hhh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6SEvgevgfzZ_JRpfdNe0jJ95g-ekE3rCYoy6wqF5J-b4ucLeYtK8f_0D18V-Wvd8-8L2i0L1p_JIDzlRfHCJHFsodpoHSYGwPfQfBHo0AjEtdAX_ILfgDXaYxqyXn-aCN2-muscvDFd64/s1600/hhh.jpg" /></span></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"><span style="color: white;">Film horor sampai saat ini masih mempunyai segmen pasar yang cukup kuat,terutama di indonesia.namun dari sekian film-film yang hadir di pasaran,mungkin hanya segelintir yang bisa dikatakan bagus,terutama produksi lokal.</span></span><br />
</div><span style="color: white;"><span style="font-family: 'MS Shell Dlg';"></span></span><br />
<span style="font-family: 'MS Shell Dlg';"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"><span style="color: white;">adalah film "keramat" yang mencoba memberikan sesuatu yang berbeda dari umumnya film horor yang beredar di pasaran.dengan menggunakan kamera handycam sebagai objek media yang dibiarkan merekam tiap scene dalam film sehingga memberikan nuansa tersendiri adalah ide langka,walaupun ini bukan yang pertama. </span></span><br />
</div><span style="color: white;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"></span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"><div style="text-align: justify;"><span style="color: white;">baru-baru ini,ide sejenis juga dilakukan oleh sebuah film horor indie produksi hollywood,"paranormal activity" yang sekarang diputar di jaringan bioskop blitz megaplex.walaupun terkesan monoton karena setting yang diambil hanya pada satu tempat,yaitu sebuah rumah dengan tiap-tiap sudut ruangannya,tetapi film ini memberikan aura yang cukup kuat untuk sebuah film horor yang mencoba bercerita tentang hal-hal gaib.jangan berharap ada adegan hantu-hantu yang tiba-tiba muncul mengejutkan kita dengan bentuknya yang seram-seram layaknya film-film horor pada umumnya,karena dalam film ini sang sutradara sepertinya berusaha serealistis mungkin dan menegaskan bahwa hal-hal gaib memang tidak bisa ditangkap oleh panca indera ataupun kamera handycam dengan jelas.konflik yang terjadipun dibuat cukup kuat,antara logika ilmiah,emosional dan kegaiban itu sendiri.pintu yang bergerak-gerak,suara-suara</span><br />
</div><span style="color: white;"><wbr></wbr></span><span style="display: block; float: left; margin-left: -10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="color: white;"> aneh yang muncul,bayangan yang sekejap melintas sudah memberikan suasana kengerian yang membuat jantung kita berdegup dengan kencang.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: white;">yang lebih menarik lagi tidak adanya musik score yang mengiringi jalannya film,sehingga seolah-olah kita diajak mengikuti tiap-tiap aktifitas kedua tokoh utama dalam memecahkan misteri yang mereka hadapi.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: white;">pencantuman waktu,seperti jam,tanggal dan tahun untuk mendokumentasikan tiap-tiap aktifitas yang dilakukan oleh kedua tokoh utama yang merupakan pasangan kekasih yang hidup serumah,membuat film ini seolah-olah kejadian nyata.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: white;">hal yang dapat dipetik dari ide-ide film seperti ini adalah bahwa membuat sebuah film box office ternyata bukanlah sesuatu yang sulit dan biaya bukan menjadi faktor kendala utama.kadang kesederhanaan cerita bisa memberikan nilai yang berbeda ketika sebuah ide sederhana digali secara maksimal.silahkan mencoba dan selamat berkarya......... </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: white;"><br />
</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: white;">kontributor : Dwi Sucahyono c/o :aziel.liberta@yahoo.co.id</span><br />
</div></span></span>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-66536007210206469382009-11-24T00:52:00.000-08:002009-11-25T17:51:50.772-08:00TECHNOCORE POETS by Wishnu INSLAVE<span style="font-size: x-small;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7KSaMVpT8XV1ag7wUtTZ2Whyphenhyphenx9g_CcTJS6neZpsuVxr2L29P9M04mwQ3Imu8q9KcATZzgidYDCXmH7PebXWdCFMMAxI2rT4pjjkjIfP_0SnxkwMCkH5rmWihqr85rxNhxKWdeTMNa7V6a/s1600/wishnu.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7KSaMVpT8XV1ag7wUtTZ2Whyphenhyphenx9g_CcTJS6neZpsuVxr2L29P9M04mwQ3Imu8q9KcATZzgidYDCXmH7PebXWdCFMMAxI2rT4pjjkjIfP_0SnxkwMCkH5rmWihqr85rxNhxKWdeTMNa7V6a/s200/wishnu.jpg" /></span></a><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">TRILOGY BULAN PENUH #01 </span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> <br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> </b><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">7 prkara cahaya tlh trsingkap..<br />
7 mata angin tlh brputar dan badai malaikat menggila di vertikal 11<br />
<br />
yg trlahir adlh benih yg meronta-ronta, terisak tragis mencari sebilah belati..<br />
kemudian dia berdiri memegang kunci semesta..<br />
dn brteriak <br />
.. AKAN KUTIKAM BALIK KAU TUHAN ..<br />
<br />
musim semi menari brsama api.. lalu mereka brsetubuh.. dn brsemilah tanah karatku..<br />
tanah mahluk2 brsayap..<br />
tanah bangsa mesin..<br />
<br />
tanah kelahiran TUHAN baru..</span> <br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">TRILOGY BULAN PENUH #01 (b)</span></b><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">.. aku masih disini<br />
menatap horizon berkerak darah,<br />
sementara konstelasi kuda perak sedang menaungi musim semi..<br />
<br />
tirai mataharipun trsingkap, telanjangi rahasia kekosongan..<br />
adlh 0 1 7 7 1 0<br />
adlh 0 1 9 kemudian hancur..<br />
<br />
aku masih disini<br />
antara trtunduk dn menari..<br />
tarian api malaikat..<br />
tarian daun yg gugur..<br />
dan tarian bintang timur yg terkutuk..<br />
<br />
aku masih disini..<br />
tengadah memisah materi inti tuhan,<br />
adlh perang..<br />
<br />
antara aku dn DIA..</span> <br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">TRILOGY BULAN PENUH #02</span></b><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">... senyum malaikat KISWA <br />
.. kebekuan<br />
.. dimensi ungu<br />
.. messias<br />
.. salib putih<br />
.. cahaya subuh<br />
<br />
brgemuruh melingkari lubang hitam..<br />
amarah dn tasbih membuat gerhana di pintu arsy..<br />
<br />
.. akupun brdiri angkuh di vertikal 11,<br />
trsenyum dingin dn brkata..<br />
siapakah yg akan binasa ketakutan..<br />
<br />
.. senyum srigala<br />
.. musim gugur<br />
.. tuhan yang brkarat<br />
.. al masikh<br />
.. salib patah<br />
.. senja hitam<br />
<br />
lihatlah..<br />
<br />
mereka tlh mnjadi prhiasan baju zirahku.. </span> <br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> <br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px;"></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"></span><br />
<h1 style="border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 3px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; position: relative;"><small><span style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">TRILOGY BULAN PENUH bagian 2 b</span></span></small></h1><div><small><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">... akhirnya kmbali..<br />
..jalanan bising brdebu<br />
.. menyentuh ujung lidah matahari<br />
..brsetubuh dgn pigmen2 mimpi<br />
.. brnafas dgn cahaya berwajah tanda<br />
... hypernova<br />
<br />
<br />
..dmana.. dmna..<br />
lubang dimensiku..<br />
sejenak trtipu..<br />
ataukah trpecah di loncatan digitasi masa..<br />
<br />
kmudian akupun trtawa..<br />
karena lingkaran mata angin.. telah kuhancurkan<br />
<br />
<br />
..7 pintu kekosongan akan trsingkap..<br />
<br />
dn 1 pintu untuk mengakhiri sang INDUK..<br />
telah memilihku<br />
<br />
<br />
TELAH MEMILIHKU</span> </span></small><br />
</div><div><small><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="line-height: 16px;"></span></span></span></small><br />
<small><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="line-height: 16px;"></span></span></span></small><br />
<small><span style="line-height: 18px;"><span style="line-height: 16px;"><h1 style="border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 3px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; position: relative;"><small><span style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">TRILOGY BULAN PENUH bagian 3</span></span></small></h1><div><small><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">apakah para malaikat sedang mengukir sayapnya..<br />
sementara cahaya melesat dlm bulir2 salju yg menetes dr air mata Tuhan..<br />
<br />
disaat aku sekarat melihat keindahan diriKU..</span> </span></small><br />
</div></span></span></small><br />
</div><div><small><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> </span></small><br />
</div><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span> <br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">contact wishnu inslave :korosiv9@gmail.com<br />
</span><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-70557657783805234672009-11-16T21:46:00.000-08:002009-11-17T00:17:27.481-08:00BLOG OF THE YEAR 2009<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGHCGKu2EGYJfLZsqCoKo9eZC_83MGVd9qmko4s8oz1Wx6mHLOJQUpfAeszJMfOG1024nS5pXrEaBPyBkhUsmA-k16KK-rwAD5sio6tbU3dMWutTYdcI3aNZiEMd-cG9zZAmavgYpNneJO/s1600/award.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGHCGKu2EGYJfLZsqCoKo9eZC_83MGVd9qmko4s8oz1Wx6mHLOJQUpfAeszJMfOG1024nS5pXrEaBPyBkhUsmA-k16KK-rwAD5sio6tbU3dMWutTYdcI3aNZiEMd-cG9zZAmavgYpNneJO/s320/award.jpg" /></span></span></a><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">AWARD INI KAMI ANUGERAHKAN KEPADA</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">1. </span></span><a href="http://klasikrock-klasikrockindonesia.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">KLASIK ROCK INDONESIA</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><a href="http://draft.blogger.com/"></a></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">2. </span></span><a href="http://upex.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">UPEX ROCK</span></span></a><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">3. </span></span><a href="http://gelangbaharblog.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">UNDUH MUSIK ANTIK</span></span></a><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">4. </span></span><a href="http://siliaji.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">SILIAJI</span></span></a><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">5.</span></span><a href="http://angelofraven.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">ANGELOFRAVEN</span></span></a><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">6.</span></span><a href="http://nuansapena.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">NUANSA PENA</span></span></a><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">7.</span></span><a href="http://rockstalgia.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">ROCKOSTALGIA</span></span></a><br />
<a href="http://gerilyabawahtanah.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">8.GERILYA BAWAK TANAH</span></span></a><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">9.</span></span><a href="http://metallawas.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">METAL LAWAS</span></span></a><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">10</span></span><a href="http://masfunny.co.cc/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">.MAS FUNNY</span></span></a><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">SEMOGA AWARD INI BISA LEBIH MEMACU KITA UNTUK LEBIH KREATIF !!</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
</span></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><span style="line-height: 24px;"></span></span></span><br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://upex.blogspot.com/" style="text-decoration: none;" target="_blank"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><img src="http://2.bp.blogspot.com/_pS0VfZLYFgA/SvUc2c4lWlI/AAAAAAAABRc/5GcxmqtvK94/s400/Blogger+Award+Comunity.bmp" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; border-width: initial; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" /></span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
</span></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
Terima kasih untuk sahabat bloggerku </span></span><a href="http://upex.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">UPEX ROCK</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"> yang telah memberikan award ini kepada SAHABAT ROCKERS. Ini merupakan award PERTAMA bagi blog ini.<br />
<br />
Sebenarnya sangat banyak sobat teman yang selama ini menjalin persahabatan dengan saya, keinginan saya semua sobat dapat berikan award ini, tapi karena terbatas jadi seadanya saja. Insya Allah bagi sobat yang belum mendapatkannya akan saya berikan lagi, kalo saya mendapatkan award berikutnya.<br />
<br />
Award ini saya berikan kembali kepada sobat blogger lainnya, antara lain ;<br />
1. </span></span><a href="http://phonank.blogspot.com/" rel="nofollow" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">phonank</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
2. </span></span><a href="http://www.rumah-blogger.com/" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">rumah blogger</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
3. </span></span><a href="http://brekele-bisikanhati.blogspot.com/" rel="nofollow" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">brekele</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
4. </span></span><a href="http://javabis99.blogspot.com/" rel="nofollow" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">javabis99</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
5. </span></span><a href="http://jola76.blogspot.com/" style="text-decoration: none;" target="new"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Apa Adanya </span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
6. </span></span><a href="http://bieaz.blogspot.com/" style="text-decoration: none;" target="new"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Bie Azreena</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
7. </span></span><a href="http://www.ingateros.com/" style="text-decoration: none;" target="new"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Eros</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
8. </span></span><a href="http://abibakarblog.com/" style="text-decoration: none;" target="new"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Blog SEO</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
9. </span></span><a href="http://www.blogputra.com/" style="text-decoration: none;" target="new"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Catatan Putra</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
10. </span></span><a href="http://jedahsejenak.blogspot.com/" rel="nofollow" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">yans'dalamjeda'</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
11. </span></span><a href="http://www.masdoyok.co.cc/" style="text-decoration: none;" target="new"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Mas Doyok</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
12. </span></span><a href="http://apocalytyo.blogspot.com/" style="text-decoration: none;" target="new"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Aldrix Blog</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
13. </span></span><a href="http://klasik-rock.blogspot.com/" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Klasik-Rock</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
14. </span></span><a href="http://blogtukanglistrik.blogspot.com/" rel="nofollow" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">blogtukanglistrik</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
15. </span></span><a href="http://upex.blogspot.com/"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">UPEX ROCK</span></span></a><br />
<span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><a href="http://upex.blogspot.com/"></a>16. </span></span><a href="http://opera15.blogspot.com/" rel="nofollow" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Aprie</span></span></a></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><span style="line-height: 24px;"></span></span></span><span style="line-height: 24px;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">17. </span></span><a href="http://dicknyonyo.blogspot.com/" rel="nofollow" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Dicknyonyo</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
18. </span></span><a href="http://wandhe-go.blogspot.com/" rel="nofollow" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">wandhe</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
19. </span></span><a href="http://seribahasa.blogspot.com/" rel="nofollow" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Seribahasa</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
20. </span></span><a href="http://denfirman.blogspot.com/" style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Gayuh</span></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"> </span></span></span>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-30142895384879455212009-11-06T00:32:00.000-08:002009-11-06T00:37:22.701-08:00Jalur Homeless Crew Ujungberung Rebels<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUOPcuRzEn8xaoGHia-HxWsE98KUo1bReaYwaJJhStKe0JPQB9b5Gq9tDUU5wADMsQAJ-va0JZZVxkqLdR6-pITTPbAfckEs3jIeNOhQECUY7eXIKdeqHiRl7ZjcXVSkPCIXRylzaAFAkH/s1600-h/UB+Rebels.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUOPcuRzEn8xaoGHia-HxWsE98KUo1bReaYwaJJhStKe0JPQB9b5Gq9tDUU5wADMsQAJ-va0JZZVxkqLdR6-pITTPbAfckEs3jIeNOhQECUY7eXIKdeqHiRl7ZjcXVSkPCIXRylzaAFAkH/s320/UB+Rebels.jpg" /></span></span></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ujungberung adalah sebuah kota kecamatan di Bandung bagian paling timur, terdapat di ketinggian 668 m di atas permukaan laut, berbatasan dengan Kecamatan Cibiru di timur, Kecamatan Arcamanik di barat, Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung di utara, dan Kecamatan Arcamanik di Selatan. Luasnya 1.035,411 Ha, dengan jumlah penduduk 67.144 jiwa. Sejak dulu, Ujungberung terkenal sangat kental dengan seni tradisionalnya, terutama seni bela diri benjang, pencak silat, angklung, bengberokan, dan kacapi suling.</span></span></span><br />
</div><div class="dcontn" style="font-size: 13px; line-height: 18px;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kultur kesenian rupanya tak lekang dari generasi muda Ujungberung walau Ujungberung kemudian dibom oleh kultur industri. Daya eksplorasi kesenian yang tinggi membuat tipikal seniman-seniman muda Ujungberung terbuka terhadap segala pengaruh kesenian. Salah satu yang kemudian berkembang pesat di Ujungberung selain seni tradisional adalah musik rock/metal. Berbicara mengenai hasrat musik ini, focus kita tentu saja akan tertuju pada komunitas metal tertua dan terkuat, Ujungberung Rebels.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dapat dianggap, Kang Koeple (kakak Yayat-produser Burgerkill) dan Kang Bey (kakak Dani-Jasad) adalah generasi awal pemain band rock di Ujungberung. Pertengahan tahun 1980an hingga awal 1990an, mereka memainkan lagu-lagu rock semacam Deep Purple, Led Zeppelin, Queen, dan Iron Maiden selain juga menciptakan lagu sendiri. Era ini kultur panggung yang berkembang Ujungberung, dan juga di Bandung, adalah kultur festival. Band tandang-tanding di sebuah festival musik dan band yang menang akan masuk dapur rekaman. Kita mungkin masih ingat Rudal Rock Band, salah satu band rock yang lahir dan sukses dari kultur ini—dan kemudia mengispirasi banyak anak muda untuk emmainkan mwtal ayng dari hari ke hari semakin kencang saja.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tahun 1990 di Ujungberung misalnya, Yayat mendirikan Orthodox bersama Dani, Agus, dan Andris. Orthodox memainkan Sepultura album Morbid Vision dan Schizophrenia. Sementara itu di Ujungberung sebelah barat, Sukaasih, berdiri Funeral dan Necromancy. Funeral digawangi Uwo, Agus, Iput, dan Aam. Mereka memainkan lagu-lagu Sepultura, Napalm Death, Terrorizer, dan lagu-lagusendiri. Sementara itu, Necromancy—Dinan, Oje, Punky, Andre, Boy—memainkan lagu-lagu Carcass dan Megadeth, selain juga menggeber lagu-lagu sendiri. Di Ujungberung sebelah timur, tepatnya di daerah Cilengkrang I, Tirtawening, berdiri Jasad yang digawangi Yulli, Tito, Hendrik, Ayi. Mereka membawakan lagu-lagu Metallica dan Sepultura. Sementara itu, di Cilengkrang II kawasan Manglayang, berdiri band Monster yang membawakan heavy metal ciptaan sendiri dengan motor gitaris Ikin, didukung Yadi, Abo, Yordan, Kenco, dan Kimung.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yang unik, perkenalan para pionir ini berawal dari tren anak muda saat itu : main brik-brikan. Dinan (Necromancy) pertama kali kenal dengan Uwo-Agus (Funeral) dari jamming brik-brikan. Pun di kawasan Manglayang. Para personil Monster adalah para pecandu brik-brikan. Mereka berbincang mengenai musik, saling tukar informasi, dan akhirnya bertemu, membuat band, dan membangun komunitas. Selain brik-brikan, faktor kawan sesekolah juga menjadi stimulan terbentuknya sebuah band. SMP 1 Ujungberung—kini SMP 8 Bandung—menyumbangkan Toxic—Addy-Ferly-Cecep-Kudung—yang merupakan cikal bakal dari Forgotten. Band anak-anak SMP ini berdiri sekitar tahun 1991 atau 1992. Addy kita kenal sebagai vokalis Forgotten. Sementara Ferly adalah gitaris Jasad sekarang. Belum lagi band-band di SMA 1 Uungberung—kini SMA 24 Bandung—yang tak tercatatkan saking banyaknya.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di antara band-band tersebut, band yang berhasil membangun jaringan pertemanan yang baik adalah Funeral dan Necromancy. Bersama kawan-kawan sesama penggila musik ekstrim dari seantero Bandung, mereka berkumpul di lantai 3 Bandung Indah Plaza (BIP) dan membentuk kelompok yang mereka namakan Bandung Death Brutality Area atau sering mereka sinfkat Badebah. Selain Funeral dan Necromancy, tercatat band Voila dan The Chronic yang juga termasuk ke dalam komunitas Badebah. Nama Badebah juga kemduian diadopsi menjadi sebuah program siaran di Radio Salam Rama Dwihasta yang dibawakan oleh Agung, Dinan, Uwo, Agus, dan Iput di Sukaasih, Ujungberung, tahun 1992. Program Badebah memutarkan lagu-lagu ekstrim, dari thrash metal, crossover, hingga death metal, dan grindcore—yang saat itu tentu masih asing di tengah dominasi hard rock, heavy metal, atau speed metal. </span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Homeless Crew </span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kultur festival yang dirasa kurang bersahabat membuat gerah segelintir musisi muda. Dalam festival mereka harus memenuhui banyak syarat yang intinya adalah sama : menuntut band untuk menampilkan wajah sama, bermanis muka agar menang di depan sponsor atau produser. Hal itu memangkas semangat ekspresi rock/metal juga semangat terdalam dan manusiawi dalam diri seorang seniman untuk berkarya. Dengan kesadaran baru itu gelintiran musisi muda Ujungberung maju dan merangsek jalanan.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di saat yang sama, generasi baru di bawah anak-anak Badebah mulai berkumpul dan membentuk kelompok pecinta metal ekstrim semacam Badebah. Mereka menamakan diri Bandung Lunatic Underground (BLU) yang didirikan secara kolektif oleh Ipunk, Romy, Gatot, Yayat, Dani, Bangke, dan lain-lain. Seperti halnya Badebah, BLU menampung banyak hasrat music dari metal, hardcore, hingga punk. Di bawah BLU, pengembangan jaringan pertemanan para pecinta metal semakin meluas saja. Music metal ekstrim juga semakin ramai dengan terbukanya GOR Saparua untuk pergeralan-pergelaran music ekstrim.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di Ujungberung sendiri, perkembangan musik ekstrim didukung oleh Studio Palapa, sebuah studio music milik Kang Memet yang dikelola oleh duet maut Yayat dan Dani. Studio ini kemudian menjadi kawah candradimuka band-band Ujungberung hingga melahirkan band-band besar, kru-kru yang solid, dan musisi-musisi jempolan. Studio Palapa juga yang kemudian melahirkan rilisan-rilisan kaset pertama di Indonesia. Mereka merekam lagu-lagu dengan biaya sendiri, mendistribusikan sendiri, melakukan semua dengan spirit Do It Yourself. Dari sepuluh band independen di Indonesia yang tercatat Majalah Hai tahun 1996, tiga di antaranya berasal dari Ujungberung. Mereka adalah Sonic Torment, Jasad, dan Sacrilegious. Label dan perusahaan rekaman yang mereka kibarkan adalah Palapa Records.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sayang dinamika ini berbanding terbalik dengan BLU. Tahun 1994, organisasi pecinta music ekstrim ini terpecah ketika scene metal semakin ramai. Setidaknya, kelompok ini terbagi tiga, yaitu Black Mass yang terdiri dari anak-anak black metal, Grind Ultimatum yang terdiri dari anak-anak grindcore, dan sisanya, kebanyakan anak-anak Ujungberung yang lebih terbuka dan inklusif dalam mengapresiasi music, membentuk Extreme Noise Grinding (ENG) awal tahun 1995. Yayat adalah tokoh sentral ENG.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Propaganda awal ENG ada tiga, yaitu membuat media komunitas musik metal bawahtanah, membuat pergelaran music metal sendiri, dan mebentuk kru yang mendukung performa band-band Ujungberung. Manifestasi dari propaganda media adalah berdirinya Revograms Zine yang dibentuk oleh Dinan pada April 1995 dengan tim redaksi yang terdiri dari Ivan, Kimung, Yayat, Dandan, Sule, Gatot. Manifestasi dari propaganda pergelaran sendiri band-band Ujungberung adalah digelarnya acara Bandung Berisik Demo Tour yang lalu dikenal sebagai Bandung Berisik I. Di acara ini lima belas band Ujungberung unjuk gigi, ditambah bintang tamu Insanity dari Jakarta. Tahun 2004 kelak, bandung Berisik IV di Stadion Persib dicatat oleh Time Asia sebagai pergelaran music bawahtanah terbesar di Asia setelah berhasil menyedot audiens sebanyak 25.000 metalhead dari seluruh Indonesia.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sementara itu, manifestasi dari propaganda kru band adalah dengan terbentuknya Homeless Crew. Ini merupakan kelompok musisi-musisi muda yang aktif mempelajari seluk beluk sound system dan teknis pergelaran sebuah band dengan cara belajanr langsung menjadi kru band kawan-kawannya. Pada gilirannya, Homeless Crew tak Cuma berperan sebagai kru yang vital bagi sebuha band, tapi juga menjadi gaya hidup anti-mapan ala anak-anak Ujungberung yang menolak untuk “berumah”. Gaya hidup anti-mapan ini bukan hanya ada di alam pikiran anak-anak Ujungberung, namun benar-benar mereka amalkan dengan keluar rumah, bergabung dengan kelompok mereka untuk tinggal bersama di jalanan. Para pencetus Homeless Crew adalah Yayat, Ivan Scumbag, Kimung, Addy Gembel, dan tentu saja sang radikal, Dinan.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ujungberung Rebels</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Antara tahun 1995 hingga 1997, Homeless Crew semakin berkembang pesat. Setidaknya ada dua puluh band berdesakan hidup di jalanan Ujungberung dengan semangat juang yang tinggi. Seiring dengan penggarapan Bandung Berisik II, Homeless Crew berencana menghimpun kekuatan band-band mereka ke dalam satu kompilasi. Proyek ini dikomandoi sendiri oleh Yayat sehabis bandung Berisik II usai digelar. Ada enam belas band ikut serta mendukung kompilasi ini dan membiayai rekaman mereka secara swadaya. Mereka kemudian menamai kompilasi mereka Ujungberung Rebels. Istilah “rebels” digunakan karena apa yang mereka lakukan pada saat itu adalah memang sebuah pemberontakan. Bukan hanya pemberontakan pada scene music secara umum yang sangat didominasi music pop, tapi juga pemberontakan kepada pengkotak-kotakan music yang berujung pada perpecahan genre di scene bawahtanah Bandung. Melalui kompilasi ini, Homeless Crew bagai ingin menunjukkan wajah keragaman music yang ada di Ujugnberung. Dan memang tak cuma death metal dan grindcore hadir dalam kompilasi ini. Punk, gothic, dan hardcore ikut mewarnai kompilasi ini.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kompilasi ini akhirnya dirilis Independen Records dengan tajuk Independen Rebels dengan nilai transaksi empat belas juta rupiah pada tahun 1998. Namun demikian, walau nama “Ujungberung Rebels” tak jadi dijadikan judul kompilasi, namun namanya tak lantas pudar. Ujungberung Rebels malah kemudian menjadi identitas baru bagi komunitas musik metal bawahtanah Ujungberung, berdampingan dengan nama Homeless Crew. Masa itu, jika memanggil Ujungberung Rebels maka identifikasi scene akan langsung tertuju pada Homeless Crew.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dari keuntungan kompilasi Independen Rebels, Yayat kemudian mendirikan sebuah distro yang menampung hasil kreativitas anak-anak Ujungberung dan Indonesia pada umumnya, Distro tersebut ia namai Rebellion, bertempat di jl. Rumah Sakit Ujungberung. Kabarnya, Rebellion adalah distro kedua di Indonesia setelah Reverse Outfit. Belakangan,Rebellion pindah, bersinergi dengan Pisces Studio. Pisces adalah studio milik Dandan ketika Kang Memet akhirnya memutuskan menjual alat-alat band Studio Palapa, Februari 1997.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sementara dinamika rilisan kaset menggila, begitu juga dengan zine dan media. Zine kedua setelah Revogram adalah Ujungberung Update. Mereka yang berada di balik Ujungberung Update adalah Addy Gembel, Amenk, dan Sule. Merekalah yang kemudian membuat istilah tren saat itu : Gogon, singkatan dari “Gosip-gosip Underground”. Setelah Ujungberung Update, kemudian lahir Crypt from the Abyss yang diasuh oleh Opick Dead, gitaris Sacrilegious saat itu, Loud n’ Freaks yang diasuh oleh Toto, penabuh drum Burgerkill, dan The Evening Sun yang diasuh Dandan sang drummer Jasad. Belakangan, tahun 2000an, Toto bersinergi dengan Eben membuat zine NuNoise, salah satu zine progresif yang mengkover pergerakan musik termutakhir. Selain itu, Toto juga secara intens menerbitkan newsletter bernama Pointless selama tahun 2003 hingga 2005. Zine lainnya yang fenomenal dan terus bergerak hingga kini adalah Rottrevore yang diasuh oleh Rio serta Ferly, gitaris Jasad, merupakan media propaganda musik metal. Belakangan, Rottrevore berkembang menjadi perusahaan rekaman khusus musik metal. Rottrevore dimiliki grinder Jakarta, Rio, tapi dikelola oleh anak-anak Ujungberung Rebels. </span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Baby Riots War Machine Squad, Grinding Punk Corporation, Cicaheum Hell Park</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Baby Riots adalah sebutan anak-anak Ujungberung Rebels bagi pasukan tempur bentukan Butchex, pentolan band The Cruels dan Mesin Tempur. Tahun 1999 Ujungberung Rebels berkembang semakin pesat secara kualitas, kuantitas, dan totalitas. Saat itu juga mulai terasa konflik dan gesekan antara para metalhead kita dengan masyarakat sekitar. Ujungberung yang berkultur indsutri dan merupakan daerah peralihan yang tanggung—kampung bukan, kotapun bukan—melahirkan banyak juga komunitas lain yang serba tanggung dan kemudian lazim kita namakan preman. Mereka kurang senang melihat anak-anak Ujungberung dengan segala totalitasnya, wara-wiri di jalanan Ujungberung. Bentrokan dengan preman-preman pun semakin sering terjadi. Tak hanya itu, perkembangan di scene music yang semakin diwarnai premanisme juga semakin memperkokoh Homeless Crew Ujungberung Rebels untuk berbuat sesuatu. Dan sesuatu itu adalah dibentuknya Baby Riots War Machine Squad.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Baby Riots War Machine Squad adalah pasukan tempur Ujungberung Rebels yang setia membela kepentingan para “presiden metal” Ujungberung Rebels. Menurut Butchex, sang panglima, Baby Riots adalah campuran anak-anak jalanan Cicukang dan Cicaheum yang barbar dan tak memiliki hasrat lain selain bertempur. Baby Riots akan segera keluar sarang jika ada yang mengganggu para pionir Ujungberung. Untuk menjadi anggotanya tak mudah. Mereka akan dipantau oleh Butchex, sang komandan, dilihat dari heroisme mereka membela Ujungberung dan bila sudah terbukti mereka akan diberi kalung silet sebagai simbol keanggotaannya. Namun demikian, karena semakin liar dan tak terkendali, Butchex kemudian membubarkan Baby Riots.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di saat yang bersamaan, gairah bermusik Butchex juga semakin membara ketika akhirnya menemukan hasrat musik yang selama ini terus ia bayangkan. Hasrat itu ia dapatkan ketika bandnya, The Cruels, digarap oleh musisi-musisi metal semacam Dani Jasad, OpikDead, dan Komenk. Bersama tiga metalhead inilah Butchex merumuskan music punk baru yang kental dengan aura metal dan grindcore, hingga akhirnya lahirlahalbum The Cruels, Hollow Horror tahun 2001. Dalam sampul bagian dalamnya, The Cruels menuliskan propaganda musik mereka “It’s a punk grinding time!” Secara tidak langsung, propaganda itu adalah proklamasi berdirinya sel baru yang tak kalah bahaya dari Ujugnberung Rebels, Grinding Punk Corporation (GPC). Setidaknya ada enam band yang menurut Butchex hadir di awal berdirinya GPC. Mereka adalah The Cruels, Bloodgush, Sedusa, Caravan of Anaconda, Pemberontak, dan Six Men from Egypt. Segera saja GPC berkembang ke seantero scene. GPC kemudian berkoalisi dengan Saraf Timur Squad Cicalengka dengan ikon-ikonnya seperti Tikus Kampung dan Punklung.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ketika akhirnya Butchex bosan bermusik, ia membunuh bosan itu dengan bermain skateboard. Di scene ini, ia juga lalu membentuk sebuah kelompok pecinta skateboard yang kerap bermain skateboard di belakang Terminal Cicaheum Bandung sekitar tahun 2002 atau 2003. Karena begitu rawan bentrokan dengan preman-preman terminal serta begitu jalanannya tempat para skater ini bermain-main, Butchex menamakan kelompoknya, Cicaheum Hell Park (CHP). Belakangan, CHP juga sering berkolaborasi dengan Neverland Sakteboard yang terdiri dari bocah-bocan skater asuhan Pei dari Ujugnberung melalui program kampanye bermain lima belas menit bersama anak-anak dalam satu hari, Never Grow Up.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bandung Death Metal Syndicate dan Sunda Underground</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pertengahan tahun 2000an, scene musik Indoensia dibombardir oleh emocore. Hampir semua panggung pergelaran didominasi oleh hasrat music ini, bagaikan tak pernah akan ada lagi panggung untuk death metal. Prihatin dengan fenimena ini, para pionir Ujungberung Rebels semakin intens membincangkan fenomena yang memprihatinkan ini. Death emtal akan tenggelam jika para pionir diam saja menandangi kudeta panggung emocore atas detah metal itu. Maka ketika tak ada lagi panggung dari orang lain untuk death metal, para pionir sepakat untuk mulai memikirkan bagaimana menggarap panggung sendiri yang mementaskan hanya death metal saja. Tiga pionir yang kemudian mengeksekusi hasrat tersebut adalah Man, Amenk, dan Okid. Mereka sepakat menggarap Bandung Death Fest tahun 2006 yang mementaskan band-band death metal Ujungberung, Bandung, dan Indonesia. Bandung Death Fest 2006 digelar dengan sukses di bawah kerja sebuah kolektif bernama Homeless Grind.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tahun 2007, ketika proses persiapan bandung Death Fest II, Homeless Grind berganti nama menjadi Bandung Death Metal Syndicate (BDMS). Ada beberapa perubahan penting yang patut dicatat di sini. Yangpaling jelas adalah komitmen anak-anak Ujugnebrung Rebels yang semakin tinggi terhadap kebudayaan tradisional, dalam hal ini Kasundaan. Man saat itu membuat logo BDMS bergambar dua kujang yang saling bersilang dengan semboyan yang fenomenal Panceg Dina Galur. Komitmen Kasundaan juga dibuktikan dengan dimasukkannya pencak silat dan debus sebagai pertunjukan plus dalam Bandung Death Fest II. Saat ini pula BDMS mulai kenal dengan Kang Utun, salah satu aktivis lingkungan hidup dan Kasundaan yang kemudian semakin membukakan gerbang adat kepada para metalhead muda kita.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Masa inilah Ujungberung Rebels semakin dekat dengan kelompok-kelompok Kasundaan di Bandung. Mereka semakin sering menghadiri berbagai acara adat dari pabaru Sunda, Rarajahan, Tumpek Kaliwon, atau hanya kongkow-kongkow santai membincangkan berbagai hal ngalor-ngidul. Atas keikutsertaannya dalam berbagai acara adat, Ujungberung Rebels kemudian sering dijuluki juga sebagai Kelompok Kampung Adat Sunda Underground. Komitmen Kasundaan semakin menyala-nyala ketika akhirnya berdiri Karinding Attack yang beranggotakan Man, Amenk, Kimung, Jawish, Gustavo, Ari, dan Kimo selain juga Kang Utun, mang Engkus, dan kang Hendra yang mewakili kelompok adat Kasundaan.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di sisi lain BDMS semakin nyata menunjukkan taringnya ketika berhasil dengan mansi dan kreatif berkolaborasi dengan pihak tentara ketika menggelar Bandung Death Fest III 9 Agustus 2008 yang memapu menyedot penonton hingga 15.000 metalhead muda. Fenomena yang sama juga terulang tanggal 17 Oktober 2009 ketika BDMS menggarap Bandung Death Fest IV kembali di Lapangan Yon Zipur. Patut dicatat pula, dua pergelaran terakhir itu adalah kolaborasi Ujungberung Rebels dengan scene komunitaas kreatif bandung yang termaktub dalam pergelaran bersama Helarfest 2008 dan Helarfest 2009.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begundal Hell Club dan Bandung Oral History</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Begundal Hell Club (BHC) berdiri tahun 2007, merupakan fansclub Burgerkill. Sejak berdirinya, klub ini mendapat sambutan yang sangat baik dari khalayak. Kini BHC tak hanya menyebar di Indonesia, tapi juga hingga Australia. BHC Australia juga yang berperan besar ketika Burgerkill akhirnya bisa tur di Australia barat awal tahun 2008. Eben sang kreator dan otak dari BHC berperan besar dalam mengembangkan klub ini. Berbagai acara beraura pendidikan komunitas telah digelar BHC sepanjang usia mereka yang baru seumur jagung. Kini BHC sedang berancang-ancang untuk membuat pergelaran khusus BHC dan juga kompilasi band-band BHC.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Aroma pendidikan komunitas yang lebih kental tercium dari kelompok riset Bandung Oral History (BOH). Kelompok ini berdiri Desember 2008, diprakarsai oleh Kimung dan Gustaff, mengkhususkan diri berkecimpung di riset sejarah Kota Bandung dengan metode sejarah lisan sebagai metode utama. Sejak berdiri, hingga kini, setidaknya ada dua puluh draft outline riset yang telah dihasilkan para periset. Beberapa draft tersebut adalah riset tentang GOR Saparua, Viking Persib, kiprah para wanita di scene bawahtanah Bandung, kiprah para orang tua di scene bawahtanah Bandung, sejarah Ripple, fenomena CD bajakan di Kota Bandung, gambaran umum komunitas kreatif di Bandung, sejarah kusen keluarga, biografi Priston sang anak jalanan, sejarah Benajng, sejarah Tajimalela di SMAN 1 Cileunyi, sejarah Kopi Aroma, sejarah Persib, sejarah band Sonic Torment, sejarah band Homicide, sejarah GMR FM, sejarah bandung eath Metal Syndicate, kiprah Tiger Association Bandung, fenomena All Star di scene indie Bandung, serta riset mengenai Ujungberung Rebels.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bulan Februari 2009, BOH menggelar pameran hasil riset bersama mereka mengenai kompilasi-kompialsi yang ada di Kota bandung anatar tahun 1995 hingga 2008. Setidaknya ada tujuh puluh enam kompilasi yang mereka riset berdasarkan bimbingan Idhar dan Kimung. Kini setidaknya ada dua belas riset berkaitan dengan wajah Kota Bandung yang terus dilakukan oleh para periset muda BOH. Hasil riset BOH dipresentasikan tanggal 29 Oktober 2009 di Commonroom dalam acara Nu Substance Festival yang juga termaktub ke dalam Helarfest 2009.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ekonomi Kreatif Ujungberung Rebels</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dinamika pergerakan Ujungberung Rebels semakin menggurita saja dari hari ke hari. Kini setidaknya ada tiga lahan garapan ekonomi kreatif yang berkembang di komunitas Ujungberung Rebels, yaitu fesyen, rekaman, dan literasi. Yang paling subur adalah indsutri fesyen. Setidaknya ada enam industri fesyen yang digagas para pentolan Ujungberung Rebels, mulai dari Media Graphic dan distro Chronic Rock yang dijalankan Eben, Distribute yang dijalankan Pey, Reek yang dijalankan Ferly dan Man, Melted yang dijalankan Amenk dan Andris, CV Mus yang dijalankan Mbie, serta Scumbag Premium Throath yang ini diteruskan Erick sepeninggal Ivan.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di bidang industri rekaman, Ujungberung memiliki dua perusahaan rekaman yang sangat dinamis, Rottrevore Records yang dijalankan Rio dan Ferly serta Revolt! Records yang dijalankan Eben. Rottrevore bahkan memiliki media literasi berupa majalah metal kencang bernama Rottrevore Magazine. Pentolan Ujungberung lainnya yang aktif di dunia literasi adalah Iit dengan toko buku Omuniuum-nya serta Kimung dengan zine MinorBacaanKecil dan penerbitan Minor Books yang menerbitkan biografi Ivan, Myself : Scumbag Beyond Life and Death, sebuah buku fenomenal, bagian dari trilogi sejarah Ujungberung Rebels dan Bandung Underground.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tentu selain tiga lahan garapan tersebut masih banyak yang lainnya seperti bisnis warnet yang dikelola Kudung atau toko musik atau sentra kuliner. Semua lahan garapan pentolan-pentolan anak-anak Ujungberung Rebels tersebut jelas membuka lebar perbaikan perekonomian minimal di kalangan internal Ujungberung Rebels sendiri, maksimal ya…mungkin membayarkan hutang Indonesia raya yang bejibun itu.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Segala pencapaian itu tak datang dengan sendirinya. Segala datang bersama daya konsistensi yang sangat tinggi dan idealisme yang teguh digenggam satu tangan, sementara tangan yang lain menghajar jalanan dengan senjata kreativitas. Tapi kunci dari segalanya adalah keteguhan prinsip. Panceg dina galur, tidak gamang menghadapi perubahan. Membaca segala perubahan sebagai kulit saja bukan sebuah inti, sehingga ketika harus menyesuaikan diri dengan perubahan tak lantas kehilangan diri tenggelam dalam euforia di permukaan.</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Segala pencapaian itu juga harus dikelola dengan sinergi yang positif di antara lahan-lahan garapan kreativitas sehingga akan terus berkembang dan pada gilirannya menyumbangkan hal positif bagi masyarakat kebanyakan. Sebuah sentra bisnis dan pusat pengembangan budaya di Ujungberung pasti akan menjadi wadah yang menampung segala aspirasi dan hasil kreativitas mereka menuju totalitas yang paling maksimal. Mininal gedung konser yang di dalamnya terdapat juga youth center, dan pusat dokumentasi dan pengembangan riset sosial budaya yang memadai. Berangan-angan? Tidak juga! Panceg dina galur!</span></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">*Penulis adalah musisi, editor zine Minor bacaan Kecil (KIMUNG CORE)</span></span></i><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-20585765432627494982009-11-01T20:49:00.000-08:002009-11-01T20:50:40.059-08:00Malang Underground Rock Story<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Benarkah kota Malang sudah rock & roll sejak tempo doeloe? Seperti apa iklim scene musik dan komunitas penggemar musik keras di wilayah lokal pada jaman baheula? Siapa saja pionir yang bertanggungjawab atas 'kecadasan' di kota dingin ini? Ini catatan historis tentang perkembangan budaya musik cadas dan komunitasnya di kota Malang. Halaman pertama dari peradaban lokal seni musik dan revolusi rock & roll yang masih terus bekerja...</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Periode Pemecah Es [1970-an]</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Sebenarnya benih-benih rock & roll di kota Malang sudah muncul sejak awal era '60-an, ketika bocah berusia sebelas tahun, Abadi Soesman, untuk pertama kalinya membentuk grupband bernama Irama Abadi, 1 April 1960. Masyarakat dunia saat itu sedang dihinggapi wabah musik rock & roll yang dipelopori oleh Elvis Prestley, Chuck Berry, dan The Beatles. Trend tersebut menyeberang ke Indonesia dan ikut meracuni selera anak-anak muda negeri ini.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Namun seperti yang kita ketahui, memainkan musik rock pada era orde lama masih dianggap tabu. Bentuk kesenian yang kebarat-baratan sangat dibatasi geraknya. Para musisi dan seniman otomatis susah berkembang serta makin terpojokkan. Rezim pemerintah terus mendorong masyarakat untuk menjauhi musik rock. The Beatles dilarang, bahkan Koes Plus dipenjara. Rambut panjang diharamkan, dan musik rock disebut 'musik setan'.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Anak-anak muda yang berniat untuk main musik dicap tidak punya masa depan. Mereka hampir selalu dilecehkan oleh para generasi tua, terutama calon mertua. "Dulu, pemusik adalah derajat paling rendah, dan sedikit naik tingkat setelah heboh narkoba," ungkap Abadi Soesman ketika diwawancarai Kompas, November 2006 lalu.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Malang hanyalah kota kecil yang jauh dari gemerlap industri musik seperti halnya Jakarta. Banyak remaja yang ingin sekedar main band, namun terganjal pada sarana alat musik yang mahal dan terbatas. Beberapa grup musik baru bisa berlatih dan manggung setelah didanai oleh perusahaan besar. Sebut saja nama Bentoel band atau Oepet band, yang disponsori pabrik rokok terbesar di Malang. Sejumlah band lainnya seperti Zodiak, Panca Nada, Arulan, atau Swita Rama, rata-rata juga milik perusahaan tertentu. Iklim bermusik seperti itu dirasa cukup menyedihkan serta kurang menjanjikan bagi para musisi lokal.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Selera kuping arek-arek Malang pada jaman dulu tidak pernah bergeser jauh dari genre musik keras - mulai dari yang bernuansa hardrock, slowrock, folk-rock, art-rock atau psychedelic rock sekalipun. Komposisi musik seperti yang dimainkan Led Zeppelin, Genesis, Rolling Stones, Janis Joplin, The Doors, Uriah Heep, Yes, Deep Purple, Rainbow, Pink Floyd, Rush, atau Queen adalah beberapa nama paten yang sangat digilai anak muda Malang.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">"Dulu semua band di Malang memang rock. Saya dan Ian Antono punya filosofi yang sama, dan kami bersatu karena musik rock," tutur Abadi Soesman seraya menyebut nama salah satu legenda musik rock kelahiran Malang yang paling terkenal hingga sekarang.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Ian Antono lahir di Malang, 29 Oktober 1950, dengan nama asli Yusuf Antono Djojo. Sewaktu kecil ia sempat memegang instrumen ketipung dalam suatu band bocah beraliran melayu. Ian yang saat itu menyukai lagu-lagu dari The Shadows atau The Ventures, kemudian memperkuat band keluarga Zodiacs bersama kakak-kakaknya.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Pada tahun 1969, Ian hijrah ke Jakarta bersama Abadi Soesman dan bermain musik di Hotel Marcopolo. Dua tahun kemudian ia kembali ke Malang untuk bergabung dengan band Bentoel sebagai pemain drum, yang lalu beralih ke gitar. Saat itu ia mengaku terpengaruh oleh Deep Purple, Alice Cooper, Jethro Tull, Edgar Winter, dan James Gang - serta meniru segala gaya mereka mulai dari penampilan fisik, kostum, aksi panggung, bahkan sampai ke cara bermusiknya.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Bentoel kemudian menjadi salah satu kelompok musik rock yang paling populer di kota Malang. Barisan yang dimotori vokalis Micky Jaguar dan drummer Ian Antono itu terkenal eksentrik dan selalu penuh kejutan. Pada tahun 1972, mereka diundang tampil membuka konser Victor Wood di Gelora Pancasila, Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, Micky Jaguar melakukan atraksi panggung yang sensasional. Sembari menyanyikan lagu John Barlecon [Traffic], ia menyembelih seekor kelinci dan meminum darahnya. Gara-gara atraksinya itu, ia terpaksa berurusan dengan pihak berwajib.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Sayangnya Bentoel tidak berumur panjang dan tidak sempat merekam apa-apa. Pada tahun 1974, Ian Antono diminta Ahmad Albar untuk kembali ke Jakarta dan bergabung dengan Godbless. Di kelompok itu, Ian mulai coba-coba menulis lagu dan menata musik untuk album Huma di Atas Bukit [1976]. Baginya, ada semacam proses transformasi dari sekadar bermain menuju ke tahap penciptaan. Hingga kemudian nama Ian Antono juga dikenal sebagai penulis lagu dan penata musik untuk sekitar 400-an lagu yang dimainkan Godbless, Duo Kribo, Ucok Harahap, Nicky Astria, Iwan Fals, Anggun Cipta Sasmi, hingga Grace Simon.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Sementara itu, bubarnya Bentoel memaksa vokalis Micky Jaguar bergabung dalam Ogle Eyes, grup musik yang juga diperkuat oleh mantan personil Giant Step [Bandung], keyboardist Jocky Soerjoprayogo dan drummer Sammy Zakaria. Ia juga sempat memulai karir solonya dengan merekam album bertitel Metropolitan [Prawita records]. Pada rilisan tersebut, ia berduet dengan Sylvia Saartje di lagu yang berjudul Wanita. Saat ini, kaset solo Micky Jaguar menjadi barang langka dan collector item yang bernilai tinggi.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Nama sang ladyrocker, Silvia Saartje, tentu cukup populer bagi penggemar musik rock lokal. Penyanyi rock kelahiran Arnheim [Belanda] yang bermukim di Malang ini sempat tenar lewat singel Biarawati ciptaan Ian Antono. Di kala manggung, perempuan ini selalu memakai kostum yang agak seronok dan menghebohkan. Salah satu pentasnya yang paling diingat publik Malang adalah ketika membantu Elpamas dalam mengkover lagu Pink Floyd yang terkenal sangat rumit, The Great Gig In The Sky. Selama karirnya, Sylvia Saartje telah menelurkan tujuh buah rekaman. Ia juga sempat tampil sebagai penyanyi dalam film Kodrat garapan Slamet Raharjo. Beberapa tahun terakhir ini, namanya terkadang masih mondar-mandir mengisi program musik rock dan blues di sebuah stasiun televisi.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Selama era '70-an, beberapa musisi lokal mulai terpikir untuk hijrah ke ibukota. "Dulu, Jakarta itu seperti luar negeri," kenang Abadi Soesman. Sebagai pusat industri, Jakarta memang menarik dan lebih terbuka bagi peluang karir di bidang musik. Mitos klasik bahwa musisi daerah kalau ingin sukses musti hijrah ke ibukota memang tidak bisa dipungkiri, dan hampir benar adanya. Sentralisasi industri musik nasional malah cenderung melanggengkan keabsahan rumus yang terkadang masih berlaku hingga sekarang itu.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Sementara evolusi rock & roll di kota Malang terus berjalan. Band-band baru bermunculan dari berbagai ajang festival dan parade musik lokal. Aksi mereka juga selaras dengan kebiasaan band rock nasional generasi awal - seperti Cockpit [Jakarta], Trencem [Solo] Godbless [Jakarta], Giant Step [Bandung] atau AKA/SAS [Surabaya] - yang lebih sering membawakan karya lagu musisi luar dan cenderung malas menulis lagu sendiri. Makanya hanya sedikit sekali rekaman album bahkan sekedar demo yang dirilis pada jaman itu.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Selera pasar dan kebiasaan musisi yang terlalu 'memuja band asing' itu akhirnya memberi imbas di setiap pertunjukan musik. Penonton hampir selalu menuntut band yang tampil di panggung untuk bermain 'persis kaset' istilahnya. Mereka hanya ingin mendengar lagu favoritnya dan tidak peduli pada lagu ciptaan musisi lokal. Akibatnya, hanya sedikit band yang mau menulis dan mengusung karya ciptaannya sendiri. Selebihnya tidak ada jalan lain kecuali tampil sempurna membawakan lagu kover yang jadi favorit penonton.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Kondisi di atas membuat sejumlah band lokal menjadi band spesialis yang identik dengan band asing panutannya. Misalkan saja Micky Jaguar layaknya seorang Mick Jagger dengan gaya urakan ala Ozzy Osbourne. Bahkan Sylvia Saartje sempat dianggap titisannya Jonis Joplin. Hingga musisi yang lebih yunior macam Elpamas yang hanya akan mendapat aplaus jika membawakan komposisi dari Pink Floyd.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">"Wah, sejak dulu Malang itu kota yang paling ditakuti ama band-band Jakarta. Penontonnya kritis, salah dikit aja langsung ditimpukin!" ujar Jaya, gitaris grupband Roxx yang sempat ditemui penulis saat event Soundrenaline 2004 di Stadion Gajayana Malang. "Malah dulu belum layak disebut rocker kalo belum pernah konser di Malang. Emang terbukti, aura rock-nya masih terasa banget sampe sekarang!"</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Sudah banyak kisah musisi rock lokal maupun nasional yang coba 'menaklukan' hati dan telinga penonton Malang yang terkenal agak liar dan suka rusuh. Sebagian memang cukup berhasil, namun lebih banyak di antaranya yang gagal total. Band yang tidak mampu memuaskan penonton akan sangat beruntung jika hanya mendapat cemooh dan caci-maki saja. Sebagian malah bernasib lebih buruk, menerima lemparan benda-benda aneh dari penonton dan dipaksa turun dari panggung.</span><br />
</div><div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Sejak era '70-an, tempat pertunjukan [venue] yang sering dipakai ajang konser rock adalah GOR Pulosari yang terletak di bilangan jalan Kawi. Desain arsitektur gedung tersebut cukup unik dan sangat 'bawah tanah' sekali. Venue itu dibangun pada cerukan tanah yang dalam, serta dikelilingi tribun kayu yang mengelilingi panggung besar di bawahnya. Konstruksi seperti itu menjadikan GOR Pulosari sebagai hall yang kedap suara, serta dianggap memiliki akustik yang cemerlang untuk sebuah pertunjukan musik. Sejumlah nama mulai dari Panbers, Trencem, Bentoel, Cockpit, Sylvia Saartje, hingga Godbless sudah pernah menjajal GOR Pulosari yang dikenal sangat prestisius untuk konser musik rock.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Cockpit termasuk band yang sempat mendulang histeria massa ketika tampil di Pulosari. "Wah, dulu kalo Cockpit manggung bawain lagunya Genesis, vokalis Freddy Tamaela gak perlu nyanyi lagi, sebab penonton satu gedung udah nyanyi semua saking hapalnya!" cerita beberapa orang lawas yang pernah mengalami serunya pertunjukan musik lokal tempo doeloe. Di lokasi yang sama, Micky Jaguar pernah meminum darah kelinci dan langsung ditahan aparat begitu turun dari panggung. Boleh dibilang, manggung di GOR Pulosari bisa menjadi pengalaman terbaik atau yang terburuk bagi setiap musisi manapun.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Angkernya venue yang berkapasitas 5000 penonton itu juga diamini oleh Viva Permadi alias Wiwie GV, seorang musisi/aranjer asal Malang. Dalam wawancaranya dengan Kompas [12 November 2006], ia menganggap GOR Pulosari ibarat pengadilan publik untuk menilai sukses atau tidaknya sebuah band ketika manggung. Ia terkenang sewaktu Godbless manggung di sana pada tahun 1979. Penonton ketika itu tidak puas dengan penampilan Ahmad Albar dkk. Mereka lalu mengamuk dan melempar apapun ke arah panggung. Akhirnya ia mengambil kesimpulan, kalau sebuah band pentas di Malang sampai tidak rusuh, berarti grupband itu berhasil.</span><br />
</div><div align="justify"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Pada dasarnya, dekade '70-an telah mencatat suatu babak awal yang seru dari evolusi rock & roll di kota Malang. Munculnya berbagai aktifitas band dan musisi rock, pertunjukan musik, penonton konser yang seru [dalam konotasi yang aman maupun rusuh!], atau sekedar hura-hura urakan ala anak muda telah membuka wacana baru bagi masyarakat awam. Perlahan, publik mulai mengenal konsep 'rock & roll' baik secara musikal, penampilan, maupun pola pikir. Stigma dan dogma kuno telah mencair. Atau mungkin akan membatu kembali dalam suasana yang lebih baik di masa yang selanjutnya...</span> <br />
</div><div align="justify">taken from www.apokalip.com <br />
</div><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"></span>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-78861013096204091932009-10-31T01:48:00.000-07:002009-10-31T01:59:10.521-07:00SEBUAH PROSES “BE YOURSELF” DARI SUDUT PANDANG SUBJEKTIF<span style="font-family: Arial; font-size: small;"></span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"></span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"></span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"></span><br />
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><br />
</span></span></span> <br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7woQYKh5Xajo_ioNe5VuthhFFBoJtO8At9GN7k4ChBgceaqn2v-nv925-RYduLhj5-lljLl17f0ngAsA15jQzc4Pt6aAYawNgHgGmQJan-PzCTR2XMgEpMjZ83k8ji2T4ONbC2wM5IP20/s1600-h/cc.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7woQYKh5Xajo_ioNe5VuthhFFBoJtO8At9GN7k4ChBgceaqn2v-nv925-RYduLhj5-lljLl17f0ngAsA15jQzc4Pt6aAYawNgHgGmQJan-PzCTR2XMgEpMjZ83k8ji2T4ONbC2wM5IP20/s200/cc.jpg" /></span></span></span></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">Bagi kalian yang sekarang berusia kepala tiga atau dibawahnya sekitar 2-3 tahun,mungkin sempat merasakan bagaimana dahsyatnya musik metal mengobrak-abrik pasar musik dunia di awal era 80an sampai dengan akhir 90an. walaupun sebagian metalhead beranggapan bahwa musik metal tidak pernah menjadi mainstream alias tetap di jalur underground tapi bagi saya pribadi musik metal pernah popular dan mempunyai arti tersendiri bagi remaja pada masa itu selain gelombang musik rock,new wave,disco,hip hop ataupun pop. saya masih ingat betul waktu saya duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar melihat bagaimana pak de (paman) saya (sekarang sudah meninggal dunia akibat kecelakaan ) berdandan ala rob halford vokalis judas priest untuk datang ke show musik rock di stadion notohadinegoro tanpa pernah mengetahui esensi dari rock itu sendiri ( karena keterbatasan informasi pada saat itu).dari beliau juga saya banyak mendapatkan referensi musik album2 band rock dan metal dunia seperti:iron maiden, helloween, van hallen, bon jovi, motley crue dll.</span></span></span></span></b><br />
</div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"></span></span></span><br />
<b> <span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"></span></span></span></span><br />
<span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">adalah lagu “kehidupan”nya god bless yang pertama kali meracuni saya untuk lebih mengenal musik jenis ini. dengan menumpang televisi di rumah tetangga sebelah, aku tidak pernah melewatkan menonton klip(?) lagu tersebut ketika muncul di acara musik pada waktu itu seperti selekta pop, album minggu ini atau kamera ria. dan hanya untuk mendapatkan kaset album “semut hitam”nya god bless, aku rela menangis merengek-rengek kepada orang tuaku di depan toko kaset agar dibelikan kaset tersebut.ha…ha…biasalah anak kecil.kebetulan juga rumahku waktu itu berhadapan dengan rumah pakdeku yang gila musik cadas sehingga aku mempunyai akses untuk mengetahui lebih banyak tentang musik metal…...dan dari sinilah semuanya berawal……………</span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">sekarang saya beralih pada pembahasan dimana saya mulai mengenal yang namanya “hardcore”.</span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">setelah kurang lebih 8 tahun aku menjadi pecandu musik rock dan metal ( selain itu aku mulai mencoba mendengarkan musik instrumental ala kitaro, klasik, atau soundtrack film dan iseng-iseng ngeband dengan beberapa kawan di bangku SMA), telingaku terpukau mendengarkan lagu-lagu yang dibawakan oleh band cadas biohazard . pada masa itu gelombang musik alternatif mulai berkembang pesat seiring dengan lagu “small like teen spirit”nya nirvana mengacak –acak top chart musik dunia.usut punya usut jenis musik yang dibawakan oleh biohazard tersebut dinamakan hardcore, dan istilah itu aku dapatkan ketika aku mengambil studi kuliahku di sebuah perguruan tinggi swasta di kota </span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">bandung. dari sinilah awal aku bergulat dengan yang namanya scene independent atau D.I.Y ( do it yourself). kaset lokal pertama kali </span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">yang aku dapatkan untuk genre musik seperti ini tidak lain dan tidak bukan adalah ep pertama band hardcore legendaris setempat dan juga mungkin nasional,puppen “not a pup ep”. jujur, kaset inilah titik awal yang membuat saya menjadi seperti saya yang sekarang menulis tulisan ini. dengan dibantu seorang kawan yang intens di scene black metal, aku mulai dikenalkan album-album lainnya yang waktu itu dilabelkan hardcore seperti : RATM, dog eat dog, sick of it all, korn (waktu itu masih belum menjadi band besar),dll. karena alasan tertentu, aku tinggalkan studiku di bandung dan pindah di malang setelah satu tahun merasakan sejuknya kota parahiyangan.</span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">ditengah-tengah kesibukanku kuliah di malang, aku kembali ngeband dengan kawan-kawanku yang merupakan tetangga rumahku di jember. karena faktor jarak antara malang-jember yang tidak begitu jauh, aku sering pulang kampung.hampir tiap minggu aku gunakan pulang untuk sekedar latihan dan sharing dengan bandku. dilain sisi aku juga mulai aktif berkomunikasi dengan komunitas “punkernative” ( singkatan dari punk dan alternatif, kalo nggak salah ) yang merupakan cikal bakal terbentuknya “total riot community”. dari sini aku mulai lebih aktif dengan scene underground/independen. </span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">selain punkernative, pada waktu itu ada juga komunitas “sacrificial corpses” yang mengkhususkan pada genre musik underground jenis death metal, black metal dan grindcore. seperti yang dialami di berbagai kota di Indonesia pada umumnya, pada pergerakan awal scene underground/independen pasti terjadi permusuhan antara penggila musik punk/hardcore dengan penggila musik death/black/grindcore. hal ini juga berlaku di jember. bahkan di komunitas punkernative yang aku ikuti, terdapat jargon-jargon anti kemapanan, fuck metal, pop is dead dll yang intinya menyerang berbagai hal yang berbau popular, mainstream, rockstar dan metal. pasti kita juga masih ingat, di tiap album lokal band punk/harcore terdapat list “no thank to:” karena jargon tersebut, agar tidak dianggap pengkhianat komunitas atau supaya tidak dianggap borok, follower, abal-abal, trendy ( ha…ha…ha….pasti kita semua ingat isitilah ini kan ) aku jual semua koleksi kaset metalku yang dulu aku dapat dengan susah payah ( alias menabung bahkan sampe penggelapan uang spp sekolah ) dan kuganti dengan kaset-kaset punk/hardcore seperti:NOFX, bad religion, madball, sex pistol, downset dan kaset kopian band-band hardcore independen yang aku dapatkan dari scenester underground malang seperti earth crisis ( band ini juga sempat merubah pandangan hidupku), ignite, minor threat, 7 seconds, youth of today, backfire, Brightside dll. hal yang mungkin paling bodoh aku lakukan kalo diingat ( tapi dulu itu sesuatu yang cool,man) adalah mengumpat band-band cover yang membawakan lagu2 dari band rock atau metal yang sebelumnya aku puja ketika ada event musik di kampus2 perguruan tinggi jember.bersama kawan-kawan di komunitas punkernative, kami dengan penuh amarah mencemooh mereka. entah apa tujuannya, yang jelas menurut kami itu adalah hal yang menyenangkan.dan ketika giliran band dari komunitas kami tampil, dengan stage act yang cenderung destruktif, kami semua menggila dibawah panggung menikmati lagu punk/hc yang disuguhkan. nggak peduli sound yang keluar seperti apa, yang penting having fun.</span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">puncak kreatifitas, solidaritas dan kepedulian sosial komunitas kami adalah dengan membuat sebuah event dengan titel, “pentas sosial alternative 12 jam” dimana hampir semua band alternative, punk, hardcore di jember bahkan bondowoso ikut ambil bagian dalam event ini. dengan semangat anti komersial ( karena kami waktu itu senang dengan istilah yang berbau “anti” ), event ini akhirnya menginspirasi event-event kampus lain dengan tema sosial yang diangkat. adalah sebuah keharusan tiap band yang tampil untuk menyumbang beras sebanyak 2,5 kg.(kayak zakat ya…) yang kemudian kita sumbangkan ke salah satu panti asuhan di jember. event in juga sempat dihadiri beberapa scenester underground dari kota malang yang akhirnya menjadi akses informasi bagi kami di jember.kembali pada term “agar tidak dianggap pengkhianat”,”biar tidak dibilang follower” atau “ supaya tidak dikucilkan dari scene underground jember” kami akhirnya menganggap musik alternatif ( pada waktu itu band2 seperti pearl jam, soundgarden, nirvana, alice in chains dll) sebagai musik komersial (karena dirilis mayor label) dan bukan bagian dari scene underground. karena pengaruh term tersebut yang begitu kuat diantara kawan-kawan yang intens di scene punk/hc akhirnya kawan2 yang sebetulnya banyak memberikan kontribusi kepada komunitas ini,harus tersisihkan hanya karena mereka tetap menjadi pecandu musik alternatif ( tetapi akhirnya mereka kembali bergabung dengan kami setelah kami melalui proses pendewasaan diri dan kemudian bergerak bersama membangun scene punk/hc di kota jember tercinta ini ). sesuatu yang seharusnya tidak perlu terjadi, tapi itulah realita dari sebuah proses.</span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">setelah proses pemisahan tersebut, komunitas ini berubah nama menjadi total riot community. kamipun mulai mencoba bersahabat dengan komunitas “sacrificial corpses” yang sebelumnya musuh bebuyutan kami dan mencoba menghantarkan nama komunitas kami di blantika per- underground-an Indonesia dengan mengaktifkan jaringan komunikasi dengan komunitas2 underground lain khususnya scene punk/hc di berbagai kota2 di Indonesia. saya sendiri mulai aktif berkomunikasi dengan kawan2 di kota2 lain terutama malang, bandung dan Jakarta ( karena waktu itu tiga kota besar tersebut menurutku mempunyai scene underground yang cukup bagus dan mempunyai akses informasi yang cukup kuat ) untuk mendapatkan referensi baik musik ataupun literatur dan aku mencoba intens di scene hardcore yang menurutku secara fashion sangat casual sesuai dengan karakteristikku yang tidak begitu senang dengan fashion yang amburadul dan corak musik yang menurut aku dapat memberikan energi besar buat aku yang waktu itu memasuki fase pencarian identitas diri.inilah alasan awal mengapa aku memilih intens di scene hc. </span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">seiring dengan perkembangan informasi di scene hc itu sendiri dan masuknya fasilitas media internet dalam pergerakan underground ( selain media fanzines dan newsletter),ternyata ada dua kelompok besar dalam scene hc yang pada waktu itu diistilahkan dengan “old school” dan “new school”. “old” mewakili genre musik hc di awal sampai akhir era 80an,band2nya seperti: minor threat,bad brain, murphy’s law, youth of today, gorilla biscuit dll dan mencapai puncak kejayaannya di tahun 1988 di negeri paman sam sana, sedangkan “new” mewakili genre musik hc era awal 90an sampai sekarang ( yang kita kenal saat ini dengan istilah “metalcore”) yang berani melakukan terobosan baru di segi sound dengan mengkombinasikan riff2 gitar groovy dengan part2 musik metal. sejauh pengamatan saya band2 pelopor genre musik hc seperti ini adalah dari scene H8000 CREW belgia dengan record labelnya “ good life recording” seperti : congress, liar, unbroken, harvest,dll. wabah ini juga diikuti oleh band2 usa seperti:earth crisis, morning again, onekingdown dll. selain pengelompokan tersebut, hc juga menawarkan gaya hidup alternatif - positif yang hingga saat ini memiliki massa yang solid yaitu “straight edge”. entah karena faktor apa, aku juga sempat menjalani gaya hidup ini selama kurang lebih 4 tahun. </span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">ditengah-tengah pergerakan scene punk/hc di jember, ada momen-momen penting yang terjadi dalam hidupku dan komunitas kami,seperti keluarnya aku dari kuliah dan memutuskan menikah dengan gadis pilihanku hingga sekarang dikaruniai seorang putra berusia 4 tahun,menggelar event fenomenal "gerilya bawah tanah" yang masih tetap aktif sampai saat ini,membuka ruang diskusi dengan organ2 kampus,merilis album rekaman yang dibuat dengan etos D.I.Y(sekarang menjadi absurd dan lebih dikenal dengan istilah indie),membuat media wacana publik(fanzine,newsletter,</span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">pamflet,leaflet,grafiti,etc</span></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"></span></b></span></span></b></span><br />
<span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><div style="display: inline !important; text-align: justify;"><div style="display: inline !important;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">,membentuk kolektif "freepass" yang merupakan cikal bakal terbentuknya "gerimis diskolektif",membuka ruang publik seni dan budaya hingga terjadinya regenerasi yang diawali dengan demoralisasi pada kawan – kawan yang terlibat dalam scene punk/hc jember dan juga kurang kuatnya infrastruktur yang dibangun.untuk persoalan ini mungkin akan aku bahas pada tulisanku di edisi selanjutnya, mengingat keterbatasan ruang yang ada. </span></span></span></span></b></span><br />
</div></div></span></b></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">kembali ke istilah new school tadi, karena kecintaanku pada musik metal sejak kecil ( disertai semangat ingin “ jadi diri sendiri” ) akhirnya aku lebih intens mendengarkan musik hc dari band2 new school dan mencoba memainkannya dengan bandku,dan karena kerinduanku disertai hasrat ingin bernostalgia, selain mendengarkan band2 metalcore</span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">( istilahnya saat ini), aku mulai aktif hunting rilisan2 band2 metal lama yang dulu sudah aku jual, baik itu kaset,cd,vcd,ataupun dvd bahkan download melalui internet hingga sekarang . </span></span></span></span></b></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"></span></b></span><br />
<b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><div style="display: inline !important; text-align: justify;"><div style="display: inline !important;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"></span></span></span></span></b></span><br />
</div><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><div style="display: inline !important; text-align: justify;"><div style="display: inline !important;"><span style="line-height: normal;"><b><span style="font-weight: normal; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">ya, sebuah kecintaan yang bermuara pada jati diri yang saat ini tidak perlu ditutup-tutupi lagi, tidak ada perasaan takut untuk tidak diakui, bahkan tanpa pelabelanpun.aku akan tetap berjalan dengan semua kemampuanku dan ketidakberdayaanku menghadapi kerasnya realita hidup untuk bergerak pada satu titik yang akhirnya hanya aku sendiri yang mengetahuinya.dengan iringan soundtrack musik metal tentunya dan juga musik lain yang tentunya juga akan aku pilih sendiri, aku akan terus bergerak hingga puing integritas terakhir yang aku miliki untuk satu ketidakyakinanku pada satu keyakinan yang mungkin tidak akan pernah aku yakini.</span></span></span></span></b></span><br />
</div></div></span></b><br />
</div></span></b><br />
</div></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;">penulis adalah : dwi sucahyono a.k.a coreng (vocalis band metal SERVERSICK) </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="color: white;"><img border="0" src="http://www.facebook.com/string_image.php?ct=AAAAAQAQiezco6mPZGlB0NMOBXswHAAAABk6kbTH584KV7CoYT1GQyKYl6JySuK-DZ4hr1CY3j0vvA%2C%2C&fp=8.7&state=0&highlight=" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px;" /></span></span></span>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-35439622110061213342009-10-28T21:42:00.000-07:002009-10-28T22:36:34.269-07:00Sang Raksasa GOD BLESS<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0diLR_63GLy-i5T4xPlxl1vN12jXqpn8sAwsejGjbbS5gmz_fxncXYuq2hyphenhyphen9TXx0CBQ64ALqUotNHoJKKeOcVhXVANd0QK4u93lBCtPr1Wlb_Mkhyva1Fkz3JaNnTpJNpFsgESB0igFHa/s1600-h/4150_79632123245_533843245_1943698_5449251_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0diLR_63GLy-i5T4xPlxl1vN12jXqpn8sAwsejGjbbS5gmz_fxncXYuq2hyphenhyphen9TXx0CBQ64ALqUotNHoJKKeOcVhXVANd0QK4u93lBCtPr1Wlb_Mkhyva1Fkz3JaNnTpJNpFsgESB0igFHa/s400/4150_79632123245_533843245_1943698_5449251_n.jpg" /></a></span><br />
</div><span style="font-size: x-small;"><span id="goog_1256791664284"></span><span id="goog_1256791664285"></span>Sejarah God Bless tidak terlepas dari perjalanan karir Achmad Albar, vokalis sekaligus pentolannya. Iyek, begitu ia sering disapa, setelah melanglang buana di Belanda dan kembali ke Indonesia, ia pun berangan-angan membentuk sebuah band. Bersama Ludwig Le mans, gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika masih di Belanda, Iyek lalu mengajak Fuad Hassan (Drum), Donny Fattah (Bass) dan Deddy Dores (Kibord) untuk membentuk sebuah band. Tahun 1972, formasi ini mengikuti pentas musik Summer・8・semacam pentas Woodstock・ala Indonesia di Ragunan, Jakarta, yang di ikuti berbagai grup dari Indonesia, Malaysia dan Filipina.</span> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2YhlGj698ucg_pb0LVIaesHuIKNCMphBw-hjvTi9SefsXNUJQzvzjRDHI7UgO8Q-G5FSzYI9M-xUKAruev_8AAI6JErTjeoP8d15_bWpYQUipV67M1wUAiYY7uYzjESOyDWGn2iWGwcPw/s1600-h/4150_79628003245_533843245_1943613_2583934_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2YhlGj698ucg_pb0LVIaesHuIKNCMphBw-hjvTi9SefsXNUJQzvzjRDHI7UgO8Q-G5FSzYI9M-xUKAruev_8AAI6JErTjeoP8d15_bWpYQUipV67M1wUAiYY7uYzjESOyDWGn2iWGwcPw/s200/4150_79628003245_533843245_1943613_2583934_n.jpg" width="130" /></a></span><br />
</div></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tapi tak lama setelah itu, Deddy Dores keluar dan di gantikan Jockie Soerjoprajogo. Formasi ini pun mulai getol berlatih di kawasan puncak, Jawa Barat dan mematok nama God Bless sebagai nama grup mereka. Tanggal 5-6 Mei 1973, untuk pertama kalinya God Bless tampil di depan publik, di Taman Ismail Marzuli (TIM) Jakarta.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tahun 1975, formasi God Bless yang paling solid yakni Achmad Albar (Iyek), Donny Fattah (Bass), Jockie Soerjoprajogo (Kibord), Teddy Sudjaja (masuk menggantikan Keenan Nasution yang sebelumnya juga menggantikan Fuad Hassan yang meninggal dunia akibat kecelakan) dan di tambah sang gitaris handal Ian antono. Meraka merampungkan Album perdana Huma diatas Bukit yang merupakan soundtrek film yang di sutradarai oleh Suman Djaya.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy0mbdFnD9VBS7lxR7m7NEk3sQWR1OvYQHLQNViRwa59oZbiNPn_oCf-PUcHZ4Zc4LeQOBFwdddfGE2OgCKEqcH8jMFGyXCmWhNhyphenhyphenR-KXRj-aZsz0fQ5ArtEipUiGZqJCd3WbGi1iQ9WJd/s1600-h/4150_79628123245_533843245_1943617_6037920_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy0mbdFnD9VBS7lxR7m7NEk3sQWR1OvYQHLQNViRwa59oZbiNPn_oCf-PUcHZ4Zc4LeQOBFwdddfGE2OgCKEqcH8jMFGyXCmWhNhyphenhyphenR-KXRj-aZsz0fQ5ArtEipUiGZqJCd3WbGi1iQ9WJd/s200/4150_79628123245_533843245_1943617_6037920_n.jpg" /></a></span><br />
</div><span style="font-size: x-small;">Tahun 1970-an, boleh dibilang adalah masa kejayaan God Bless di panggung. Diantara beberapa band Rock yang timbuh saat itu, sebut saja macam Giant Step, The Rollies dan AKA, God Bless hampir tak tertandingi. Kendati kerap mengusung reportoar asing milik Deep Purple, ELP, hingga Genesis, namun aksi panggung serta skill masing-masing porsonelnya boleh dibilang di atas rata-rata. Di tambah lagi God Bless pernah mendapat kehormatan untuk mendampingi konser Suzi Quarto dan Deep Purple di Jakarta. Namun keseringan menyayikan lagu asing, macam milik King Ping Meh, Queen, Edgar & Jhonny Winters, Deep Purple dan Genesis membuat gaya musik para personel God Bless sedikit banyak terpengaruh. Hal tersebut tergambar jelas dalam pengarapan album perdana mereka, Huma Diatas Bukit yang cukup banyak terpengaruh sound Genesis.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzdsRAkRQlHzmN8xIGYrDtJKcUXvoyIOqj5GBG6RYcKra8c29DIwhfCMR3VHstnHbHK5XNvcUo1P1RV642D0JEfTpzZdDaqKjf3Ipixwn3WIpbilJNWpwdMvBEV_hXtPX0mCYxLbsHqR8H/s1600-h/4150_79629228245_533843245_1943653_7911100_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzdsRAkRQlHzmN8xIGYrDtJKcUXvoyIOqj5GBG6RYcKra8c29DIwhfCMR3VHstnHbHK5XNvcUo1P1RV642D0JEfTpzZdDaqKjf3Ipixwn3WIpbilJNWpwdMvBEV_hXtPX0mCYxLbsHqR8H/s200/4150_79629228245_533843245_1943653_7911100_n.jpg" /></a></span><br />
</div><span style="font-size: x-small;">Menjelang pembuatan album kedua Jockie Soerjoprajogo keluar dari formasi dam memilih mengerjakan proyek album solonya serta menggarap proyek Badai Pasti Berlalu, album yang melejitkan penyanyi Chrisye. Posisi Jockie Soerjoprajogo kemudian di ambil alih oleh Abadi Soesman yang bergabung tahun 1979 dan ikut terlibat di pembuatan album kedua cermin (1980). Di album ini konsep musik God Bless sedikit berubah. Sentuhan permainan kibord Abadi Soesman yang banyak di pengaruhi unsure musik jazz dan The Beatles menjadikan ramuan aransemen lagu=;agunya terkesan lebih rumit dan membutukan skill tinggi dalam memainkannya. Tapi menurut Abadi, album yang sebagian besar materinya di rekam secara live tersebut tidak terlalu memuaskan mereka. Karena sebelum rekaman, kami sudah memainkan lagu-lagu itu selama setahun penuh, katanya suatu ketika.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dua tahun setelah album cermin dirilis, Abadi Soesman mengundurkan diri. God Bless sendiri vakum beberapa tahun. Di tengah kevakuman God Bless, Achmad Albar banyak mengeluarkan album solo dan bekerja sama dengan beberapa musisi, sebut saja Areng Widodo, Ucok AKA Harahap, dan pernah membuat Album Dangdut (Zakia dan Laguku)</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAn9aij6kkI_Jo0Nm8HFQPSnctPUyswJe4zwAL8ZGOEPr7xYDKuaWg-yow-DeDuqiuA4HTbjkEg-6pfAoXu_Rmcjoez8A_TfMphLOrRXvGz85y304H4YA9YlMuOFGzg70npdRVURTTESXM/s1600-h/4150_79629143245_533843245_1943651_355139_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAn9aij6kkI_Jo0Nm8HFQPSnctPUyswJe4zwAL8ZGOEPr7xYDKuaWg-yow-DeDuqiuA4HTbjkEg-6pfAoXu_Rmcjoez8A_TfMphLOrRXvGz85y304H4YA9YlMuOFGzg70npdRVURTTESXM/s200/4150_79629143245_533843245_1943651_355139_n.jpg" /></a></span><br />
</div><span style="font-size: x-small;">Tahun 1988, God Bless menggebrak dengan lagi lewat album Semut Hitam, yang kembali menghadirkan permainan kibord Jockie Soerjoprajogo. Di album ini lagi-lagi konsep musik God Bless berubah. Dari tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras karena pengaruh musik hard rock dan heavy metal yang mengikuti zamannya waktu itu.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Secara komersil, boleh dibilang album semut hitam yang antara lain melejitkan lagu kehidupan, semut hitam dan rumah kita ini cukup sukses. Sayangnya, keberuntungan tersebut tidak di barengi oleh keharmonisan hubungan di antara personelnya serta pihak manajemen. Buntutnya, Ian Antono menyatakan hengkang dari grup yang membesarkan namanya ini. Posisinya kemudian di gantikan oleh gitaris muda berbakat dari Borneo, Eet Sjachranie yang sebelumnya sempat memperkuat bandnya Fariz RM dan grup</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Cynomadeus. Ian Antono sendiri, setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karir solo sebagai pencipta lagu, arranjer dan produser. Ia berhasil melambungkan nama Ikang Fauzi, Nicky Astria dan menyegarkan karir Iwan Fals kembali lewat album Buku ini aku pinjam dan Mata Dewa.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRB-sf_wGl9tmjkm62ApDF0aiQrb2Lq4ydeBrqyq29uJ1lyGJE3mEcRLafSoWEypa5QPNn9I-DOthI2Z5vd7ahQ_ddXMlPSkGN5AwJae3JDn-0SBAlKwL_Pa-ma75rpVisuw1Kb2zeY1kY/s1600-h/5129_1072384661760_1590456279_30202104_1698135_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRB-sf_wGl9tmjkm62ApDF0aiQrb2Lq4ydeBrqyq29uJ1lyGJE3mEcRLafSoWEypa5QPNn9I-DOthI2Z5vd7ahQ_ddXMlPSkGN5AwJae3JDn-0SBAlKwL_Pa-ma75rpVisuw1Kb2zeY1kY/s200/5129_1072384661760_1590456279_30202104_1698135_n.jpg" /></a></span><br />
</div><span style="font-size: x-small;">Setelah Album Semut Hitam (1988), tidak berlama-lama lagi di tahun 1989 God Bless langsung merilis album Raksasa. Untuk kesekian kalinya konsep musik God Bless goyah lagi. Di Album Raksasa, permainan gitar Eet Sjachranie yang sangat modern sangat mempengaruhi pada perubahan musik God Bless. Selain lebih keras juga terkesan lebih bright dan serat akan sound rock yang trend di akhir tahun 1980-an. Di album ini melejit lagu Maret 89, Menjilat matahari, Raksasa yang sangt kental dengan permainan gitar Eet Sjachranie yang banyak terpengaruh musik Van Helen dan juga ACDC.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif0R9SsEU7SNTgBxAEsrN6gNucLAM6c-6c9SVqRlRwBMDwWSQmzeCjEZx6-il0yK8bJ56yPgjlK27hFVJQj22y0IwWbvlYp16d1LZPBV5uEHG_fYJrpn9-nCasBCCXozeVGlhZmek9jPFw/s1600-h/n533843245_718111_1125.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif0R9SsEU7SNTgBxAEsrN6gNucLAM6c-6c9SVqRlRwBMDwWSQmzeCjEZx6-il0yK8bJ56yPgjlK27hFVJQj22y0IwWbvlYp16d1LZPBV5uEHG_fYJrpn9-nCasBCCXozeVGlhZmek9jPFw/s200/n533843245_718111_1125.jpg" /></a></span><br />
</div><span style="font-size: x-small;">Ditahun 1991 God Bless merilis Album Story Of God Bless yang merupakan lagu-lagu lawas mereka yang dirilis ulang sebut saja lagu Huma diatas Bukit, Sesat, Musisi, Setan Tertawa, She Passad Away adalah lagu-lagu yang di arensmen ulang dan sangat lebih segar, modern. Setelah album ini grup band yang menjadi tonggak musik rock di Indonesia ini vakum dan masing-masing poersonil nya sibuk dengan proyeknya sendiri-sendiri. Sebut saja Eet Sjachranie dengan Edane nya. Jockie Soerjoprajogo dengan Kantata Takwa, Swami dan juga Suket serta melambungkan nama Mel Shandy dan Ita purnama Sari. Donny Fattah dengan Kantata Takwa juga dan melambungkan grup pendatang baru Power Metal. Teddy Sudjaja yang memproduseri dan menciptakan lagu-lagu Aggun C Sasmi. Achmad Albar sendiri dengan solo nya yang cukup sukses. Selain itu juga diawal tahun 1990-an banyak bermunculan Band-band muda berbakat sebut Slank, Power Metal, Grass Rock, Elpamas dan Kaisar. Dan ironisnya di awal tahun 1990-an itu juga muncul grup band yang merupakan duplikat dari God Bless sendiri yakni Gong 2000 di mana tiga porsonelnya Achmad Albar, Ian Antono dan Donny Fattah serta di tambah Harry Anggoman (Kibord) dan Yaya Muktio(Drum) melejit dengan lagu-lagu Rock yang bernuasa pentatonic Bali, dan ada beberapa lagu lawas God Bless yang masuk di Album Gong 2000 ini.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Selang beberapa tahun vakum yang cukup panjang, di tahun 1997, para porsonel God Bless, termasuk Eet dan Ian Antono kembali berkumpul. Workshop yang mereka gelar di kawasan puncak, Bogor menghasilkan album berjudul Apa Khabar, yang merupakan album kerinduan mereka untuk kembali berkiprah di panggung musik. Kisah selanjutnya setelah penggarapan album Apa Khabar, Eet Sjachranie resmi mengundurkan diri dari formasi God Bless dan konsentrasi untuk bandnya sendiri EDANE, yang sejak tahun 1992 sudah merilis album perdananya, The Beast.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAXnchDDI1JoWOB4lut-oX9iB_NQUOHDW_LmEfDId2WUleVo7xmVmAa8qkpfOlc7Yr1dcsaliBIuy6gf5jpLzqiXXV-KIINCnuouGVWtrcUZ5A9C8q9LPqZVxe86oWzc0Mq049DNo9lj09/s1600-h/4150_79629648245_533843245_1943665_7055252_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAXnchDDI1JoWOB4lut-oX9iB_NQUOHDW_LmEfDId2WUleVo7xmVmAa8qkpfOlc7Yr1dcsaliBIuy6gf5jpLzqiXXV-KIINCnuouGVWtrcUZ5A9C8q9LPqZVxe86oWzc0Mq049DNo9lj09/s200/4150_79629648245_533843245_1943665_7055252_n.jpg" /></a></span><br />
</div><span style="font-size: x-small;">Menjelang penggarapan album-album terbaru God Bless giliran Jockie Soerjoprajogo dan Teddy Sudjaja yang mengundurkan diri. Penggarapan album pun menjadi terlambat, sepanjang tahun 2000 hingga 2005 God Bless belum juga merilis album lagi. Sepanjang tahun 2000 hingga 2006 ini banyak nama-nama yang sempat mengisi kekosongan di tubuh God Bless di antaranya, Kembalinya Abadi Soesman, Inang Noorsaid, Iwang Noorsaid, Harri Anggoman, Yaya Muktio dan Gilang Ramadhan. Entah sekarang bagaimana khabar grup yang menjadi leganda musik rock Indonesia ini. Terakhir mereka masih manggung di acara Amild Live Soundernaline dan acara tahun baruan di Ancol dengan formasi Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah dan Gilang Ramadhan. Salut buat God Bless di usia yang tidak muda lagi mereka masih garang di atas panggung.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">DISKOGRAPHY :</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUAaWPldhKtQ0eAqpdfakYwH3erLr9fV417LUgUgmRuDdEjcVbzVqTT_Y3K56IHdP5VsxM883T4sZq29P_52623PsgkK9mEPKkxfr0BZm8mE25dFVGXowVTYKRg8ErWFvWjPE2LNQw7Hch/s1600-h/4405_1083753408062_1053154251_30199797_2457730_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUAaWPldhKtQ0eAqpdfakYwH3erLr9fV417LUgUgmRuDdEjcVbzVqTT_Y3K56IHdP5VsxM883T4sZq29P_52623PsgkK9mEPKkxfr0BZm8mE25dFVGXowVTYKRg8ErWFvWjPE2LNQw7Hch/s320/4405_1083753408062_1053154251_30199797_2457730_n.jpg" /></a> </span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">HUMA DI ATAS BUKIT</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.4shared.com/file/79794277/8371dc2b/GOD_BLESS_-_01_Balada_Sejuta_Wajah.html">God Bless - Balada sejuta wajah</a><span style="font-size: x-small;"> </span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.4shared.com/file/79801052/931bede/GOD_BLESS_-_07_Sesat.html">God Bless - Sesat</a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.4shared.com/file/79806311/6bc5ac80/GOD_BLESS_-_12_Huma_Diatas_Bukit.html">God Bless - Huma di atas bukit</a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.4shared.com/file/79808556/759ff7a6/GOD_BLESS_-_14_Setan_Tertawa.html">God Bless - Setan tertawa</a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.4shared.com/file/79925756/35ed7bd0/GOD_BLESS_-_18_She_Passed_Away.html">God Bless - She passed away</a> <br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1fvcuNd6zf_avZScfB6tnPGCC_AQcwlEFYoE-NyQsy20DilZimIpuhyxpA6OJ57VfiDX6Nye3rx3IujHOJlvqP-AUmRhb5Z5IlWbdZoU3OSw2NnacLGNfuosiaLW7GVipIpdvPfihLiJR/s1600-h/n533843245_718108_9385.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1fvcuNd6zf_avZScfB6tnPGCC_AQcwlEFYoE-NyQsy20DilZimIpuhyxpA6OJ57VfiDX6Nye3rx3IujHOJlvqP-AUmRhb5Z5IlWbdZoU3OSw2NnacLGNfuosiaLW7GVipIpdvPfihLiJR/s320/n533843245_718108_9385.jpg" /></a> </span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">CERMIN</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Download lagu <span style="font-weight: bold;">God Bless</span> dari album <span style="font-weight: bold;">Cermin</span> (1980) :<span class="fullpost"><br />
<ol><li style="font-weight: bold;"><a href="http://www.mediafire.com/download.php?my2kmcenjyd">Cermin</a></li>
<li style="font-weight: bold;"><a href="http://www.mediafire.com/download.php?nnmqyjdemty">Selamat Pagi Indonesia</a></li>
<li style="font-weight: bold;"><a href="http://www.mediafire.com/download.php?lknkmntz2my">Musisi</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?mjy0ojqgmo2">Balada Sejuta Wajah</a></li>
<li style="font-weight: bold;"><a href="http://www.mediafire.com/download.php?djvnch3izrj">Sodom Gomorah</a></li>
<li style="font-weight: bold;"><a href="http://www.mediafire.com/download.php?ghnvtyvlznm">Anak Adam</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?mmizzdwew4v">Insan Sesat</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?diezed3mz5w">Ingat</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?zzjgtylgztm">Tuan Tanah</a></li>
</ol></span></span><span style="font-size: x-small;"> <br />
</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1h7wliP9R3U4nCGyH-NYwYkV5rITSuJ1Uhekv25lLAD_D0_Ut-6SJQXcxknsR2dw_MF0VPYegBMf8rNL6TQbhruGDyBPZAyQNEEW32D3mhKvhaIdoeYFKqSFbfgwq7X6GnjZHZRYQNLgb/s1600-h/n533843245_718109_9780.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1h7wliP9R3U4nCGyH-NYwYkV5rITSuJ1Uhekv25lLAD_D0_Ut-6SJQXcxknsR2dw_MF0VPYegBMf8rNL6TQbhruGDyBPZAyQNEEW32D3mhKvhaIdoeYFKqSFbfgwq7X6GnjZHZRYQNLgb/s320/n533843245_718109_9780.jpg" /></a> </span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">SEMUT HITAM</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">God Bless - kehidupan.mp3<br />
God Bless - rumah kita.mp3<br />
God Bless - semut hitam.mp3<br />
God Bless - damai yang hilang.mp3<br />
God Bless - orang dalam kaca.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97559684/a50ec43a/05_orang_dalam_kaca.html">download</a><br />
God Bless - ogut suping.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97560157/b64ec812/06_ogut_suping.html">download</a><br />
God Bless - suara kita.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97556900/3985dd40/07_suara_kita.html">download</a><br />
God Bless - badut badut jakarta.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97557582/aef4a865/08_badut_-_badut_jakarta.html">download</a><br />
God Bless - trauma.mp3<br />
God Bless - bla...bla...bla.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97558270/9a4ed355/10_bla__bla__bla.html">download</a><span style="font-size: x-small;"> <br />
</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXHStG_1xKPA1eyXibjzkXM24te1s4mQBrNiOZpgzja0yfbK3gu5u7v1hPZ_ab0__fel6H_0XlJD0hcVwENigB0YgxlYcuOBk5MtZw5M-__sagmOoGDpodCO_9WBSQ0KxoqFDuQlUu2rE8/s1600-h/n533843245_718110_381.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXHStG_1xKPA1eyXibjzkXM24te1s4mQBrNiOZpgzja0yfbK3gu5u7v1hPZ_ab0__fel6H_0XlJD0hcVwENigB0YgxlYcuOBk5MtZw5M-__sagmOoGDpodCO_9WBSQ0KxoqFDuQlUu2rE8/s320/n533843245_718110_381.jpg" /></a> </span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">RAKSASA</span><br />
</div><div style="text-align: center;">Maret 1989.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/79924738/3cb39634/GOD_BLESS_-_17_Maret_1989.html">Download</a><br />
Menjilat Matahari.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/79796186/dba186a0/GOD_BLESS_-_03_Menjilat_Matahari.html">Download</a><br />
Misteri.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/134540802/fc0e9044/Misteri.html">Download</a><br />
Emosi.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/134539285/680c99a3/_2__Emosi.html">Download</a><br />
Cendawan Kuning.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/79809780/926a9fd5/GOD_BLESS_-_15_Cendawan_Kuning.html">Download</a><br />
2002.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/134537236/f22e66e1/2002.html">Download</a><br />
Pemburu Ilusi.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/134541944/c87ffd27/Pemburu_Ilusi.html">Download</a><br />
Sang jagoan.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/134535432/5bc716c1/Sang_Jagoan.html">Download</a><br />
Anak Kehidupan.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/79800158/509a5a92/GOD_BLESS_-_06_Anak_Kehidupan.html">Download</a><br />
Raksasa.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/79803541/25e1d445/GOD_BLESS_-_10_Raksasa.html">Download</a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFXcnCLDtnBNoo_5SFeREFhxrIjsK50muk97F7SFHagpIz0RwNXjjk9sFwfTF0jpc7kf58MoqHdW67tr8vsC9o7uEPPckNetKlSuHBoExwnzmdOmLU-JJcMreGW6vys9qYVOUaTrvyyYPF/s1600-h/4405_1083753448063_1053154251_30199798_1503522_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFXcnCLDtnBNoo_5SFeREFhxrIjsK50muk97F7SFHagpIz0RwNXjjk9sFwfTF0jpc7kf58MoqHdW67tr8vsC9o7uEPPckNetKlSuHBoExwnzmdOmLU-JJcMreGW6vys9qYVOUaTrvyyYPF/s320/4405_1083753448063_1053154251_30199798_1503522_n.jpg" /></a> </span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">APA KABAR</span><br />
</div><div style="text-align: center;">God Bless - Apa kabar?.mp3 <br />
God Bless - Anakku.mp3<br />
God Bless - Srigala jalanan.mp3<br />
God Bless - Asasi.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97004072/a53fc76c/Asasi.html">download</a><br />
God Bless - Diskriminasi.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97006346/21302664/Diskriminasi.html">download</a><br />
God Bless - Roda kehidupan.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97009160/a18225eb/Roda_Kehidupan.html">download</a><br />
God Bless - Pengamen kecil.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97008361/6dbda676/Pengamen_Kecil.html">download</a><br />
God Bless - Balada Si Toha.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97005122/61363e7b/Balada_Si_Toha.html">download</a><br />
God Bless - Nurani.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97007706/fae92cd9/Nurani.html">download</a><br />
God Bless - Kembali.mp3 <a href="http://www.4shared.com/file/97007329/5f69fb16/Kembali.html">download</a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmfLCY4PgNYyFiq55K8IuRxzAHgFI1F94KdfqB2TL3Q2ercTSzHExfFgmNYFPomNALhe3e-RNSJcSYYTRIdBH2dariid3aEIRyuz2c60nsgUrUDYmiZKdG2cV173ZN5qSAUXKY1y0vwa69/s1600-h/3157_196139040642_157402780642_6736707_4057996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmfLCY4PgNYyFiq55K8IuRxzAHgFI1F94KdfqB2TL3Q2ercTSzHExfFgmNYFPomNALhe3e-RNSJcSYYTRIdBH2dariid3aEIRyuz2c60nsgUrUDYmiZKdG2cV173ZN5qSAUXKY1y0vwa69/s200/3157_196139040642_157402780642_6736707_4057996_n.jpg" /></a> </span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">36 TAHUN </span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Download lagu <span style="font-weight: bold;">God Bless</span> dari album <span style="font-weight: bold;">God Bless 36</span> (2009) :<span class="fullpost"><br />
<ol><li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?wdkyidzwwaz"><span style="font-weight: bold;">NATO </span></a><br />
</li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?dqammtiz3cn">Prahara Timur Tengah</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?nxyjnz3zqkn">Karna Kuingin Kau Bahagia</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?mzc2nnzngoz">Biarkan Hijau</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?oxjmyongjn5">Pudar</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?jqgmmzmnmod">Jalan Pulang</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?15dl1wmaxay">Sahabat</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?itmamummddt">Syair Untuk Sahabat</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?iydmabjm4dk">Dunia Gila</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?otzilwkmtmo">Rock N Roll Hidupku</a> </li>
</ol></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz5KZtxwIuO74qrKDZV7N19nfMSriWOlyJ3oTMGOtCoukHSuD4nVEWVAz7LXMzXFIWEW-J-TT-X5G9MeI1y9r6mRzvwraEayYcwoV3LdukEiYpefeH9SvwwxbEzPBYW14WMnn2YENRSEk/s1600-h/GodBless-HujanMusikIndonesia.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="286" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339216906121303618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz5KZtxwIuO74qrKDZV7N19nfMSriWOlyJ3oTMGOtCoukHSuD4nVEWVAz7LXMzXFIWEW-J-TT-X5G9MeI1y9r6mRzvwraEayYcwoV3LdukEiYpefeH9SvwwxbEzPBYW14WMnn2YENRSEk/s320/GodBless-HujanMusikIndonesia.jpg" style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" width="214" /></a><br />
Download lagu <span style="font-weight: bold;">God Bless</span> dari album <span style="font-weight: bold;">18 Greatest Hits</span> (1992) :<span class="fullpost"><br />
<ol><li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?ynolmykdwgy">Anak Kehidupan</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?lydoyrf3m3w">Balada Sejuta Wajah</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?wmynjtzdamz">Cendawan Kuning</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?xghymzrr2gj">Damai Yang Hilang</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?yz4wmz5jowd">Huma Di Atas Bukit</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?j5evywg2tm4">Kehidupan</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?wcoiai4z2in">Maret 1989</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?wyq4nzmjgxm">Menjilat Matahari</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?kdbg1zinjyi">Mistery</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?atmmztjnzy2">Musisi</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?mgm5mvzz0wd">Raksasa</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?zzrmgzhmqyo">Rumah Kita</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?fjwzzo3mftg">Selamat Pagi Indonesia</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?zhd0ynhnmuz">Semut Hitam</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?5rmuyawgqyy">Sesat</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?jkmzmyzyytg">Setan Tertawa</a></li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?jyyhuu2dzmq">She Passed Away</a><br />
</li>
<li><a href="http://www.mediafire.com/download.php?my1vvjyigzu">Trauma</a></li>
</ol></span></span><span style="font-size: x-small;"></span><br />
</div><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-91225704075747829302009-10-28T20:10:00.000-07:002009-10-28T20:18:06.114-07:00SERVERSICK<div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0kG_Qgbtu2-ftoXqabTlVwAt5FY-rM8UMenIg_AHxBqflLpcyJFmw9wLL4azTksR6G4HxS9ra8pSUDKCatHJhEGnJDPWCqbVRHqxecG9l9e9yLLZ0CaJNsU9T6pPbbPLRk1U4I_ZWWV2L/s1600-h/SS.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0kG_Qgbtu2-ftoXqabTlVwAt5FY-rM8UMenIg_AHxBqflLpcyJFmw9wLL4azTksR6G4HxS9ra8pSUDKCatHJhEGnJDPWCqbVRHqxecG9l9e9yLLZ0CaJNsU9T6pPbbPLRk1U4I_ZWWV2L/s320/SS.jpg" /></a>SERVERSICK was formed in early 2000 with the purpose to create a nu formula graining metal in jember tobacoss city.moving on independent music jember scene,make this band often change members but since after 2007 Deden,Hdie (vendzor),wiwit ( corenx) and otnay decided to make a solid formation. We've bled for this community/scene/movement whatever you call it.<br />
We've lost thousands of Rupiahs, gone into debt, we have given the shirt of our back and even at times, risked our life for this music so you better believe it is not a laughing matter when anyone tries to disrespect the legacy that we have carried, you may not like some of the things we do outside of SERVER SICK or the so-called Metal/Hardcore community and that is your right but this band is an institution and a movement, it's not some trend or phase in our lives, IT IS OUR LIVES.<br />
<br />
We don't walk through doors, we kick them down, that is the very notion this band was founded upon. We've eliminated the ceiling. We've crushed the limitations and expectations and we will continue to do so. No matter how much anyone tries to put a "spin" on it. The impact is there and it isn't going anywhere. We want to push on, we want to push ourself and others to be better. We don't want to be a spectator, we don't want to just talk, we want to take action. If you have something positive to contribute to the scene, community or to the world in general, you better believe that we want you to be motivated and set up right to do so...</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;">Contact Person:HDIE : 085232176008 <br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><b>SERVERGRAPHY </b></span><br />
<div style="text-align: left;"><br />
</div><a href="http://www.msplinks.com/MDFodHRwOi8vczIzNi5waG90b2J1Y2tldC5jb20vYWxidW1zL2ZmMjYzL21hcm11Y2hpLz9hY3Rpb249dmlldyZjdXJyZW50PXJyLmpwZw==" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img alt="Photobucket" border="0" src="http://i236.photobucket.com/albums/ff263/marmuchi/rr.jpg" /></a> <br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.msplinks.com/MDFodHRwOi8vczIzNi5waG90b2J1Y2tldC5jb20vYWxidW1zL2ZmMjYzL21hcm11Y2hpLz9hY3Rpb249dmlldyZjdXJyZW50PTYtMy5qcGc=" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" target="_blank"><img alt="Photobucket" border="0" height="242" src="http://i236.photobucket.com/albums/ff263/marmuchi/6-3.jpg" width="312" /></a></span> <br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: small;"></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: small;"></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/KBnhNfFsPe8&hl=en&fs=1&color1=0x5d1719&color2=0xcd311b"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/KBnhNfFsPe8&hl=en&fs=1&color1=0x5d1719&color2=0xcd311b" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object></span><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-47499198136242468762009-10-28T02:12:00.000-07:002009-10-28T02:12:33.477-07:00BANYUWANGI METAL SCENE REPORT<span style="font-size: x-small;"></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: x-small;"></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWsncqjrla33PTP_bkAmlcV5qjGME8aUGwjMGvDXylXeXgCf383lNPBT0Fi0iLewjqoZJfRntzuFGD4RGmK_VPr6dCIpy1sQnKo-VaQyJHSkBkHR1RYFHC04ldl1UlAW7BCsB4fC4QQr58/s1600-h/PIC.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWsncqjrla33PTP_bkAmlcV5qjGME8aUGwjMGvDXylXeXgCf383lNPBT0Fi0iLewjqoZJfRntzuFGD4RGmK_VPr6dCIpy1sQnKo-VaQyJHSkBkHR1RYFHC04ldl1UlAW7BCsB4fC4QQr58/s200/PIC.jpg" /></a></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Banyuwangi Metal Head ato biasa temen2 menyebutx BWMH(yaiyalah BWMH,lo’ BWBH =Bawa’ Bra) terbentuk udah lama sebenarx,jauh sebelum jaman es n jaman purba tiba dg digawangi oleh manusia2 tercadas di dunia yaitu Pandu,Pronk n Po’cenk pd th 2006. Komunitas ini terbentuk karena kegemaran n kecintaan mreka terhadap musik metal khususx modern metal seperti Pronk suka dangdut metal kyk trio macan,trio kuda,duo singa,Pandu suka jowo metal kyk Catur Arum,Rendy Farida,Kacung,Buang Enguk,Supriyono(emboh g kenal aq) n aq sendiri suka ma metalcore kyk Peterpan,Radja,Kangen Band n Megaduth(hhhuuueeekkks muntah aq !!??)…tapi mreka smw suka 1 musik yg sama yaitu Metalcore hwehehe. Karena ksamaan visi,misi n attitude mreka maka ke-3 siluman itu kepikiran n sriuz utk bwt komunitas metal,,,karena terlalu sriuzx sampai2 si Pandu mertapa tuh di Alas Purwo ngeritingin rambut n Pronk diet ketat. Tapi misi ke-3 manusia itu ga2l bikin komunitas metal karena kekurangan anggota cz yg namax kom tu minim 10 orang ato lebih so mreka ber-3 gabung ma komunitasx si Beres(yg pux distro hipnotiz) n ikut nongkrong2 jg pada akhir 2006 lo g sLh(emboh lak salah).<br />
<br />
<span> Kom Beres yg notabene penganut ideologi metal Underground menamakan diri mreka BMG alias Banyuwangi Metal Gerilya(nama yg aneh) dg berlandaskan musik2 extreem metal kyk black metal,death.metal,gotic,gr</span></span> <br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><wbr></wbr><span style="font-size: x-small;"><span class="word_break"></span><span>ind,brutaldeath,doom,pokok</span></span><wbr></wbr><span style="font-size: x-small;"><span class="word_break"></span><span>x metal2 underground gitu deh n malahan ada tuh anggotax yg penganut atheisme maz Jacko(bkn Jackson Michael). Awal 2007 kita aktif ikutan kom mreka n ikut ngmpul2 meskipun ada kalax kita jarang2 ngmpul ma mreka. Aq inget tuh pimpinan ank2 BMG si Berez,Ancok,Jacko,Mamed,Wa</span></span><wbr></wbr><span style="font-size: x-small;"><span class="word_break"></span><span>wan yg smwx tuh suka Black/Death mtl n ke smwx nih kyk keluarga berencana ada yg jd bapakx,ada yg jd ibux,da yg jd ankx,ada yg jd cu2x,ada jg yg jd buyutx!??wez pokoke koyok ngunu kui,,,n ank2 BMG biasa nongkrong di distrox Berez (Hipnotiz) etane Wijaya super mall tiap hri sabtu n minggu. Kom BMG tu anggota baxk sekitar hampir 20 ank,n yg aq kenal ambi aq inget tu Berez,Ancok,Mamet,Jacko,Wa</span></span><wbr></wbr><span style="font-size: x-small;"><span class="word_break"></span><span>wan,Yula,Tono,Fredy,Clara,</span></span><wbr></wbr><span style="font-size: x-small;"><span class="word_break"></span><span>Vikri,Aguz n laen2 n sampai krg kita berteman baik ma mreka smw. Jalan pemikiran ank2 BMG tu terlalu mengagung2kan paham2 satanic,atheis,gotic,subku</span></span><wbr></wbr><span style="font-size: x-small;"><span class="word_break"></span>ltur Underground n menganggap musik mreka tu segala-galax alias menganggap musik metal Underground no.1 di dunia ini sampai2 mreka tu sering ngomong secara langsung atopun nyindir bahwa musik yg kita(aq,pronk,pandu) suka n mainin kyk metalcore n hardcore tu musik cemen(secara g langsung mreka tu Diskriminasi kita ngomong gtu). Aq,pandu,Pronk jg sering dikasih doktrin2 tentang metal yg salah n jauh dari fakta seperti Berez n Ancok pernah bilang”MUSIK DEATH METAL ADALAH MUSIK METAL YANG MENGAWALI DARI SEMUA MUSIK METAL/CIKAL BAKAL DARI SEMUA GENRE METAL !!!”gundulmu apek kataq…Hm,tu Cuma contoh kecil dari doktrin2 mreka yg salah n sebenerx masih banyak dari pernyataan2 mreka yg sesat kyk Ahmadiah cuma aq lagi malez nyritainx(makax kasih comment donk !!!). Dari sanalah kita tu sering debat ma mreka khususx si Berez tu yg sok tw dg doktrin2x. Detik Demi detik,hari demi hari perdebatan nih sering terjadi dg Pandu sbg pembicara n Berez sbg lawanx hingga g da ti2k temu tapi dg kesaktian si Pandu kadang si Beres tu kalah ngomong!!(apa gara2 abiz mertapa di Alas Purwo tu yah si Pandu jd sakti). Teruz terang aq gabung ma mreka2 tu g da yg aq dapet baik tu pengalaman,referensi,n organisasi ,,,paling dapet temen aja be2rapa.So sampe 2008 pertengahan tu kita renggang ama ank2 BMG alias g pernah kumpul2 lagi cz malez n ju2r kita ngerasa tu bukan kom yg kita pengenin cz g satu jalur ma kita jg ank2x g asyik. Di waktu yg sama kita ber-3 jg sibuk ndiri2 kyk pronk kuliah di Jakarta,Pandu kuliah di Surabaya n aq sibuk skul wktu tu n sibuk maen layangan wkwkwk…tp keinginan bikin kom ndiri tu masih ada,,,(yg bikin kerupuk jg ada kok hi3!!)<br />
<br />
<span> Sampai awal 2009 aq,pandu,cemet,vikri,n agus esoteric sering nongkrong2 di kampuz(tempat ank2 ngmpul n nongkrong…) tp pandu jarang2 cz kuliah di Bali n dari sering ngmpul2 tu tadi,akhirx kita kepikiran bwt bikin kom metal n ngelanjutin unek2 aq,pronk,n pandu dlu yg pengen bikin kom metal n akhirx ok dah setuju smw ank2 berlima ni bwt bikin kom ndiri n lahirlah Banyuwangi Metal Head(BWMH) yg berawal Cuma 5 anggota tu tdi yg kebetulan suka metal smw(yang suka danggoreng nok g???sory g laper Bu’!!!). Dg seiringx waktu anggota baru makin bertambah n masuk pd bulan maret awal seperti Anisa terbakar,Dora Hellfest,Ulpret,Seley,Boby</span> </span><wbr></wbr><span style="font-size: x-small;"><span class="word_break"></span><span>,Yula,Dwi,Voni. Pada bulan April g disangka2 konco lawas dtg dari dunia lain”Siapakah dia?”yah dia adalah Pronk he3…”welcome to the hell bro”kata aq”…Dg perubahan disana-sini,aq g tw n nyangka lo itu Pronk(aq kira demit hag3),yah dg rambut yg gondrong n badan yg lebih gede dari terakhir yg aq liat Pronk sangat berubah lebih cadas n ditambah dg memakai baju Purgatoryx itu. Dg alasan yg g aq tw dy balik k Banyuwangi dri Jakarta n menyelinap masuk ke BWMH(munggono maling lek !!??yo iku hag). Dengan baxkx anggota yg masuk di kom ini,ju2r aq,Pronk,Pandu bangga n seneng bgd cz ank2 yg masuk tu jek mambu kencur kabeh alias jek SMA smw(awalx aq kira mbah2 doank yg mw join…\m/).Waktu cepet berlalu n pd bulan agustus kmrn tu da 3 anggota yg masuk yaitu Obleh,Kartolo’ n Rudi…”wih tambah rame ni”kata aq…Sedikit berbicara mengenai BWMH,kom BWMH ni emank beda ma BMG…Why ?...smw mahluk hidup yg berakal pazti nanyax kyk gtu,mengapa beda cz kom kita neh kom di jalur Idealisme modern metal bkn underground metal,kita selalu ngedepanin attitude,style,Fasyion,n idelogi ank2 metal/hardcore sebenarx kyk hidup bersih(no drugs n freesex),cinta lingkungan,gerakan positif,jaga perdamaian,independent,kri</span></span><wbr></wbr><span style="font-size: x-small;"><span class="word_break"></span><span>tis trhdp pemerintahan(kyk isu2 sosial,politik budaya)dll.jadi g melu2 ngomongin musik doank tp keseluruhan,g kyk musik metal underground yg g jlaz itu sampe haruz nganut atheis n satanic(ah mangan sego goreng ae poo enak!yo g Pronk??)…n musik yg emang di jalur modern metal tu seperti Hardcore,Metalcore,Trash mtl,nintendocore,speed metal,heavy metal,Post metal,Progresive,Crossover</span></span><wbr></wbr><span style="font-size: x-small;"><span class="word_break"></span>,Hardcore newskool,Hardrock,Stoner metal,Hardcore Oldskool bla3…tu masih beidealis ria n lebih menjalankan hal2 positif n gerakan positif sbg ideologix. So seperti itulah jalan pemikiran n kegiatan ank2 BWMH,g sekedar nongkrong n sharing doank tp jg melakukan hal2 yg bermanfaat seperti menolong temen yg lg baxk utangx,nolong temen yg lg kelaperan(mungkin yg blm makan 2 hari),bliin pulsa temen yg lg bokek,neraktir temen2 yg lg g pux duit,,,hag3. Tapi yg paling penting n seriuz dari itu smw,kita selaku ank2 BWMH nunjukin ke publik lo kita tu mampu bikin acra musik idealis n indie untuk pertama kalix di Banyuwangi( weh tepuk tangan donk…\m/),Hebat g tuh!!Cuma kita loe yg pertama kali n ngewujudin bikin acra musik indie pertama di Banyuwangi he3,,,nama acra kita MINUS POP( tu agenda utama ank2 BWMH)…Jadi minus pop tu acra musik indie collective yg di bikin ma ank2 BWMH 3 bulan sekali,yang pertama tu tgl 19 september kmrn tu di Maxtor bistro tepat malem takbir. Band yg maen da 9 n bergenre indie kabeh(dangdut onok g maz ???)…kesluruhan bs dibilang sukses acrax n ank2 ni pztix bakal ngewujudin even MINUS POP 2,3,4,5 n seteruzx jg konsep acra bakal truz dimatengin dr acra2 sebelumx<br />
<br />
<span> Yah seperti itulah profile n activity kom BWMH,,,n intix kita tu nerima sapa aja yg mo gabung di kom kita mau buyuten,ank2,remaja,laki,p</span> </span><wbr></wbr><span style="font-size: x-small;"><span class="word_break"></span>erempuan,tua,muda n kita bakal wellcome kok. Anak2 BWMH jg asyik2 n ank2x baek2 smw,g da bekas napi,penjahat ato dukun cabul dsni so nyantai ja g usah takut umpama anak anda mo gabung ke komunitas kita wkwkwk Anggota sampai saat ini ada 16 anggota…pesen dari aq moga BWMH te2p kompak,tambah beringas n suksesin Minus pop 2…aaauuuwww…aaauuuwww \m/.</span></div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-74971174776519295912009-10-27T23:34:00.000-07:002009-10-27T23:34:15.267-07:00DOWNLOAD CLASSIC ROCK ALBUMS<div style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;"></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;"></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;"><a href="http://fan-from-hell.blogspot.com/2009/08/acdc-live-at-olympic-stadium-munich-15.html">ACDC - Live at Olympic Stadium Munich, 15 May 2009 [bootleg]</a></span></div><h2 class="post-title entry-title" style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </h2><div class="entry" style="font-family: Verdana,sans-serif;"> <div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="http://rapidshare.com/files/268095174/CDCA-MUNICH.rar" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="ACDC - Live at Olympic Stadium Munich, 15 May 2009 [bootleg]" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5371688343119233250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLhGfH6xgbnZbepbMhtoKqwxzjFCd_wA-D-ZTx4dVhQfHhI-qQuIRyK81SoA67lltmAjkcV1N3gX9LDsDEwQYm7lEV6EQFFzdbY3fchtCaDPz7lVb1sZI1zG9KaFhuq6c_GI54Lq1nM3Q/s400/acdc_munich.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 300px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 300px;" /></a></span><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"></span></span></div></div><div class="entry" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"><a href="http://rapidshare.com/files/268095174/CDCA-MUNICH.rar">DOWNLOAD</a> </span></span></div><div class="entry" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"> </span></span></div><div style="text-align: center;"><b><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;"><a href="http://fan-from-hell.blogspot.com/2007/12/black-sabbath-greatest-hits-1970-1978.html">Black Sabbath - "Greatest Hits 1970-1978"</a></span></b></div><h2 class="post-title entry-title" style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </h2><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIy2UBVP1-MZMugy9TQERoXK6NjP1iC_9c2yYMVnf4_7hhcxVvulF-PruAS-MFG_788ZB_H9umfW5HCSF3i75ZAF-NYo-rL6M_XmmfS0ePV3PGVdfaMqJQ3LoCATisMxtihfcAZF34kxs/s1600-h/BlackSabbath.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5146313340821878882" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIy2UBVP1-MZMugy9TQERoXK6NjP1iC_9c2yYMVnf4_7hhcxVvulF-PruAS-MFG_788ZB_H9umfW5HCSF3i75ZAF-NYo-rL6M_XmmfS0ePV3PGVdfaMqJQ3LoCATisMxtihfcAZF34kxs/s320/BlackSabbath.jpg" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a></span></span></div></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"><a href="http://rapidshare.com/files/77817823/Bl4ck_5abb4th_-_Gr3at3st_H1t5_1970-1978_by_Iron2k.part1.rar">DOWNLOAD</a> 1 <br />
</span></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"></span><a href="http://rapidshare.com/files/77810694/Bl4ck_5abb4th_-_Gr3at3st_H1t5_1970-1978_by_Iron2k.part2.rar">DOWNLOAD </a>2</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"> <b>RITCHIE BLACKMORE-RAINBOW 1975</b></span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf9xst-nk5F_SXG0BPv4Y0zraKgvs-Kw4gb7eLI5l-i2Rt4rsnrJYFYsu7dHraNQLRCGaCWPZrLEyAW4vqDEDIkZsbXckM2t59uOi8rA05NYTpCbdEYrX3CI5ZIqpZVDvlC28qN5t0ZMwa/s1600-h/front.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf9xst-nk5F_SXG0BPv4Y0zraKgvs-Kw4gb7eLI5l-i2Rt4rsnrJYFYsu7dHraNQLRCGaCWPZrLEyAW4vqDEDIkZsbXckM2t59uOi8rA05NYTpCbdEYrX3CI5ZIqpZVDvlC28qN5t0ZMwa/s320/front.jpg" /></a><br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://www.indowebster.com/RainbowRitchie_Blackmores_Rainbow_1975rar.html"><span style="font-size: small;"> DOWNLOAD</span></a> </div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">JIMI HENDRIX by HIMSELF<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZzAhO6uX9_Y0t2gPFDeop1AA0tp2VVC-7Kp6Y61u82DRqoljt2ZU-wzn0ANwQ0A_8jCIS7s8nYdL3KB7tp2xCQMnJ44Tt5nunKKiGjb1kBXx1Yqen1LjW6MqnJXSHbE75tzIwM2XE9eks/s1600-h/JimiHendrix-ByHimself-TheHomeRecordings-Front.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZzAhO6uX9_Y0t2gPFDeop1AA0tp2VVC-7Kp6Y61u82DRqoljt2ZU-wzn0ANwQ0A_8jCIS7s8nYdL3KB7tp2xCQMnJ44Tt5nunKKiGjb1kBXx1Yqen1LjW6MqnJXSHbE75tzIwM2XE9eks/s320/JimiHendrix-ByHimself-TheHomeRecordings-Front.jpg" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.mediafire.com/file/wwjnyeuikzy/Jimmy%20H-by%20Himself%201968.rar">DOWNLOAD</a> <br />
</div><div style="text-align: center;"> <br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;"><a href="" name="2962157272830208518"></a></span><span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;"></span></span><span style="font-size: small;"></span><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-42595032474782778032009-10-27T02:02:00.000-07:002009-10-27T23:39:19.743-07:00SAHABAT ROCKERS INDEX<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><b><i>PRAKATA</i></b><br />
<div style="text-align: justify;"><b><i><span style="font-weight: normal;">Well, begitu banyak bertebaran blog di dunia maya ini. Ada yang mengkhususkan untuk mendownload file mp3 (blog musik),ada yang mengajarkan ilmu komputer (blog tutorial), ada pula blog kabar berita politik,budaya,musik dll (blog news)ada pula blog ajang curhat (blog personal) dsb.. Blog yang sedang anda kunjungi ini adalah salah satu perpaduan antara blog musik dan blog news. Blog "SAHABAT ROCKERS" !! lebih tepatnyawebzine dalam bentuk blog kali..he he.he.. Adapun pemakaian nama "SAHABAT ROCKERS" karena teman/sahabat dari editor di blog ini banyak yang berpredikat sebagai Rockers. Walaupun dulunya juga seorang Rockers juga tapi sekarang sudah tidak lagi. Tujuan di buatnya blog ini adalah hanya semata-mata membantu pergerakan scene musik di kota Jember- Jawa timur. Kota kelahiran editornya blog ini sendiri. Karena di akui atau tidak sangat minim sekali mengenai pemberitaan mengenai pergerakan scene musik di kota Jember. Bagi kalian yang mempunyai grup band di jember yang ingin masyarakat musik di "luar sana" mengetahui info terakhir tentang band kalian dapat menghubungi editor blog ini dengan cara mengirim profil dan kabar terakhir band kalian ke alamat email seperti yang tertera di bagaian bawah blog ini. Semoga blog ini dapat membantu pergerakan scene musik di Jember dan dapat membuat masyarakat musik di "luar sana " mengetahui eksistensi band kalian. Buktikan bahwa kita masih "ada"dan tidak bisa di anggap remeh kawan !!. Anyway.. blog ini sangat mengharapkan saran/kritik dari kalian semua. Cheersss.. !! email saya di :kartolo1975@yahoo.co.id<br />
</span></i></b><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b><i><span style="font-weight: normal;"><br />
</span></i></b><br />
</div><b></b><br />
<div style="text-align: justify;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/09/jember-hard-news.html"><i><b>JEMBER HARD NEWS</b></i></a><br />
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: right;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBhelxawj0TZO5aDFFY2-rod_1E_MnioZTiKQBgqq3LXeRUmejJ3uWtnTYEnhfohkT2RLvqmvX_zHC24BGud5my2CXZDKAJKSw0GRmqxxrAxAa7IO2uXGrnrujiCptoeTp59NsyKnAVoGE/s1600-h/427x604-524397.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><i><b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBhelxawj0TZO5aDFFY2-rod_1E_MnioZTiKQBgqq3LXeRUmejJ3uWtnTYEnhfohkT2RLvqmvX_zHC24BGud5my2CXZDKAJKSw0GRmqxxrAxAa7IO2uXGrnrujiCptoeTp59NsyKnAVoGE/s200/427x604-524397.jpg" /></span></b></i></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">GERILYA BAWAH TANAH kali ini memasuki eventnya yang ke 5. Beberapa band luar kota telah masuk dalam list anatara lain : STOP HARAP TURUN (Sby), MEIN KAMPF (Bali),RIOTER (Lmjng) dll. Tentu saja band tuan rumah tak ketinggalan macam WNA,PISPOT,DISSOLVED,RATMI B-29,DEVASTATED,CRIMINAL VAGINA,NEVER BACK DOWN,LABORATORY SICKNESS,dll</span></i></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Nanti pada saat acara akan di gelar Workshop Music, Sablon, dll... </span></i><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/09/jember-hard-news.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">baca selengkapnya</span></i></a></span><br />
</div><br />
<div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/09/jember-metalhead-short-story_23.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>JEMBER METALHEAD SHORT STORY</b></span></i></a><br />
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGWv1jcN-86wtkYoJv_k6Enx_SThaFbxlkLxgoz0qvZcllWs913NDetjbyTC1MHFki-bS3eZqNB7G_wjPnZfHUDYAtvnIWXQekGfkgOUaaBBOwvjBOwyxoYXSZEdqfnq36IGjFUuYHXMpn/s1600-h/3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGWv1jcN-86wtkYoJv_k6Enx_SThaFbxlkLxgoz0qvZcllWs913NDetjbyTC1MHFki-bS3eZqNB7G_wjPnZfHUDYAtvnIWXQekGfkgOUaaBBOwvjBOwyxoYXSZEdqfnq36IGjFUuYHXMpn/s200/3.jpg" /></b></span></i></a><br />
</div><div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Berawal ketika dirilisnya Album Independent Pertama Di Jember Oleh Desecration pd th 94,maka terbentuklah SACRIFICIAL CORPSES-JEMBER UNDERGROUND, Sacrificial Corpses juga menjalin kontak juga kerjasama dengan komunitas-komunitas sejenis diluar kota seperti dari Bandung (Grind Ultimatum, Black Mass, Ujungberung Rebel-Homeless Crew), Surabaya (Independent,Army Of Darkness), Kudus Grinder Militia, Bali 1921 Corpsegrinder, Yogyakarta Corpsegrinder,Scattered Brain Society Semarang, Pure Sick Community Lombo...</span></i><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></i><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/09/jember-metalhead-short-story_23.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">baca selengkapnya</span></i></a><br />
</div></div><h3 class="post-title entry-title" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/09/sejarah-musik-rockmetal-indonesia.html"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">SEJARAH MUSIK ROCK/METAL INDONESIA</span></a></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-weight: normal;"> </span></span></span></h3><h3 class="post-title entry-title" style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-weight: normal;">Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gank Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terencem(Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an.... </span></span></i><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/09/sejarah-musik-rockmetal-indonesia.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><span style="font-weight: normal;">baca selengkapnya</span></span></i></a></span><i><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></span></i></h3><div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/shark-move-mendobrak-kebosanan-dengan.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>SHARK MOVE</b></span></i></a><br />
</div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i>Mendobrak kebosanan dengan album perdana dan terakhir “Ghede Chokra’s”</i></span><br />
</div><div style="text-align: left;"></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7xUXhXA-GS5vNMxcm9XZ76rRi6YseR2U8jS9MXwJdL6AQaYHC0EjVXPfaWgZZD1uPOLoyYZ2YAoSC0M7-u66vzbzzoQj28DtRoWxc2Y85fKrX6ExbvDKYWQO4T2RtcTwLBBv1o2xkIO-_/s1600-h/ghedechokracd300.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i><b><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7xUXhXA-GS5vNMxcm9XZ76rRi6YseR2U8jS9MXwJdL6AQaYHC0EjVXPfaWgZZD1uPOLoyYZ2YAoSC0M7-u66vzbzzoQj28DtRoWxc2Y85fKrX6ExbvDKYWQO4T2RtcTwLBBv1o2xkIO-_/s200/ghedechokracd300.jpg" /></b></i></span></a><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i>BERAPA banyak grup musik Indonesia pada masa tahun 70 an yang benar-benar mau meningkatkan mutu musik dalam rekaman, tanpa terlalu peduIi pada selera pubilk? Rasanya jari-jari sebelah tangan saja sudah cukup menghitungnya.<br />
</i></span> <br />
</div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i>Dua jari di antaranya boleh kita pakai mewakili 2 nama grup dari Bandung. Satu untuk The Gang Of Harry RoesIi satu lagi untuk Shark Move. Dalam waktu yang tidak terlalu berjauhan dua-duanya selesai merekam album-album pertama mereka. </i></span><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/shark-move-mendobrak-kebosanan-dengan.html"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><i>baca selengkapnya</i></span></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></i><br />
</div></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: right;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/aka-in-rock.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>AKA in Rock</b></span></i></a><br />
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEwoiN-pIvGM2KGbMilxI7HtlYm5exM1FdbduQLS09Ai_io_JspkOk8jvDlJxI0ZYaaSj72Qce4UTxEULALuv0F1AYjY2QdC1c0yS_ZMdxzhiEC0Z1A6_V3uI3CeNsGlrsRShMigzgXpd_/s1600-h/aka+judul1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEwoiN-pIvGM2KGbMilxI7HtlYm5exM1FdbduQLS09Ai_io_JspkOk8jvDlJxI0ZYaaSj72Qce4UTxEULALuv0F1AYjY2QdC1c0yS_ZMdxzhiEC0Z1A6_V3uI3CeNsGlrsRShMigzgXpd_/s400/aka+judul1.jpg" /></b></span></i></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">“Band rock Indonesia tidak akan sukses apabila tidak pernah menjajal kerasnya panggung rock kota Malang”; sebuah quote yang mungkin dapat dengan serta merta disanggah ketika sebagian orang mungkin akan berteriak Jakarta atau Bandung. Tetapi demikianlah sebuah penegasan dari seorang sesepuh yang mengawali segenap drama panggung rock Indonesia. Bermula dari sebuah racikan seorang apoteker jenius di bilangan Kali Asin Surabaya, pada pertengahan dekade 60an....</span></i><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/aka-in-rock.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">baca selengkapnya</span></i></a><br />
</div><div face="Verdana,sans-serif" style="text-align: left;"></div><div face="Verdana,sans-serif" style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/aktuil-legend-of-zine.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>AKTUIL (LEGEND OF ZINE)</b></span></i></a><br />
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWJUU5W0hmhAIVAPl-JOEksv_-Mofo1kkahewH5NIFzLzXpacaEOa6CvW2G-1fJzxF4-MJ4o_q1xxIAE1BBa3UQdz3uDKFfZMjP8rh6-p-RMhrW5nQ7esnCLcOU15ooMSOmw-wjo4ByjZ/s1600-h/Aktuil214.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWJUU5W0hmhAIVAPl-JOEksv_-Mofo1kkahewH5NIFzLzXpacaEOa6CvW2G-1fJzxF4-MJ4o_q1xxIAE1BBa3UQdz3uDKFfZMjP8rh6-p-RMhrW5nQ7esnCLcOU15ooMSOmw-wjo4ByjZ/s200/Aktuil214.jpg" /></b></span></i></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Aktuil adalah nama </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majalah" title="Majalah"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">majalah</span></i></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musik" title="Musik"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">musik</span></i></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> yang terbit pertama kali pada </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/8_Juni" title="8 Juni"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">8 Juni</span></i></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1967" title="1967"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">1967</span></i></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> di </span></i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung" title="Bandung"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Bandung</span></i></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">. Berdirinya majalah ini bermula dari ide Denny Sabri Gandanegara, kontributor majalah Discorina, Yogyakarta. putra pertama Sabri Gandanegara, wakil gubernur </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" title="Jawa Barat"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Jawa Barat</span></i></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> periode 1966 - 1974. Dia lalu bertemu Bob Avianto, seorang penulis lepas masalah-masalah perfilman. Dari obrolan ringan, mereka sampai pada perbincangan intens dan serius untuk membuat majalah hiburan. Avianto menemui Toto Rahardjo, pemimpin kelompok musik dan tari Viatikara. Gayung bersambut. Di rumah Syamsudin -publik musik mengenalnya pemusik Sam Bimbo- mereka mencapai kata.... </span></i><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/aktuil-legend-of-zine.html">baca selengkapnya</a></span></i><br />
</div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: right;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/dara-puspita.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>DARA PUSPITA</b></span></i></a><br />
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjtGApfttuyAqAeDGuoSiUMQegc_mWEG4Og-wsXyQ_2mgtCuy1khzJVPwHSRjwP_xxTTU-5mRGPIqzH5BNbW920I_nj-afx6-il1GEr9BQX8K2z7PWfBT_QNagg_4NRD9GpvyKhvgn7g5b/s1600-h/dara_puspita_66_lp4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjtGApfttuyAqAeDGuoSiUMQegc_mWEG4Og-wsXyQ_2mgtCuy1khzJVPwHSRjwP_xxTTU-5mRGPIqzH5BNbW920I_nj-afx6-il1GEr9BQX8K2z7PWfBT_QNagg_4NRD9GpvyKhvgn7g5b/s200/dara_puspita_66_lp4.jpg" /></b></span></i></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dara Puspita</span></i><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> adalah </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Grup_musik" title="Grup musik"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">grup musik</span></i></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> asal </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya" title="Kota Surabaya"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Surabaya</span></i></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">, </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Jawa Timur</span></i></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> yang dibentuk tahun </span></i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1964" title="1964"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">1964</span></i></a><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> dan beranggotakan Titiek Adji Rachman (gitar melodi), Lies Soetisnowati Adji Rachman (bas), Susy Nander (drum), dan Ani Kusuma (gitar pengiring).</span></i><br />
</div><br />
<div face="Verdana,sans-serif" style="text-align: justify;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/dara-puspita.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">baca selengkapnya</span></i></a><br />
</div><h3 class="post-title entry-title" style="text-align: center;"><i><span style="font-size: medium;"><br />
</span></i></h3><h3 class="post-title entry-title" style="text-align: center;"><i><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"> </span></span></i></h3><h3 class="post-title entry-title" style="text-align: center;"><i><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/deep-purple-membakar-senayan-1975.html">DEEP PURPLE Membakar Senayan 1975</a></span></span></i></h3><div><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b> </b></span></i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoELUDFsk2abSJ6bE8VMdY737u5Nu5PGg4qup73V66z_YTMS6NXIVVt5ZuE169H4x9G8UkmlllcPPma_RDQwmM_WsS8dxC4uEGsD6NFVW_P6zBozs_FX7VpKnInWsJQX3oMvH3XN6DWykF/s1600-h/dp5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><img border="0" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoELUDFsk2abSJ6bE8VMdY737u5Nu5PGg4qup73V66z_YTMS6NXIVVt5ZuE169H4x9G8UkmlllcPPma_RDQwmM_WsS8dxC4uEGsD6NFVW_P6zBozs_FX7VpKnInWsJQX3oMvH3XN6DWykF/s200/dp5.jpg" width="113" /></b></span></i></a><br />
<div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>S</b>upergroup ini datang dan mengubah segalanya. Dua hari yang mencekam dan mengerikan di Jakarta. Setelah 31 tahun inilah kisah sebenarnya yang tak banyak diketahui atau bahakan diceritakan orangtua kita. Oleh Wendi Putranto.Seteleh Ritchie Blackmore hengkang dari Deep Purple pada bulan April 1975 dan digantikan Tommy Bolin, mantam gitaris James Gang, maka resmi terbentuklah Deep Purple MK IV yang terdiri dari David Coverdale (vocal), Clen Hughes (bass), Tommy Bolin (gitar), Jon Lord (keyboard), dan Ian Paice (drums)...</span></i><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/deep-purple-membakar-senayan-1975.html">baca selengkapnya</a></span></i><br />
</div></div><div><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/led-zeppelin-discography.html"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b>LED ZEPPELIN DISCOGRAPHY</b></span></i></a><br />
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqp6Kma74OQLpqurZqnDfdpLotrat_bh-YhdB-EyeiAILp3mHo5TAGajXbNutGkqLkJs3XvjZsYD970XrDTy18JR1FEBcK8KOTwAF8oZ-fjsddA5eBj4rC67oo3ZfXduDAXzzG7aGiHqKn/s1600-h/Led_Zeppelin_-_Led_Zeppelin_I_(1969)-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqp6Kma74OQLpqurZqnDfdpLotrat_bh-YhdB-EyeiAILp3mHo5TAGajXbNutGkqLkJs3XvjZsYD970XrDTy18JR1FEBcK8KOTwAF8oZ-fjsddA5eBj4rC67oo3ZfXduDAXzzG7aGiHqKn/s200/Led_Zeppelin_-_Led_Zeppelin_I_(1969)-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" width="162" /></b></span></i></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><b><br />
</b></span></i><br />
</div><br />
<div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.megaupload.com/?d=8XSDYKHS"><i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">LED ZEPPELIN I - CODA... </span></i></a><br />
</div></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><i> </i><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/led-zeppelin-discography.html"><i>lihat selengkapnya</i></a><br />
</span><br />
</div></div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-20987154461657701422009-10-25T20:38:00.000-07:002009-10-27T03:01:20.527-07:00LED ZEPPELIN HISTORY<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqp6Kma74OQLpqurZqnDfdpLotrat_bh-YhdB-EyeiAILp3mHo5TAGajXbNutGkqLkJs3XvjZsYD970XrDTy18JR1FEBcK8KOTwAF8oZ-fjsddA5eBj4rC67oo3ZfXduDAXzzG7aGiHqKn/s320/Led_Zeppelin_-_Led_Zeppelin_I_(1969)-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" /><br />
</div><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span></span><br />
<div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><a href="http://www.megaupload.com/?d=8XSDYKHS"><span style="color: red;"><span style="background-color: black;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">LED ZEPPELIN I (DOWNLOAD)</span></span></span></span></a><br />
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi03ycyE__CJZ2hReUkSar5HNudJQhp2vS8CRCW70zwgpSocaj2guDIzCHJFwE_emvtSnNQrtLHk1tpQTfbReMgBtxYjDKuNkWUtN5cnBC5d98HlTU42CuZDtB0D3tBGvpJZBxcrEkdZWeo/s1600-h/Led_Zeppelin_2-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi03ycyE__CJZ2hReUkSar5HNudJQhp2vS8CRCW70zwgpSocaj2guDIzCHJFwE_emvtSnNQrtLHk1tpQTfbReMgBtxYjDKuNkWUtN5cnBC5d98HlTU42CuZDtB0D3tBGvpJZBxcrEkdZWeo/s320/Led_Zeppelin_2-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" /></span></span></span></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="color: red;"><span style="background-color: black;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://www.megaupload.com/?d=C1PS3REN">LED ZEPPELIN II (DOWNLOAD)</a></span></span></span></span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span><br />
</div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; color: black;"></span></span></span><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJaadXfH9vKxGxdSkUHfgl6c18SvDg5RHFL4jb09f0BvlDHPJJRv3PIcQleY09JMBPDtV20QUtdLe1JFyQSFLBnAPRqVt-w0nNPaC-u2GSeF7BuVimrm7bKdA1aRtFQFBaqhnt-OU1LpRn/s1600-h/Led_Zeppelin_-_Led_Zeppelin_III_(1970)-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJaadXfH9vKxGxdSkUHfgl6c18SvDg5RHFL4jb09f0BvlDHPJJRv3PIcQleY09JMBPDtV20QUtdLe1JFyQSFLBnAPRqVt-w0nNPaC-u2GSeF7BuVimrm7bKdA1aRtFQFBaqhnt-OU1LpRn/s320/Led_Zeppelin_-_Led_Zeppelin_III_(1970)-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" /></a></span></span></span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="color: red;"><span style="background-color: black;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://www.megaupload.com/?d=5WI30MP4">LED ZEPPELIN III (DOWNLOAD)</a></span></span></span></span><br />
</div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span><br />
</div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; color: black;"></span></span></span><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijlWLB2KgGRbk0fFKAuDQ2dIn8rfq-IVIZLP_lO9p-3r6zvB1QFYIwSN8nhWpIziPN-JbIOgjlhGuqDUYwkRY1bEsNw_9jX4YyDEOkFfdtWv99DW6HkPmCLLfElV-g-8Ru0TD9kd6hbd8d/s1600-h/Led_Zeppelin_-_Led_Zeppelin_IV_(1971)-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijlWLB2KgGRbk0fFKAuDQ2dIn8rfq-IVIZLP_lO9p-3r6zvB1QFYIwSN8nhWpIziPN-JbIOgjlhGuqDUYwkRY1bEsNw_9jX4YyDEOkFfdtWv99DW6HkPmCLLfElV-g-8Ru0TD9kd6hbd8d/s320/Led_Zeppelin_-_Led_Zeppelin_IV_(1971)-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" /></a></span></span></span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="color: red;"><span style="background-color: black;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://www.megaupload.com/?d=ML4BOWK7">LED ZEPPELIN IV (DOWNLOAD)</a></span></span></span></span><br />
</div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span><br />
</div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; color: black;"></span></span></span><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5fjxRCum5OGRfhzZaRqy3UAu_pF2CsoxPBcJrYnKMvL1z1Rd3PIRG0kcfYfgSr8d4hcQENZwF2aZgTa9YLLsN891eaai1tDxJ8B7bjfHViaLTu2d4wJimQfZNvKmXYLQM6g1BWarxBOUU/s1600-h/Led_Zeppelin_-_Houses_Of_The_Holy-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5fjxRCum5OGRfhzZaRqy3UAu_pF2CsoxPBcJrYnKMvL1z1Rd3PIRG0kcfYfgSr8d4hcQENZwF2aZgTa9YLLsN891eaai1tDxJ8B7bjfHViaLTu2d4wJimQfZNvKmXYLQM6g1BWarxBOUU/s320/Led_Zeppelin_-_Houses_Of_The_Holy-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" /></a></span></span></span><br />
</div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span style="line-height: 18px;"><a href="http://rapidshare.com/files/74996632/1973HouseOfTheHoly.rar.html"><span style="color: red;"><span style="background-color: black;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Houses of the holy (DOWNLOAD)</span></span></span></span></a></span><br />
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG7xkFq433xe-i-a_jmIqycAnyRXmEVH0B3x80u2p_m1vWBpExW8zphoPqLCiNJO1S3oSnHQgmVBtG7wvzQDGiIXRpSjDil1R9SSK6Ns3XMvOw2IyHiTmKec4tIqy3FeI_MQw68SPMNw6S/s1600-h/Led_Zeppelin_-_Physical_Graffiti_(2002)-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG7xkFq433xe-i-a_jmIqycAnyRXmEVH0B3x80u2p_m1vWBpExW8zphoPqLCiNJO1S3oSnHQgmVBtG7wvzQDGiIXRpSjDil1R9SSK6Ns3XMvOw2IyHiTmKec4tIqy3FeI_MQw68SPMNw6S/s320/Led_Zeppelin_-_Physical_Graffiti_(2002)-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" /></span></span></span></a><br />
</div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span style="line-height: 18px;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span><a href="http://www.megaupload.com/?d=GPOUMCHF"><span style="color: red;"><span style="background-color: black;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">Physical Graffiti (DOWNLOAD)</span></span></span></span></a></span><br />
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvwW4BRmoufRQ19qv6vAPKfSLX3_5MLNxCk98domUZWSaBA_ApAmbKXdCxCfANXV3WK1jTBUyrYnqDgtGb8DjTMQbCYXPb4usB5tnFgLEVelfv-0gmlXtYxT9Fgls81UZrkNYFFajFGd9a/s1600-h/Led_Zeppelin_-_Presence-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvwW4BRmoufRQ19qv6vAPKfSLX3_5MLNxCk98domUZWSaBA_ApAmbKXdCxCfANXV3WK1jTBUyrYnqDgtGb8DjTMQbCYXPb4usB5tnFgLEVelfv-0gmlXtYxT9Fgls81UZrkNYFFajFGd9a/s320/Led_Zeppelin_-_Presence-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" /></span></span></span></a><br />
</div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span style="color: #333333; line-height: 18px;"><span style="background-color: black;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://rapidshare.com/files/77039858/1976Presence.rar.html">Presence (DOWNLOAD)</a></span></span></span></span><br />
</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span></span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigh7Pdjdx67jBDQzWYP5ivl7r1TS7Y0OtH9sEOmazBhgc79bns37H-qpRTTTqHjV_flCLS83f604em_oQKk7g_QQy-GmowSMsnc6xLDf8ZOwfzq6DRxwJnfHARzK3HCD2OMXvpYyx6QOo7/s1600-h/Led_Zeppelin_-_In_Through_The_Out_Door-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigh7Pdjdx67jBDQzWYP5ivl7r1TS7Y0OtH9sEOmazBhgc79bns37H-qpRTTTqHjV_flCLS83f604em_oQKk7g_QQy-GmowSMsnc6xLDf8ZOwfzq6DRxwJnfHARzK3HCD2OMXvpYyx6QOo7/s320/Led_Zeppelin_-_In_Through_The_Out_Door-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" /></span></span></span></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="line-height: 18px;"><span style="color: red;"><span style="background-color: black;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://www.megaupload.com/?d=FYTPFK44">In Through the Out Door (DOWNLOAD)</a></span></span></span></span></span><br />
</div><div style="text-align: center;"><span style="color: #333333; line-height: 18px;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span></span><br />
</div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; color: black;"></span></span></span><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo4oOf82InFYLsSuLKTmhTWvW1vQTUz0IFmifwkhHa6JwDzbddGk1XMKQcSVymoa2U3ArEQdNYkymmUms1utptOXkVJXjygC_oYvm7iKtfU6zP7mAKvt-H4CWkasbueOSfPx-aFDuDIa89/s1600-h/Led_Zeppelin_-_Coda-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo4oOf82InFYLsSuLKTmhTWvW1vQTUz0IFmifwkhHa6JwDzbddGk1XMKQcSVymoa2U3ArEQdNYkymmUms1utptOXkVJXjygC_oYvm7iKtfU6zP7mAKvt-H4CWkasbueOSfPx-aFDuDIa89/s320/Led_Zeppelin_-_Coda-%5BFront%5D-%5Bwww.FreeCovers.net%5D.jpg" /></a></span></span></span><br />
</div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span style="line-height: 18px;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span><a href="http://www.megaupload.com/?d=ITXONW8K"><span style="color: red;"><span style="background-color: black;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;">CODA (DOWNLOAD)</span></span></span></span></a></span><span style="color: #333333; line-height: 18px;"><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></span></span></span><br />
</div></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span style="color: #333333;"><span style="line-height: 18px;"><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></span></span></span></span><br />
</div></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span style="color: #333333; line-height: 18px;"><span style="background-color: white;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"><br />
</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span></span><br />
</div></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><span style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br />
</span><br />
</div></div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-57586477298879248242009-10-20T05:47:00.000-07:002009-10-24T22:33:49.798-07:00DEEP PURPLE Membakar Senayan 1975<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"></span><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"></span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoELUDFsk2abSJ6bE8VMdY737u5Nu5PGg4qup73V66z_YTMS6NXIVVt5ZuE169H4x9G8UkmlllcPPma_RDQwmM_WsS8dxC4uEGsD6NFVW_P6zBozs_FX7VpKnInWsJQX3oMvH3XN6DWykF/s1600-h/dp5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoELUDFsk2abSJ6bE8VMdY737u5Nu5PGg4qup73V66z_YTMS6NXIVVt5ZuE169H4x9G8UkmlllcPPma_RDQwmM_WsS8dxC4uEGsD6NFVW_P6zBozs_FX7VpKnInWsJQX3oMvH3XN6DWykF/s200/dp5.jpg" /></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Supergroup ini datang dan mengubah segalanya. Dua hari yang mencekam dan mengerikan di Jakarta. Setelah 31 tahun inilah kisah sebenarnya yang tak banyak diketahui atau bahakan diceritakan orangtua kita. Oleh Wendi Putranto.</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Seteleh Ritchie Blackmore hengkang dari Deep Purple pada bulan April 1975 dan digantikan Tommy Bolin, mantam gitaris James Gang, maka resmi terbentuklah Deep Purple MK IV yang terdiri dari David Coverdale (vocal), Clen Hughes (bass), Tommy Bolin (gitar), Jon Lord (keyboard), dan Ian Paice (drums).<br />
</span><br />
<div class="photo photo_none" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRASzCRFTdYKKpE20gtLqO1sECJ-YVe7ZaZI9FBVePTlRHgy7Vr646JCPG1LthjttE6mfoB_j1RgX4ka8dz5gTdONipoTxEu0Dwk4DUl8Xh6PSh3ZvvzfaXO5mudPUkbo4hbseWtTR9aSG/s1600-h/dp2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRASzCRFTdYKKpE20gtLqO1sECJ-YVe7ZaZI9FBVePTlRHgy7Vr646JCPG1LthjttE6mfoB_j1RgX4ka8dz5gTdONipoTxEu0Dwk4DUl8Xh6PSh3ZvvzfaXO5mudPUkbo4hbseWtTR9aSG/s200/dp2.jpg" /></a>Sebuah sejarah baru bagi dunia showbiz Indonesia akhirnya ditoreh pada tanggal 4 dan 5 Desember 1975 ketika supergroup Inggris ini menyempatkan diri untuk menggelar konser di Stadion Utama Senayan, Jakarta. Orang yang paling berjasa mendatangkan Deep Purple ke Indonesia adalah Alharhum Denny Sabri (wafat 29 November 2003 di Bandung), seorang jurnalis musik berpengaruh yang saat itu bekerja untuk Majalah aktuil dan sempat sukses mengorbitkan Nicky astria, Meriam Bellina, Nafa Urbach dan Nike Ardilla. Aktuil merupakan majalah yang terbit sejak tahun 1967 di Bandung dengan tiras seratus ribu eksemplar tiap bulannya, sebagian liputannya adalah musik. Sabri adalah orang yang sanagt dekat dengan lingkaran dalam Deep Purple, mulai dari tingkat Manajement, raod crew hingga para personelnya ia kenal sejak lama sebelumnya. Yang tak banyak diketahui anak muda sekarang, keberhasilan memboyong Deep Purple ternyata memiliki cerita yang sangat panjang.<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6DOA64KvY1Jme0avI3F9ODMop3rxaoupxw2g4jzBlWgZBv9hZ499TNjiqQGAXzl5pLstvSYgvZOivilwFQhULPYaz8POprt2z0sMF8PC9x3tuAZJ9b4Nf0eh2ab-1a1iB69ckM4pZ5-U8/s1600-h/dp7.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6DOA64KvY1Jme0avI3F9ODMop3rxaoupxw2g4jzBlWgZBv9hZ499TNjiqQGAXzl5pLstvSYgvZOivilwFQhULPYaz8POprt2z0sMF8PC9x3tuAZJ9b4Nf0eh2ab-1a1iB69ckM4pZ5-U8/s200/dp7.jpg" /></a><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP-iwnYPNqD1OeVbgh_yPsECYYhtrSqU90FNNHYk23Vaekl6ICHQyD8S_cU2than-rFvKBQHdxnrU5YbI14CKaFclq2Q2WDSxuBhZURwYI_jf5_95I6ViebC5EpPLmtaca0A6y9dq3x3Wo/s1600-h/dp4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP-iwnYPNqD1OeVbgh_yPsECYYhtrSqU90FNNHYk23Vaekl6ICHQyD8S_cU2than-rFvKBQHdxnrU5YbI14CKaFclq2Q2WDSxuBhZURwYI_jf5_95I6ViebC5EpPLmtaca0A6y9dq3x3Wo/s200/dp4.jpg" /></a><span style="font-size: small;">Menurut buku 10 Tokoh Showbiz Musik Indonesia (Seno M.Hardjo, Hilman, Denny MR/Gramedia 1991), Denny Sabri pertama kali menyaksikan konser Deep Purple di Humburg, Jermnan pada tahun 1970 dan segera menjadi penggemar berat mereka setelahnya. Sebagai jurnalis yang terkenal gigih dan ulet dalam menembus narasumber, Denny Sabri setahun kemudian akhirnya berhasil berkenalan dengan Bruce Payne, manajer band Deep Purple dan menjalin hubungan baik dengannya. Burce bahkan sering mengajak Denny untuk ikut tur konser dan terbang bersama pesawat Deep Purple.<br />
Selain ikut tur ia juga kerap diundang untuk menyaksikan latihan rutin badn ini di hangar pesawat yang kabarnya sering digunakan Led Zeppelin. Jika mereka tengah rehat latihan ia terbiasa mengobrol dengan para personel Deep Purple, Khususnya idola utamanya, Gitaris Ritchie Blackmore. Pendiri Deep Purple ini kerap menanyakan dimana letak Indonesia. “Apakah Indonesia adalah nama lain dari Indo Cina?” ujar Denny di buku tersebut menirukan Ritchie. Mungkin disitulah Denny Sabri makin bersikeras untuk membawa band idolanya menggelar tur ke Indonesia.<br />
8 November 1975 diHonolulu Hawaii, Denny Sabri secara spontan diperkenalkan kepada ribuan penonton oleh David Coverdale yang berkata bahwa Deep Purple telah kedatangan “ Seorang tamu dari bagian lain surga. Selamat datang Denny Sabri, sang promoter!” Lampu sorot kemudian diarahkan kepada Sabri yang kebetulan sedang duduk dibarisan depan. Aplaus penonton membahana yang segera disusul dengan bergemanya lagu “Burn”. Sebuah momen impian bagi penggemar band apapun telah menimpa dirinya. “Coba bayangkan, betapa bangganya saya!”tukas Denny di buku tersebut.<br />
<br />
Setelah mengontak promotr Peter Basuki dari Buena Ventura Group untuk berkerjasama dengan Majalah Aktuil guna mendatangkan Deep Purple, Denny Sabri intens membahas kedatangan mereka ke Jakarta dengan sang mmanajer. Disepakati untuk dua konser di Jakarta honor yang diberikan sebelar 48 juta rupiah. Selain itu, Denny juga diwajibkan menanggung akomodasi serta transportasi udara kontingen Deep Purple dengan rute Sydney-Jakarta-tokyo. Urusan tersebut beres, masalah lain menghadang. Kini giliran teknis produksi konser yang menjadi kendala.<br />
Di Indonesia pada saat itu fasilitas pendukung seperti panggung, Sound System, lighting masih sangat terbatas. Apalagi ini kebutuhan pentas supergroup dunia. Sebagai sahabat Sabri akhirnya Payne bersedia mencarter pesawat khusus untuk menerbangkan kargo logistic Deep Purple langsung dari Kanada.<br />
Kabar kedatangan Deep Purple yang gencar diberitakan aktuil membuat sebagian besar anak muda tanah air terjangkit demam Deep Purple, apalagi saat itu bersama Led Zepplin dan Black Sabbath, mereka tengah merajai pentas rock dunia. Sebagai band pembuka konser supergroup rock dunia yang pertama di Indonesia Sabri lantas menunjuk God Bless.<br />
<br />
Untuk dua malam membuka konser Deep Purple, God Bless dibayar 1,5 juta rupiah. “Fee terbesar God Bless pada saat itu. Kami Cuma main lima lagu, tiga puluh menit terus bareng Supergoup lagi”, kenang Donny tertawa. Dihari pertama konser, God Bless urung tampil karena , menurut Donnym para teknisi dan kru supergroup terlambat mempersiapkan alat-alat musik. Diputuskan God Bless akan membuka konser dihari kedua.<br />
<br />
Keesokan harinya, walau tampil cover version, God Bless sukses memukau public sendiri. “kami juga memainkan lagu Trapeze, ‘Keepin’ Time’ yang diaransement ulang sebagai p[ersembahan bagi Glen Hughes. Waktu itu lum berani membawakan lagu sendiri karena masih dalam proses pengerjaan album di studio,” ujar ayah dari Imam Fattah, gitaris band indie Lain dan Zeke and The Popo ini bangga. Saat itu para personel God Bless tata-rata 25-27 tahun.<br />
<br />
Mulusnya penampilan God Bless ternyata berkat dukungan teknis yang diberikan seluruh road crew Deep Purple. Menurut Donny, walau instrument usik cukup memadai, saat itu di Indonesia pemahaman teknis produksi sebuah konser masih tergolong primitive. “Tak hanya God Blessm band-band Indonesia saat itu masih belum paham fungsi stage monitor, sound system bahakan Mixer. Ketika melihat tata lampu yang hebat dan asap dry ice semua orang terbengong-bengong. Memang lum ada jaman itu, “Kata Donny. Selain mempelajari teknis produksi, musisi local kita untuk pertama kalinya mengenal konsep manajerial badn dari Deep Purple. Mulai dari fungsi personal Manajer hingga account management. “Kedatangan Deep Purple bagai sebuah revolusi yang membuka mata band-band Indoensia,” Tukas Donny lagi.<br />
<br />
Deep Purple mendarat dibandara Halim perdana kusuma, Jakarta pada 2 dember 1975 dari Australia. Ini merupakan kunjungan perdana Deep Purple dan satu-satunya di asia Tenggara. Seperti terlihat dalam film documenter Untuk Kamum Muda karya sutradara Erfan agus Setywan, para personel Deep purple disambut meriah setibanya diBandara. Situasinya bagaikan pahlawan yang baru datang dari medan perang, Sepanjang perjalanan dari Bandara ke hotel, Coverdale, Hughes, Bolin, Lord, dan Paice menerima respon hangat warga masyarakat. Romobongan Deep Purple Sendiri berjumlah 36 orang yang ditempatkan di dua hotel sekaligus. Para kru menginap di Hotel Sahid Jaya sementara manager dan personill ditempatkan di hotel Mandarin, salah satu hotel ini nanti yang menjadi lokasi peristiwa tragis yang menimpa seorang anggota romnongan mereka.<br />
<br />
Konser Deep Purple hari pertama, 4 Desmber 1975, dihadiri sekitar 75.000 penonton yang datang tak hanya dari Jakarta namun dari luar kota dan bahkan luar negeri, seperti, Malaysia, Singapure dan Filipina. “Lapangan, tribun atas, tribun bawah dipenuhi lautan manusia. Penonton malah sampai menonton di atap stadion juga,” kenang Donny Fattah. Deep Purple membuka konser hari pertama dengan intro panjang yang segera disusul dengan lagu ngebut “Burn”. Kontan seluruh penonton bersorak soraidan merangsek ke depan panggung. Total ada 12 lagu di set list Deep Purple di hari pertama, termasuk diantaranya “Geordia On My Mind,” “Soldier Of Fortune” dan “Lazy”.<br />
<br />
Bagi Deep Puple, konser hari pertama mereka di Indonesia selain heboh juga juga tragis. Patsy Collins, Bodyguard Tommy Bolin, tewas mengenaskan setelah terjatuh dari sebuah lift yang tengah diperbaiki di Hotel sahid Jaya. Berita tragedy ini berhembus ke seluruh dunia dan bahkan sempat dimuat ROLLING STONBE Amerika edisi 29 Januari 1976 dengan judul “ Indonesia Nightmare Strikes Deep Purple.” Disana dijelaskan bahwa: Sebaliknya ke hotel dari venue, Collins yang tengah mabok sempat beradumulut dengan dua orang kru lain dan pergi keluar menuju kamarnya. Lift yang membawa dirinya ke atas berjalan pelan dan Collins tidak sabr kemudian keluar untuk naik via tangga darurat.<br />
Ternyata pintu keluar tangga darurat terkunci. Di lantai enam ia menemukan pintu lift yang tak terkunci dan tanda peringatan. Ia dorong pintu tersebut dengan tergesa-gesa dan masuk ke dalamnya tanpa mengecek terlebih dahulu. Collins terpelanting dari lantai enal dan menghantam pipa-pipa panas dibawahnya hingga menimbulkan ledakan sangat keras. Beberapa kru menyangka sebuah bom meledak dihotel tersebut, ajaibnya, dengan tubuh penuh darah dan luka baker, Collins dapat berjalan kembali emnuju lobi hotel sambil berteriak, “Rumahsakit”. Setibanya di luar hotel ia langsung naik ke sebuah kendaraan dan pingsan. Setelah sempat dirawat keesokan harinyameninggal dunia akibatluka-luka berat yang dideritanya. Dua orang kru dan tur manajer Robin Cooksey sempat ditahan kepolisian untuk diinterogasi. Walau dalam kondisi duka dan ada yang ditahan, para personel Deep Purple tetap bersikeras melanjutkan pertunjukan.<br />
Konser hari kedua, 5 desember 1975. Pengamana dari pihak kepolisian makain diperketat. Sekitar enam ribu polisi anti huru-hara diterjunkan untuk menjaga keamanan konser tersebt. Sebelum konser dimulai, sebuah peringatan berkumandang agar orang-orang eropa yang emnonton konser ini berkumpul di pinggir lapangan demi keamanan. Dalam film Untuk Kaum Muda (terpilih sebagai”film Dokumenter terbaik FFi 2004) juga diperlihatkan segerombolan polisi dibantu anjing-anjing Doberman berada tepat didepan panggung untuk berjaga-jaga.<br />
Ratusan penonton yang sedang berjoget mengikuti musik tampak sibuk menghindari dari terkaman anjing-anjing yang mualai mengamuk. Sebuah pemandangan konser yang tidak manusiawi sebenarnya. Bahkan jika ada penonton yang berdansa kerasukan para polisi itu tidak segan-segan untuk menedang dan memukul orang tersebut. Deep Purple dihari keduabermain lebih pendek dari yang dijadwalkan. Mereka tampak ketakutan mengingat kondisi dalam stadion yang makin mencekam.<br />
Menurut Donny, klimaks konser hari kedua ketika “Smoke On The water” berkumandang. Bagi orang Indonesia, single Deep Purple yang dirilis tahun 1973 ini adalah ‘lagu kebangsaan alternatif’. Selurug penonton pun histeris dan menggila. “Penonton sebenarnya Cuma ingin dekat saja dengan idolanya. Memang sempat ada pembakaran kursi tapi itu di tribun bawah, mereka protes yang di tribun atas kencing mengenai yang di tribun bawah. “UjarDonny yang kini usianya 57 tahunnamnu tetap seht dan bugar. Ia menambahkan bahawa John Lord juga sempat melakukan solo keyboarddengan memasukkan lagu “Burung Kakaktua” dan “Padamu Negeri” di Show hari kedua. “Denny Sabri yang merekomendasikan dua lagu itu”.<br />
Donny bercerita, Ketika God Blessbaru saja menuntaskan pertunjukan, ia melihat 4 atau 5 buah sedan limosin yang membawa para personel Deep Purple dan parker tepat di belakang pangung. Limosinitulah yang menjadi Dressing room Deep Purple selama berada di Back Stge. Kebetulan Donny dan Ian Antono secara pribadi sempat diajak Ian Paice untuk menonton konser mereka tepat dibelakang set drum miliknya.<br />
Setelah konser berakhir Donny dan God Bless sempat diajak ke kamar mereka di hotel Mandarin. Malamnya rombongan Deep Purple dan God Bless menggelar after show party di Diskotik Tanamur. “Kami ngobrol dan minum-minum hingga pagi,” kenang Donny. Para personel Deep Purple sangat terkejutdengan respon penonton di Indonesia yang luar biasa. Total diperkirakan yang menonton dua hari konser Deep Purple ini 150.000 orang! Menurut Donny Fattah Semua personil Deep Purple walau menyandang status superstar namun tetap ramah terhadap orang yang baru mereka jumpai.” Cuma davis Coverdale yang kelihatan minder untuk nyampur. Ia lebih sering mojok dengan teknisinya. Kalau John Lord dan Ian Paice dan yang lainnya ngobrolnya asik. Like A Brother. Mereka juga suprice begitu tahu Indonesia punya band hard rock seperti God Bless.<br />
Ia Juga mengklarifikasi gossip lengan kiri gitaris Tommy Bolin cidera karena kena pellet adalah tidak benar. “saya lihat sendiri tangan Bollin abses, dia ngga bisa menekuk lengannya. Mungkin dia masih muda menyuntik sembarangan. Kotor dan Infeksi. “Tepat setahun kemudian Desmber 1976, Gitaris Tommy Bolin ditemukan tewas karena overdosis. Selain tiu Donny juga sempat meluruskan ‘mitos’ sebagian wilayah Jakarta pemadaman listrik untuk menyuplai power bagi konser Deep Purple adalah tidak benar. “Tidak ada pemadaman kok, itu taktik promosi saja.”<br />
(Sumber : Rolling Stone Indonesia Edisi 21, Januari 2007, Oleh Wendi Putranto)</span><br />
<object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/WSnXiYDT544&hl=en&fs=1&color1=0x5d1719&color2=0xcd311b"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/WSnXiYDT544&hl=en&fs=1&color1=0x5d1719&color2=0xcd311b" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object><br />
</div></div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-72146895546871745982009-10-19T04:00:00.000-07:002009-12-06T02:11:31.654-08:00DARA PUSPITA<span style="font-size: x-small;"></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjtGApfttuyAqAeDGuoSiUMQegc_mWEG4Og-wsXyQ_2mgtCuy1khzJVPwHSRjwP_xxTTU-5mRGPIqzH5BNbW920I_nj-afx6-il1GEr9BQX8K2z7PWfBT_QNagg_4NRD9GpvyKhvgn7g5b/s1600-h/dara_puspita_66_lp4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjtGApfttuyAqAeDGuoSiUMQegc_mWEG4Og-wsXyQ_2mgtCuy1khzJVPwHSRjwP_xxTTU-5mRGPIqzH5BNbW920I_nj-afx6-il1GEr9BQX8K2z7PWfBT_QNagg_4NRD9GpvyKhvgn7g5b/s200/dara_puspita_66_lp4.jpg" /></a></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><i><b>Dara Puspita</b></i> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Grup_musik" title="Grup musik">grup musik</a> asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya" title="Kota Surabaya">Surabaya</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur">Jawa Timur</a> yang dibentuk tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1964" title="1964">1964</a> dan beranggotakan Titiek Adji Rachman (gitar melodi), Lies Soetisnowati Adji Rachman (bas), Susy Nander (drum), dan Ani Kusuma (gitar pengiring).</span><br />
</div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span id="Awal_pembentukan">Awal pembentukan</span></span></h2><div></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Popularitas dan sensasional grup ini baru terjadi setelah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Titiek_Hamzah" title="Titiek Hamzah">Titiek Hamzah</a> sebagai pemetik bas menggantikan Lies pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/3_April" title="3 April">3 April</a> 1965. Lies meninggalkan Dara Puspita selama sebulan untuk menyelesaikan sekolahnya. Ketika dia kembali, Lies justru menggantikan Ani, sementara Titiek Hamzah tetap dipertahankan.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dengan formasi Titiek AR, Lies, Titiek Hamzah, dan Susy, mereka tampil pertama kali di Bandung bersama Yanti Bersaudara dan [[Erni Djohan[[. Mulai saat itu, keempat dara Kota Buaya itu mendapat sambutan yang luar biasa dari penonton.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Keunikan mereka diatas panggung adalah dengan melakukan hal-hal yang tak dilakukan grup-grup pria. Mereka berjingkrak dan menjerit sambil meraung-raungkan alat musiknya sehingga sering lirik lagu menjadi tidak terdengar. Tetapi, banyak yang naik ke atas pentas ikut berjoget.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sambutan penonton tidak hanya di Tanah Air. Dalam pertunjukan mencari dana di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuala_Lumpur" title="Kuala Lumpur">Kuala Lumpur</a> (Malaysia) awal November <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1967" title="1967">1967</a>, mereka dielu-elukan ribuan penonton yang juga berebut bersalaman dan minta tanda tangan. Pada kesempatan itu, Dara Puspita tampil bersama pelawak dan penyanyi Alwi serta <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oslan_Husein&action=edit&redlink=1" title="Oslan Husein (halaman belum tersedia)">Oslan Husein</a>.</span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEPK-iCiBfpcWXzxhRkGoFXb1jjKjdy2BbnpG4qKBxedYHaVkDcfo0r1xiVLXA_znLajKvFIf6URKVX08IESUQ7T5nR6rUVJ_m_Z3GFXJ3yQ2XzuzCqaDOdLTFEK_Nv5tAVaKNUZHfSyZ5/s1600-h/agogo1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEPK-iCiBfpcWXzxhRkGoFXb1jjKjdy2BbnpG4qKBxedYHaVkDcfo0r1xiVLXA_znLajKvFIf6URKVX08IESUQ7T5nR6rUVJ_m_Z3GFXJ3yQ2XzuzCqaDOdLTFEK_Nv5tAVaKNUZHfSyZ5/s320/agogo1.jpg" /></a></span><br />
</div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span id="Personil">Personil</span></span></h2><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dalam kehidupan sehari-hari, keempat gadis itu termasuk "anak mami". Lies, misalnya, patuh kepada orangtuanya sehingga dia baru giat bermain gitar ketika duduk di bangku SMA. Padahal, kakaknya, Titiek AR, sudah ngeband sejak SMP.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Titiek AR yang lahir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/19_Januari" title="19 Januari">19 Januari</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1946" title="1946">1946</a> dan Lies <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/30_Januari" title="30 Januari">30 Januari</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1948" title="1948">1948</a> adalah dua dari 10 anak Adjie Rachman, yang pada masa mudanya dikenal sebagai pemusik keroncong. Meskipun orangtuanya mula-mula tidak setuju kedua putrinya bermusik, mereka akhirnya bangga ketika tahu Titiek AR bersama grup sekolahnya menjadi juara. Sukses Titiek AR ini memacu Lies menekuni gitar dan bahkan juga organ.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hampir sama dengan Titiek dan Lies, Susy juga tidak didukung orangtua ketika menyatakan niatnya bermusik. Namun, ketekunan dan kekerasan hatinya membuat orangtuanya menyerah juga. Susy, kelahiran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/5_Juli" title="5 Juli">5 Juli</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1947" title="1947">1947</a> dengan nama Sioe Tjuan, adalah salah satu dari tujuh anak pasangan Tjan Tjun Han dan Hanna Elizabeth Nander. Keterampilan Susy sebagai drummer perempuan dijadikan barometer oleh para penabuh drum cewek lainnya.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Titiek Hamzah, yang lahir di Bukittinggi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/16_Januari" title="16 Januari">16 Januari</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1949" title="1949">1949</a>, merupakan anggota termuda. Sudah suka musik sejak usia enam tahun dan bergabung dengan band bocah bersama <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jopie_Item&action=edit&redlink=1" title="Jopie Item (halaman belum tersedia)">Jopie Item</a> . Titiek Hamzah, satu-satunya anggota Dara Puspita yang masih aktif dalam musik sampai sekarang.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLLr3JVtP4TF_0oeZ_uT0l2xaP7lS5U9qVkZ9yopN3509deL9McLULQLJ2-0gCFsj9F1J0NuRb5IUGzX2p8elR3_HjB6stBH9DSCL8aaQx_mZiDpSWq8I5Vv0EclMXlzwwklz_5OTIUoOz/s1600-h/dara_puspita_67_bt107.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLLr3JVtP4TF_0oeZ_uT0l2xaP7lS5U9qVkZ9yopN3509deL9McLULQLJ2-0gCFsj9F1J0NuRb5IUGzX2p8elR3_HjB6stBH9DSCL8aaQx_mZiDpSWq8I5Vv0EclMXlzwwklz_5OTIUoOz/s320/dara_puspita_67_bt107.jpg" /></a></span><br />
</div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span id="Konsep_musik">Konsep musik</span></span></h2><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Album pertama berjudul <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jang_Pertama&action=edit&redlink=1" title="Jang Pertama (halaman belum tersedia)">Jang Pertama</a> dirilis dalam bentuk piringan hitan berisi lagu lagu Pantai Pataya, Tanah Airku, Mari Mari, Ali Baba, Kenangan Yang Indah, Burung Kakaktua, Lagu Gembira, dan Surabaya.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Penggarapan musik Titiek Hamzah dan kawan-kawan biasa-biasa saja, bahkan sangat kentara pengaruhnya dari musik Barat, seperti Everly Brothers atau Rolling Stones. Dengan keterbatasan itu, ternyata mereka berani membawakan Burung Kakaktua dengan gaya sendiri dalam abum <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jang_Pertama&action=edit&redlink=1" title="Jang Pertama (halaman belum tersedia)">Jang Pertama</a>.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">lagu lain "Surabaya" menjadi sedemikian populer sehingga banyak orang beranggapan lagu itu adalah karya Dara Puspita dan tidak mengira bahwa nomor tersebut merupakan ciptaan kelompok sandiwara Bintang Surabaya pada tahun 1928, yang liriknya dimodifikasi oleh A Rachman, ayah Lies dan Titiek.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sedangkan lahu "Mari Mari" ciptaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Titiek_Puspa" title="Titiek Puspa">Titiek Puspa</a> bisa dikatakan hadir dengan ciri khas mereka yang saat itu termasuk meledak-ledak dan ceria. Pantai Pataya yang tidak kalah populer dibandingkan Surabaya, ternyata menurut Titiek Hamzah, terinspirasi oleh sebuah lagu yang dibawakan grup musik di Bangkok (Thailand) ketika mereka tur ke sana. Demikian juga Pusdi dan Aku Pergi yang tercipta di Negeri Gajah Putih itu.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dalam penciptaan lagu, Dara Puspita tidak merasa seterampil grup-grup musik sekarang. Itulah sebabnya Jang Pertama mengandalkan lagu-lagu Titiek Puspa, Yon Koeswoyo (Kenangan Yang Indah), serta A Rachman dalam penulisan lirik.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Demikian juga pada tiga album selanjutnya. Album kedua berisi lagu-lagu Titiek Puspa, selain karya Titiek Hamzah. Titiek Puspa tetap diandalkan dalam album ketiga, Green Green Grass Of Home, dan album keempat, A Go Go.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dalam album ketiga, mereka membawakan Green Green Grass Of Home yang dipopulerkan oleh Tom Jones dan juga Lonely Street (Clarence Henry dan Andy Williams). Pada album keempat, lagu Bee Gees, To Love Somebody, dinyanyikan dengan aransemen yang nyaris tak berubah dengan yang asli.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYSNIywxdA51BAxa__30qmtGRC7uFg88nsgoPrioRWHiIhyTXsRye1EvdsQlW6fJZJpXAoPQ58oFuFLpfhPaHmxROs26BZfuFgOoOOkhuSY44pnQt3vY9mHw6NUAI4vNlx01KN4VIoX5dd/s1600-h/dp+5.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYSNIywxdA51BAxa__30qmtGRC7uFg88nsgoPrioRWHiIhyTXsRye1EvdsQlW6fJZJpXAoPQ58oFuFLpfhPaHmxROs26BZfuFgOoOOkhuSY44pnQt3vY9mHw6NUAI4vNlx01KN4VIoX5dd/s320/dp+5.jpg" /></a></span><br />
</div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span id="Tour_Eropa">Tour Eropa</span></span></h2><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dara Puspita berangkat ke Eropa pada Juli 1968. Tetapi, sebelumnya mereka mampir di Iran. Kalau keempat gadis itu selalu memperoleh bantuan teknisi ketika memasang dan mempersiapkan alat sebelum pertunjukan di Tanah Air, di luar negeri mereka harus melakukannya sendiri. Kepanikan terjadi ketika kabel putus atau peralatan suara yang berat salah tempat dan harus dipindahkan. Untung, Moerdiono yang memimpin mereka berusaha membantu sebagai juru bahasa.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Titiek Hamzah dan kawan-kawan merasa terhibur ketika pertunjukan mereka memperoleh sambutan meriah. Bahkan, seorang pangeran dari Kerajaan Iran waktu itu minta dinyanyikan lagi lagu Kakaktua.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dari Iran mereka ke Jerman Barat dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Turki" title="Turki">Turki</a>. Perjalanan terasa semakin berat, dari satu pertunjukan ke pertunjukan lainnya tidak jarang harus menempuh perjalanan sampai 100 kilometer. Begitu tiba, mereka langsung membongkar dan kemudian memasang semua peralatan. Untung saja sejak di Jerman Barat mereka dibantu roadies yang mengurusi peralatan. Jadi, pada tur di Hongaria, keempat dara bisa konsentrasi menyiapkan lagu saja.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Perjalanan di Hongaria berakhir bulan Oktober 1969, atau satu tahun tiga bulan setelah mereka meninggalkan Tanah Air. Selama kurun waktu itu, Dara Puspita mengadakan lebih dari 250 pertunjukan di 70 kota besar dan kecil. Pada saat itulah mereka berkenalan dengan dua dari empat manajer yang menangani mereka di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris" title="Inggris">Inggris</a>.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Di London, Dara Puspita tinggal di daerah Chelsea, tidak jauh dari Carnaby Street dan Oxford Street di pusat ibu kota Inggris itu. Di sini, Titiek AR, Lies, Susy, dan Titiek Hamzah diperkenalkan kepada Collin Johnson dari NEM Enterprise, yang menangani The Beatles pada awal kariernya.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sebelum meninggalkan Inggris menuju ke Perancis, Dara Puspita menghasilkan singel Ba Da Da Dum dan Dream Stealer. Singel ini pun senasib dengan yang sebelumnya. Tetapi, Dara Puspita segera melupakannya. Dari Perancis mereka menuju ke Belgia, Spanyol, dan Belanda.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpPdQNiR8PO5Emz-tIM3UCFShNyZpgZdBQJkz3XVU6L9l6z-TavqIjS5HG4OHCtSuv0RCWhQIYqRpal75GRMq_KZvbM-_PHwQVqhK7CdEknS6VXbGiuIVVCdFsuZEZeN5JxH_qKSImRCkF/s1600-h/dp+19671.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpPdQNiR8PO5Emz-tIM3UCFShNyZpgZdBQJkz3XVU6L9l6z-TavqIjS5HG4OHCtSuv0RCWhQIYqRpal75GRMq_KZvbM-_PHwQVqhK7CdEknS6VXbGiuIVVCdFsuZEZeN5JxH_qKSImRCkF/s320/dp+19671.jpg" /></a></span><br />
</div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span id="Kembali_ke_Indonesia">Kembali ke Indonesia</span></span></h2><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dara Puspita kembali ke Indonesia tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/3_Desember" title="3 Desember">3 Desember</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1971" title="1971">1971</a> dan disambut bagaikan supergroup, sebagaimana <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Deep_Purple" title="Deep Purple">Deep Purple</a> yang mendarat di Bandara Kemayoran enam tahun kemudian. Jadwal pertunjukan sudah menunggu walaupun ada isu Dara Puspita sebenarnya sudah bubar.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tidak heran jika Dara Puspita menebarkan sensasi tentang rencana bubar itu. Ketika tur di sejumlah kota, rumor tentang hal tersebut semakin menjadi-jadi. Apalagi masyarakat ingin tahu apa saja yang mereka peroleh setelah tiga tahun lebih berada di Eropa.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hanya 15 hari setelah menjejakkan kaki di Indonesia, Dara Puspita tampil pada 18-19 Desember 1971 di Istora Senayan bersama Panbers dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/The_Rollies" title="The Rollies">The Rollies</a>, disaksikan sekitar 23.000 penonton. Tanggal 31 Desember 1971 mereka unjuk gigi di Pandaan bersama The Rollies, The Gembels, Yeah Yeah Boys, Vivi Sumanti, dan Nidya Sisters.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Kemudian mereka tur ke Malang, Bandung, Denpasar, Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo, Kediri, Tulungagung, Madiun, Jember, Yogyakarta, Solo, Tasikmalaya, Tegal, Surabaya, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/29_Maret" title="29 Maret">29 Maret</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1972" title="1972">1972</a> di Jakarta sebagai tur terakhir di Pulau Jawa. Pertunjukan ini mempunyai arti tersendiri bagi Susy dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yon_Koeswoyo" title="Yon Koeswoyo">Yon Koeswoyo</a> karena mereka berpacaran meskipun tidak sampai ke pernikahan.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Setelah pertunjukan terakhir di Jakarta itu, Dara Puspita terbang ke Manado dan Makassar. Setelah itu Dara Puspita dinyatakan bubar, antara lain setelah Titiek Hamzah berkeras ingin menarik diri. Susy berusaha membujuk dengan mengatakan Dara Puspita sedang berada pada puncak karier dan sayang kalau harus bubar saat itu.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><h2 style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span id="Diskografi">Diskografi</span></span></h2><div style="text-align: justify;"></div><h3 style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span id="Album">Album</span></span></h3><div style="text-align: justify;"></div><ul style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1966" title="1966">1966</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jang_Pertama&action=edit&redlink=1" title="Jang Pertama (halaman belum tersedia)">Jang Pertama</a> <i>DIMITA – Mesra Record <br />
</i></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1966" title="1966">1966</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dara_Pupita_%28album_2%29&action=edit&redlink=1" title="Dara Pupita (album 2) (halaman belum tersedia)">Dara Pupita</a> <i>DIMITA – Mesra Record</i></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1967" title="1967">1967</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Green_Green_Grass_Of_Home&action=edit&redlink=1" title="Green Green Grass Of Home (halaman belum tersedia)">Green Green Grass Of Home</a> <i>DIMITA – Mesra Record</i></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1967" title="1967">1967</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=A_Go_Go&action=edit&redlink=1" title="A Go Go (halaman belum tersedia)">A Go Go</a> <i>El Shinta'</i></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1972" title="1972">1972</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dara_Pupita_%28album_5%29&action=edit&redlink=1" title="Dara Pupita (album 5) (halaman belum tersedia)">Dara Pupita</a> <i>Indra Record</i></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1973" title="1973">1973</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dara_Pupita_%28album_6%29&action=edit&redlink=1" title="Dara Pupita (album 6) (halaman belum tersedia)">Dara Pupita</a> <i>Remaco</i></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1973" title="1973">1973</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pop_Melayu_Vol_1&action=edit&redlink=1" title="Pop Melayu Vol 1 (halaman belum tersedia)">Pop Melayu Vol 1</a> <i>Remaco</i></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1974" title="1974">1974</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pop_Nostalgia_Emas_Vol._1&action=edit&redlink=1" title="Pop Nostalgia Emas Vol. 1 (halaman belum tersedia)">Pop Nostalgia Emas Vol. 1</a> <i>Remaco</i></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1974" title="1974">1974</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dara_Pupita_%28album_9%29&action=edit&redlink=1" title="Dara Pupita (album 9) (halaman belum tersedia)">Dara Pupita</a> <i>Disco Recording</i></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><h3 style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><span id="Single">Single</span></span></h3><div style="text-align: justify;"></div><ul style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1970" title="1970">1970</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Welcome_To_My_House&action=edit&redlink=1" title="Welcome To My House (halaman belum tersedia)">Welcome To My House</a> <i>UK</i></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1970" title="1970">1970</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ba_Da_Da_Dum&action=edit&redlink=1" title="Ba Da Da Dum (halaman belum tersedia)">Ba Da Da Dum</a> <i>UK <br />
</i></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1971" title="1971">1971</a> - <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surabaja_%28singel%29&action=edit&redlink=1" title="Surabaja (singel) (halaman belum tersedia)">Surabaja</a> <i>Belanda</i></span></li>
</ul><span style="font-size: x-small;"><i><object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/HX_8VFGSH1I&hl=en&fs=1&color1=0x5d1719&color2=0xcd311b"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/HX_8VFGSH1I&hl=en&fs=1&color1=0x5d1719&color2=0xcd311b" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object></i></span>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-88029513389655115302009-10-18T09:34:00.000-07:002009-10-19T04:07:45.558-07:00AKTUIL (LEGEND OF ZINE)<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: x-small;"></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: x-small;"></span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: x-small;"></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWJUU5W0hmhAIVAPl-JOEksv_-Mofo1kkahewH5NIFzLzXpacaEOa6CvW2G-1fJzxF4-MJ4o_q1xxIAE1BBa3UQdz3uDKFfZMjP8rh6-p-RMhrW5nQ7esnCLcOU15ooMSOmw-wjo4ByjZ/s1600-h/Aktuil214.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWJUU5W0hmhAIVAPl-JOEksv_-Mofo1kkahewH5NIFzLzXpacaEOa6CvW2G-1fJzxF4-MJ4o_q1xxIAE1BBa3UQdz3uDKFfZMjP8rh6-p-RMhrW5nQ7esnCLcOU15ooMSOmw-wjo4ByjZ/s320/Aktuil214.jpg" /></a></span><br />
</div><span style="font-size: x-small;"><b>Aktuil</b> adalah nama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majalah" title="Majalah">majalah</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musik" title="Musik">musik</a> yang terbit pertama kali pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/8_Juni" title="8 Juni">8 Juni</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1967" title="1967">1967</a> di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bandung" title="Bandung">Bandung</a>. Berdirinya majalah ini bermula dari ide Denny Sabri Gandanegara, kontributor majalah Discorina, Yogyakarta. putra pertama Sabri Gandanegara, wakil gubernur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat" title="Jawa Barat">Jawa Barat</a> periode 1966 - 1974. Dia lalu bertemu Bob Avianto, seorang penulis lepas masalah-masalah perfilman. Dari obrolan ringan, mereka sampai pada perbincangan intens dan serius untuk membuat majalah hiburan. Avianto menemui Toto Rahardjo, pemimpin kelompok musik dan tari Viatikara. Gayung bersambut. Di rumah Syamsudin -publik musik mengenalnya pemusik Sam Bimbo- mereka mencapai kata sepakat dan mengusulkan <i>Aktuil</i> sebagai nama majalah. Asal kata Aktuil diambil dari nama majalah luar negeri <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Actueel&action=edit&redlink=1" title="Actueel (halaman belum tersedia)">Actueel</a></i> adalah majalah musik terbitan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a>.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1970" title="1970">1970</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1975" title="1975">1975</a> merupakan masa keemasannya saat Aktuil jadi bacaan wajib anak muda di Indonesia. Lebih-lebih setelah seniman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Remy_Sylado" title="Remy Sylado">Remy Sylado</a> menyuntikkan eksperimen sastra mbeling dalam bentuk cerita bersambung <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Orexas&action=edit&redlink=1" title="Orexas (halaman belum tersedia)">Orexas</a>. Cerita ini sekaligus menegaskan Aktuil sebagai majalah anak muda. Orexas sendiri bukan dewa atau ksatria dari mitos <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani" title="Yunani">Yunani</a>, melainkan kependekan dari "organisasi sex bebas." Pemeo belum jadi anak muda kalau belum membaca Aktuil, bukanlah sesuatu yang berlebihan. Bahkan, majalah ini masih dianggap "<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_suci" title="Kitab suci">kitab suci</a>", khususnya oleh para <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rock_mania&action=edit&redlink=1" title="Rock mania (halaman belum tersedia)">rock mania</a> yang besar di tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1970-an" title="1970-an">1970-an</a>.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Meski majalah ini lebih tertarik menulis berita <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_rock" title="Musik rock">musik rock</a>, namun untuk urusan informasi musik, majalah ini jadi urutan pertama, makanya diberi predikat tersebut. Kesuksesannya lantas membuat majalah ini sering dianggap majalah musik pertama di Indonesia. Padahal, kenyataannya sepuluh tahun sebelum kelahiran Aktuil, majalah musik <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musika&action=edit&redlink=1" title="Musika (halaman belum tersedia)">Musika</a> terbit. Enam tahun setelahnya, majalah musik <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Discorrina&action=edit&redlink=1" title="Discorrina (halaman belum tersedia)">Discorrina</a> menyusul merambah pasaran. Namun, nasib "buruk" merekalah yang membedakan dengan Aktuil.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1970-an" title="1970-an">1970-an</a>, majalah ini tercatat membuka jaringan kantor perwakilan dan korespondennya di luar negeri (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hamburg" title="Hamburg">Hamburg</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Munich" title="Munich">Munich</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berlin" title="Berlin">Berlin</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Swedia" title="Swedia">Swedia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stockholm" title="Stockholm">Stockholm</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ottawa" title="Ottawa">Ottawa</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tokyo" title="Tokyo">Tokyo</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hong_Kong" title="Hong Kong">Hong Kong</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kowloon&action=edit&redlink=1" title="Kowloon (halaman belum tersedia)">Kowloon</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/New_York" title="New York">New York</a>). Pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1975" title="1975">1975</a>, Aktuil juga mengejutkan publik Indonesia dengan mengundang kelompok musik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Deep_Purple" title="Deep Purple">Deep Purple</a> untuk berpentas di Indonesia. Saat itu, pentas-pentas musik, apalagi dengan pemain musik dari luar negeri, masih jarang terjadi.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sayang sekali, mulai tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1976" title="1976">1976</a>, pamor Aktuil mulai merosot--setidaknya kalau dilihat dari segi penjualan. Ketika tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1979" title="1979">1979</a> majalah ini dipindah ke <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" title="Jakarta">Jakarta</a>-pun, nasibnya tidak malah jadi lebih baik. Malah, majalah ini sempat jadi majalah umum sebelum akhirnya benar-benar mati pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1986" title="1986">1986</a>.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Denny Sabri terus berkiprah sampai achir hayatnya, setelah berhentinya majalah aktuil Denny menjadi Talent Scouter, artis yang diorbitkan diantaranya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nike_Ardilla" title="Nike Ardilla">Nike Ardilla</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nicky_Astria" title="Nicky Astria">Nicky Astria</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Meriam_Bellina" title="Meriam Bellina">Meriam Bellina</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Inka_Christy&action=edit&redlink=1" title="Inka Christy (halaman belum tersedia)">Inka Christy</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nafa_Urbach" title="Nafa Urbach">Nafa Urbach</a>.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"> </span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Selama lebih kurang 10 tahun keberadaan majalah Aktuil (1967-1978) dengan 254 nomor menurut saya bukanlah jangka waktu yang pendek dibandingkan dengan majalah-majalah musik yang pernah ada di Indonesia, kalau majalah ini dibundel, 1 bundel ada 10 majalah maka jumlah bundel ada 25 dan apabila setiap bundel punya ketebalan 4 cm, jika ditumpuk tingginya mencapai 1 meter dengan jumlah majalah yang sebanyak itu sungguh banyak pula informasi yang sifatnya menghibur telah kita dapatkan dari rubrik-rubrik, artikel-artikel, foto-foto dan lain-lainnya yang ada didalamnya selama eksistensinya dan tentu sedikit banyaknya ada pengaruh juga dalam kehidupan pembacanya yang setia dari semenjak mereka remaja sampai dewasa, sampai berakhirnya Aktuil.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Ada beberapa edisi Aktuil yang sangat menarik perhatian saya baik cover fotonya maupun isi majalah yang juga tertera disampulnya. Majalah-majalah ini saya ‘frame’ sebagai memorabila karena sudah sangat langka dan antik usianya sudah lebih 30 tahun.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Dibawah ini adalah edisi-edisi Aktuil yang saya anggap artistik dan <span style="text-decoration: underline;">‘suitable for framing’</span> dengan tidak menyebutkan isi masing-masing majalah secara lengkap karena akan menyebabkan artikel ini sangat panjang jadinya cuma ada 2 edisi yaitu edisi No.81 dan 102 yang mewakili bagaimana beragamnya isi majalah tersebut adapun ke 10 majalah Aktuil as memorabila adalah :</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">1. No. 74 sampul dengan foto Rollies tanpa Deddy Sutansyah foto oleh ? cover belakang si ’Walalang Kekek’ Waljinah. </span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">2. No. 81 sampul dengan foto Emilia Contesa menjulurkan lidahnya, mirip Denada sampul belakang foto The Rollies dengan artikel-artikel sbb :</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="clear: right; float: right; font-size: x-small; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">Pertarungan satu panggung antar Mungo Jerry (Inggris) dengan ke dua rivalnya top group dari Belanda Shockin’ Blue dan Golden Earring bertempat di Ernst Merck Halle Hamburg 10 Djuli 1971 disaksikan kira-kira 3.000 penonton, The Bells – hits Stay Awhile, Bantahan Boetje Peels, Stop disini halaman 13( foto Funkadelic, Toe Fat dan Caravan ), Wawancara dengan Panbers soal tantang menantang, Close Up, Album lagu-lagu Aktuil, Foto Dara Puspita di Meppel Delfzijl, Omong-omong dengan Fuad top drummer kita? Underground apa itu?, Foto The Rolling Stones, The Sweet, Lily Ho, dan Tris, Cerita Remaja : Maafkan Aku Anakku oleh Seagull, artikel Alain Delon, One Night in Semarang (Emil, Rosa,Lily, New Fannys dan New Rhapsodia), Round The World, Mic&Mac fashion show, Aktuil scope.<img alt="No. 81-a" class="alignright size-full wp-image-262" height="206" src="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/no-81-a2.jpeg?w=194&h=260" title="No. 81-a" width="153" /></span><span style="font-size: x-small;"><a href="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/no-74.jpeg?w=190&h=254" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="No. 74" border="0" class="size-full wp-image-253 alignleft" height="182" src="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/no-74.jpeg?w=190&h=254" title="No. 74" width="136" /></a></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">3. No. 84 sampul dengan foto Gypsy latar belakang poster psychedelic, alm. Chrisye in black, I really love his songs, foto oleh ???<img alt="84" class="size-full wp-image-256 alignleft" height="273" src="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/84.jpg?w=198&h=273" title="84" width="198" /></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"> 4. No.102 sampul dengan foto Ida Royani, terlihat jelas bekas cacar di bahunya, foto oleh Zan Zappha. Sampul belakang foto agak psychedelic dari Atomic Rooster dengan artikel-artikel sbb:<img alt="No. 102-a" class="alignright size-full wp-image-263" height="252" src="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/no-102-a.jpeg?w=206&h=252" title="No. 102-a" width="206" /></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Heavy Rock Session-Gelora 10 Nop Surabaya tgl 8 Juli 1972 AKA & Rollies, Sepintas bertemu dengan ‘King of Soul’ James Brown oleh Nendy Ano, Mengenal lebih dekat penyanyi new comer Indriasari d/h Chayatun Nufus, Film Scene, Group cewek dari Medan Dara Nada, Teen News (ada beberapa), New Disco (single & album PH baru yang dirilis), Cerpen: Siapa Kapten Siapa Kapal oleh Sutardji Calzoum Bachri, Shockin’ Blue akan show tgl 26-27 Djuli di Taman Ria Jakarta tgl 28 di Taman Remaja Surabaya dan tgl 30 di Medan, artikel Grateful Dead, National Rock/Folk Contest, artikel group Vinegar Joe dengan penyanyi wanita Elkie Brooks, America trio penyebar musik-musik manis dari Amerika, foto Carlos Santana, artikel Wiwik Abidin, Blue Diamond, Komidi Aktuil, Marianne Rosenberg dan Ulli Martin pop singer Jerman, Memori-memori Dara Puspita sambungan Aktuil No.101, Iklan Levi’s 72, Wawancara dengan tokoh baru musik : Don Mclean, Koes Plus dan Panbers show bersama 24 Juni 72 di Istora, Iklan Prambors, Close-Up, Aktuil Aktion dengan foto Black Sabbath dan Julie Christie, Atomic Rooster formasi baru Chris Farlowe ternyata tidak cocok buat Atroo, Inneke Kusumawati oleh Iphiex-Jogja, Disini dikubur dengan tenang bekas pacar kami lagu-lagu tong sampah artikel oleh Sexy Chuap, Indo Pop, Pop Quiz, Sahabat Pena. Di cover majalah ini juga ditampilkan bermacam-macam jenis huruf.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="clear: left; float: left; font-size: x-small; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">5. No. 122 sampul dengan foto Poppy Dharsono model yang cantik dan sexy, sebelum jadi designer dan pengusaha foto oleh Tony Marthenas.<img alt="No. 122-a" class="alignleft size-full wp-image-260" height="222" src="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/no-122-a.jpeg?w=197&h=242" title="No. 122-a" width="180" /></span><span style="font-size: x-small;">6. No. 131 sampul dengan foto Camelia Malik sebelum jadi ‘Queen of Dangdut’ yang senyumnya paling menawan foto oleh Goenadi Haryanto.<img alt="No. 131-a" class="alignright size-full wp-image-257" height="248" src="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/no-131-a.jpg?w=199&h=248" title="No. 131-a" width="199" /></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">7. No. 137 sampul dengan foto Annie Rae in ‘you can see her armpit’ foto oleh Zan Zappha.<img alt="No. 137-a" class="alignleft size-full wp-image-261" height="247" src="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/no-137-a.jpg?w=208&h=247" title="No. 137-a" width="208" /></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">8. No. 146 sampul dengan foto Ucok dengan Treesje Suta yang kelihatan harmonis entah bagaimana kesudahannya foto oleh Sondang PN.<img alt="No. 146-a" class="size-full wp-image-258 alignright" height="257" src="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/no-146-a.jpg?w=204&h=257" title="No. 146-a" width="204" /></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="clear: right; float: right; font-size: x-small; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">9. No. 157 sampul dengan foto Titiek Puspa yang masih montok, belum jadi nenek foto oleh Goenadi Haryanto.<img alt="No. 157-a" class="size-full wp-image-259 alignleft" height="256" src="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/no-157-a.jpeg?w=195&h=256" title="No. 157-a" width="195" /></span><span style="font-size: x-small;">10. No.224 sampul dengan foto Sylvia Saartje, first lady rocker foto oleh Bachrum Navis.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><img alt="No. 224 A" class="alignright size-full wp-image-264" height="260" src="http://windyna.files.wordpress.com/2009/06/no-224-a.jpg?w=202&h=260" title="No. 224 A" width="202" /></span><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-75766945778191118822009-10-18T05:18:00.001-07:002009-10-18T08:25:14.678-07:00CLOVER LEAF<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><a href="http://s701.photobucket.com/albums/ww15/yayack/?action=view&current=CL1.gif" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" target="_blank"><img alt="Photobucket" border="0" height="320" src="http://i701.photobucket.com/albums/ww15/yayack/CL1.gif" width="320" /> </a><span style="font-size: small;"></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Sekitar 1966 di Markt, Holland, berdiri sebuah band beraliran rythm and blues bernama Take Five. Band ini dibentuk dari hasil kongkow-kongkow Wil Butters (Willy Malakusea) yang juga dikenal dengan panggilan 'de butter', Ruud Wenzel, dan Rob Joling dari band Clover 5. Ketiga orang ini lalu mengajak drumer Adrie Voorheijen (mantan Les Richards) dan gitaris Ruud Koeasi dari band The Rockin' Teens yang berasal dari Breda untuk ikut bergabung.<br />
<br />
Tak lama setelah resmi terbentuk, Take Five segera menarik agensi 'Roulette' yang diasuh oleh Jacq van Loon dan Adrie Voeheijen untuk mengurus promosi mereka. Dalam waktu singkat, Take Five pun mendapat tempat manggung di berbagai tempat. Sayang, di saat band ini mulai berkembang, penyanyi utama mereka, Willy 'de butter' Malakusea, mengundurkan diri untuk masuk ke band lain, Windfall. Tapi, kekosongan ini tak berlangsung lama, karena Take Five berhasil mendapatkan seorang penyanyi muda berambut kribo dari Indonesia bernama Achmad Albar.<br />
<br />
Dengan formasi baru ini, Take Five menjadi semakin solid sehingga dengan mudah mereka berhasil bersaing dengan band-band Belanda lainnya. Tak hanya itu, mereka pun mendapat tempat manggung rutin di Bar Dancing DE AAP di Markt. Selain karena musik mereka yang "nge-beat", Take Five juga banyak terbantu oleh sosok Achmad Albar, yang selain pernah memenangkan Talenten Yacht Grand Gala (semacam kontes bakat untuk anak-anak muda) di TV Holland, ternyata juga pernah menjadi penyanyi tamu untuk band The Tee Set dan mendapat pujian dari penyanyi utama band tersebut, Peter Tettero.<br />
<br />
Tahun 1967 Take Five membubarkan diri. Rob Joling pindah ke band Fanny Hill, Ruud Koeasi bergabung dengan The Hilltops, sedangkan Achmad Albar dan Adrie Voorheijen kelak mencapai kesuksesan di seluruh negeri dengan band barunya, Clover Leaf.<br />
<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><br />
</div><span style="font-size: small;"> <b>Clover Leaf (1968-1972)</b><br />
<br />
Pada akhir 60-an, terbentuk sebuah band bernama Clover Leaf yang terdiri dari gitaris Eugene den Hoed, basis Jack Verburgt (keduanya mantan personel The Sparks), dan drumer Roy Stubbs (mantan personel 19th Dimension). Awalnya mereka adalah grup trio yang sering membawakan lagu-lagu Jimi Hendrix dan Cream di atas panggung. Tahun 1968, trio ini menggabungkan diri dengan band Reborn dari Rosendaal. Setelah satu bulan lebih, Reborn memutuskan untuk memisahkan diri dan mulai lagi dari awal, namun hanya drumer Roy Stubbs yang ikut bersama mereka.<br />
<br />
Eugene den Hoed dan Jack Verburgt lalu bertemu dengan Achmad Albar dan drumer Adrie Voorheijen dari band asal Rosendaal yang lain, Take Five. Terkesan dengan suara dan penampilan Albar, Eugene dan Jack langsung mengajak mereka bergabung. Keputusan ini tidak salah, karena dalam waktu singkat formasi baru Clover Leaf ini segera membangun citra yang bagus. Apalagi Achmad Albar dengan rambut kribonya yang khas dan vokalnya yang luar biasa, memiliki semua syarat untuk menjadi seorang pop star. Untuk memperkuat musik mereka, manajer Jacq van Loon juga memasukkan pemain organ asal Tilburg, Marcel Lahaye, sementara Jack de Nijs mengurus kontrak Clover Leaf dengan Polydor.<br />
<br />
Tahun 1969, single pertama mereka 'Time Will Show/Girl Where Are You Going To' dirilis dibawah label Polydor dan mendapat sambutan cukup baik. Melihat sambutan ini, tanpa menunggu lama, Clover Leaf segera merilis single kedua mereka, 'Grey Clouds/Love Really Changed Me'. Secara musikal, single-single awal Clover Leaf ini masih terpengaruh oleh gaya bermusik The Cats, Engelbert Humperdinck, maupun Bee Gees, terutama lagu 'Time Will Show'. Walau begitu, mereka mengambil langkah yang cukup berani, yaitu memasukkan unsur psychedelic dalam lagu 'Girl Where Are You Going To'. Saat mixing akhir, Clover Leaf juga menambahkan instrumen gesek/strings, bunyi-bunyian dari logam, dan sedikit koor untuk memperindah lagu-lagu mereka. Hasilnya terbukti sukses dan mendongkrak nama mereka sebagai band baru yang menjanjikan.<br />
<br />
Tahun 1970 mereka merilis top 40 hits yang lain, 'What Kind of Man/Time of Troubles'. Ada sedikit perubahan warna pada single mereka kali ini, terutama pada lagu di sisi B mereka, 'Time of Troubles', yang bercorak rock dan menonjolkan distorsi gitar dari Eugene den Hoed. Walaupun musik mereka bisa digolongkan sebagai pop biasa, namun saat manggung, Clover Leaf biasa bermain sedikit lebih keras. Apalagi dengan tiga single hits di tangan, mereka sering tampil di berbagai panggung dan bisa disetarakan dengan band-band Belanda lain asuhan Jack de Nijs. Pada tahun-tahun itu, banyak band bagus yang berasal dari Belanda selatan yang sering tampil dalam Mr Albert Show, Dari Mr Albert Show inilah, nama Clover Leaf mulai menjadi perhatian. Namun, saat itu Achmad Albar masih belum menyadari bahwa jarak mereka menuju puncak ketenaran hanya tinggal sejengkal lagi...<br />
<br />
<br />
<b>'Don't Spoil My Day'</b><br />
<br />
Masih di tahun 1970, Clover Leaf merilis single 'Don't Spoil My Day/Sweeter Better'. Tak disangka, lagu ini meroket ke top ten dan berhasil melambungkan nama Clover Leaf di Eropa. Hasilnya, perusahaan rekaman Decca (label yang juga merilis rekaman The Rolling Stones) merilis single ini di Inggris (Decca F 23101).<br />
<br />
'Don't Spoil My Day' pun menjadi karya terbesar Clover Leaf yang membawa band ini ke puncak kariernya. Lagu ini memang memiliki seluruh syarat untuk menjadi sebuah hit besar: aransemen yang matang, ditambah bunyi-bunyian dari brass section yang meriah, dan dinyanyikan dengan sangat indah oleh Achmad Albar. Sementara di sisi B, 'Sweeter Better' yang bercorak rock and roll kembali menunjukkan sisi keras Clover Leaf setelah 'Time of Troubles' dari single sebelumnya. Sukses single 'Don't Spoil My Day' membuat Clover Leaf melakukan tur ke beberapa negara tetangga: Belgia, Luxemburg, Jerman Barat (waktu itu), Austria, dan lain-lain. <br />
<br />
<b>Bukan Sekedar Pelengkap</b><br />
<br />
Banyak yang meragukan peran Achmad Albar dalam Clover Leaf. Terutama kontribusinya dalam penciptaan lagu. Kenyataannya, banyak dari lagu-lagu Clover Leaf adalah hasil kerjasama Albar dengan rekan-rekannya, diantaranya Girl Where Are You Going To (kerjasama dengan Jack de Nijs dan Jack Verburgt), Oh What A Day (kerjasama dengan Jack Verburgt), Such A Good Place (dengan Marcel Lahaye), Tell The World (dengan Jack de Nijs dan Ludwig Lemans), Come Home (dengan Ludwig Lemas) dan tentunya lagu abadi mereka, Don’t Spoil My Day (dengan Jack Verburgt). Ini merupakan pembuktikan Achmad Albar bahwa ia bukan sekedar pelengkap dalam Clover Leaf.<br />
<br />
Setelah merilis singel Mister Lonesome/We Love Each Other pada tahun 1972, Achmad Albar mengajak Ludwig Lemans untuk berlibur ke Jakarta. Ternyata, Albar terkesan dengan perkembangan musik (terutama rock) di ibukota dan mengajak Lemans untuk ikut membentuk Godbless. Bersama Godbless, Lemans sempat manggung di Taman Ismail Marzuki pada tanggal 5 – 6 Mei 1973 dan Pesta Musik Suasana Kemerdekaan RI ke 28 (Summer 28) di Ragunan pada tanggal 18 Agustus 1973. Selain itu mereka juga muncul di film komedi musikal “Ambisi”. Ludwig Lemans sendiri sempat bergabung bersama band The Road (yang anggota lainnya adalah Deddy Dores, Donny Fatah, dan almarhum Fuad Hassan) dan merilis sebuah rekaman lagu-lagu pop. Setelah itu, Lemans kembali ke Belanda, sedangkan Achmad Albar tetap memilih bersama Godbless sampai saat ini.<br />
<br />
Tahun 1973 Clover Leaf merilis singel terakhir mereka “Woman/If You Meet Her” (Imperial 5C 006-24695), sekaligus merupakan penutup dari perjalanan karir Clover Leaf dan petualangan Achmad Albar yang mengesankan sebagai seorang pop superstar di Negeri Belanda.<br />
<object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/GvO_Z_b2qzA&hl=en&fs=1&color1=0x5d1719&color2=0xcd311b"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/GvO_Z_b2qzA&hl=en&fs=1&color1=0x5d1719&color2=0xcd311b" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object> </span><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-38007650240589025332009-10-17T03:26:00.000-07:002009-10-17T04:20:43.900-07:00AKA in Rock<span style="font-size: small;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEwoiN-pIvGM2KGbMilxI7HtlYm5exM1FdbduQLS09Ai_io_JspkOk8jvDlJxI0ZYaaSj72Qce4UTxEULALuv0F1AYjY2QdC1c0yS_ZMdxzhiEC0Z1A6_V3uI3CeNsGlrsRShMigzgXpd_/s1600-h/aka+judul1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEwoiN-pIvGM2KGbMilxI7HtlYm5exM1FdbduQLS09Ai_io_JspkOk8jvDlJxI0ZYaaSj72Qce4UTxEULALuv0F1AYjY2QdC1c0yS_ZMdxzhiEC0Z1A6_V3uI3CeNsGlrsRShMigzgXpd_/s400/aka+judul1.jpg" /></a></span><br />
</div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;"> <a href="http://www.mediafire.com/file/oynn0yzrm1d/AKA-In%20Rock%201979.rar">ENJOY DOWNLOAD</a></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">“Band rock Indonesia tidak akan sukses apabila tidak pernah menjajal kerasnya panggung rock kota Malang”; sebuah quote yang mungkin dapat dengan serta merta disanggah ketika sebagian orang mungkin akan berteriak Jakarta atau Bandung. Tetapi demikianlah sebuah penegasan dari seorang sesepuh yang mengawali segenap drama panggung rock Indonesia. Bermula dari sebuah racikan seorang apoteker jenius di bilangan Kali Asin Surabaya, pada pertengahan dekade 60an, ditambah racun racun Led Zeppelin, Deep Purple, Grand Funk Railroad & Jimmy Hendrix yang semerbak mewangi dalam neraka panggung rock kota Malang, lahirlah AKA Band yang dikemudian hari melejitkan seorang nama fenomenal, Ucok AKA.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Ketika peta musik Indonesia dekade 60an didominasi oleh balutan generasi bunga dari para poppies seperti Koes Bersaudara, maka tahun 67 adalah halaman awal dalam buku sejarah musik rock Indonesia. Karena untuk pertama kalinya berdiri sebuah band rock dengan performa yang garang dan skill berakselerasi maksimum bernama AKA band. AKA atau disebut juga Apotik Kali Asin ini digawangi oleh Arthur Kaunang [ayah artis Tessa Kaunang], Sonata Tandjung, Sjech Abidin, serta Andalas Datoe Oloan Harahap atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ucok AKA.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Seperti kita tahu, bahwa resesi ekonomi & konflik politik pada tahun itu membuat segala hal dalam kehidupan menjadi sangat sulit. Namun kecerdasan seorang apoteker pecinta musik rock bernama Ismail Harahap [ayah Ucok AKA] yang kemudian melahirkan dan melambungkan AKA Band. Sebuah anugerah yang sangat besar pada era itu ketika seorang ayah merestui anaknya sendiri untuk menjadi rock star. AKA band inilah yang di kemudian hari turut memicu berdirinya band band rock Indonesia yang lain seperti Giant Step [Bandung] dan juga Trencem [Solo] yang digawangi oleh Setiawan Djodi.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Tahun tahun awal eksistensi mereka adalah sebuah masa penggodokan yang membentuk karakter bermusik mereka. Panggung panggung neraka musik rock di Jawa Timur utamanya di Malang dan Surabaya pada era akhir 60an dan awal 70an menempa mereka untuk menjadi seorang rocker berkualitas yang benar benar berkarakter. Simak saja skill berakselerasi maksimum ala Led Zeppelin, Jimmy Hendrix ataupun Grand Funk Railroad, kemudian beat beat rocknroll liar sejenis Deep Purple yang banyak mempengaruhi lagu lagu AKA. Ditambah lagi dengan aksi teatrikal sinting dari sang vokalis nyentrik yaitu Ucok AKA, seperti menyanyi sambil bergelantungan terbalik di ketinggian 10 meter, jumpalitan jungkir balik seperti seorang atlit senam, ataupun membawa bawa peti mati, dll. Konsep performance raw seperti ini memang telah direncanakan sebelumnya sebagai sebuah hiburan tersendiri bagi audiences yang datang dari berbagai pelosok daerah. Komposisi entertaintment panggung AKA sendiri kurang lebih 60% adalah musik sementara 40% adalah performance. Walaupun performance seperti ini seringkali dimaksudkan untuk menutupi ketakutan dan demam panggung Ucok AKA sendiri. Hahaha … jika saja Ozzy Osbourne atau Iggy Pop dilahirkan lebih awal untuk dapat menikmati kegilaan Ucok AKA, mungkin akan terjadi kolaborasi unik antara mereka.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Kesemua ini kemudian membuat nama mereka menjadi hip dan sangat diperhitungkan di setiap panggung rock Indonesia pada dekade 70an. Hampir setiap lawatan konser mereka di berbagai kota besar Indonesia selalu memancing histeria massa. Bahkan keriuhan panggung ini pada suatu waktu berubah menjadi rusuh terutama ketika Ucok AKA mengcover lagu Sex Machine milik James Brown dalam versi yang lebih liar, performance sensual dan ugal ugalan. Karena modus modus operandi seperti inilah, AKA band membuat pejabat pejabat pemerintah dan tokoh tokoh agama di seluruh Indonesia terbakar jenggotnya serta bersepakat mencekal mereka dari setiap panggung rock Indonesia.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Atas dasar pencekalan dari para birokrat, maka AKA Band menempuh jalan yang lebih subversif dalam eksistensi mereka, underground !!!. Mereka kemudian hijrah ke negeri tetangga yaitu Singapore dan Malaysia. Disini mereka membuat album rekaman dan merilis lagu dalam bahasa Inggris yaitu Crazy Joe. Seperti kita ketahui, pada era itu, atas dasar nasionalisme, sistem birokrasi Indonesia menetapkan bahwa semua karya musik wajib berbahasa Indonesia, sehingga Crazy Joe menjadi sebuah lagu yang sangat subversif disini.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Namun gayung bersambut, Crazy Joe yang didedikasikan untuk seorang teman Ucok AKA yaitu pegawai Apotik Kali Asin bernama Joe yang turut membidani kelahiran AKA band, kemudian mendapatkan tempat terhormat dalam arena sadis industri musik bernama chart. Ketika itu radio Australia, dengan frontman Ebet Kadarusman [Kang Ebet] pada siarannya, menetapkan Crazy Joe pada anak tangga pertama chart. Kesuksesan ini diikuti dengan kesuksesan lain dimana single Badai Bulan Desember laku tercetak sebanyak 1 juta keping. Sebuah ukuran yang kemudian menetapkan Badai Bulan Desember sebagai salah satu lagu rock legendaris di Indonesia.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">2 tahun di Singapore, mematangkan mereka. Lirik lirik lagu bertema alam, kekerasan, dan tidak jarang religi serta kehidupan sehari hari mendewasakan karya mereka. Sehingga ketika mereka mondar mandir di panggung lokal Singapore seperti West Point Garden dan Tropicana, pedagang sadis setempat bernama EMI Singapore tertarik untuk merekrut mereka. Jenuh dengan kecilnya negeri Singapore, mereka kembali ke Indonesia. Dan di negeri ini, bukannya mereka kapok terhadap black list, akan tetapi semakin menggila. Tata panggung yang sangat horor dan performa liar ugal ugalan, kemudian menetapkan mereka sebagai ikon rock Indonesia. Oleh karena itulah maka pada hampir setiap konser band rock internasional papan atas di Indonesia, AKA adalah sebuah kunci pembuka.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">1974 adalah sebuah angka penting yang mengklimakskan perjalanan AKA band. AKA bubar jalan ketika mencapai puncak kejayaan, dan kemudian para personel AKA minus Ucok pada tahun 1975 membentuk grup rock yang juga legendaris yaitu SAS. Lalu sebenarnya apa yang membuat AKA band runtuh pada waktu itu ?</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Perempuan adalah kata kuncinya. Ucok AKA yang telah beristri dan beranak ini, larut dalam buaian asmara yang memabukkan bersama seorang fans wanitanya. “saya jatuh cinta dengan seorang wanita dan kemudian lari bersamanya, sialnya dia anak pejabat”, demikian kata Ucok AKA yang kini akrab dipanggil Eyang Ucok. Ucok AKA memang jatuh cinta dan kawin lari bersama seorang perempuan cantik jago karate bernama Farida. Kenyataan inilah yang kemudian meruntuhkan kejayaan dinasti imperial AKA band.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Kisah hidup Ucok AKA dan Farida selanjutnya adalah sebuah drama romantis pasangan kekasih bohemian rocknroll yang jauh lebih klasik ketimbang Kurt Cobain dan Courtney Love. Melarikan diri ke belantara metropolitan Jakarta, hidup di lorong lorong gang sempit, tidur di kamar tumpangan yang sumpek bekas gudang stasiun Gambir, sampai menyewa sebuah kamar hotel kelas kambing di daerah Senen Jakarta.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Namun justru saat hidup bersama Farida inilah, nama Ucok AKA benar benar terasah menjadi seorang seniman kelas atas. Adalah seorang anak muda bernama Ali Shahab, seorang sutradara film yang di kemudian hari cukup disegani sebagai salah seorang maestro film Indonesia, yang menemukan Ucok bersama istrinya yang sedang hamil tua, duduk menggelandang di stasiun Gambir Jakarta. Perkenalan ini kemudian membuka jalan Ucok AKA dan istrinya kedalam dunia layar lebar. Dan Ratno Timoer yang kemudian menjadi dokter yang melahirkan film pertama yang dibintangi Ucok AKA pada tahun 1977 yaitu Ciuman Beracun. Semenjak itulah Ucok AKA rajin mondar mandir di layar lebar, kebanyakan film dengan judul judul butut, yaitu mulai dari film Manusia Purba, Darah Muda, Lonceng Maut, Gara Gara Gila Buntut, Tante Sun, Ratapan Anak Tiri II, dll.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Namun dari kesemua itu yang cukup penting dicatat adalah film Duo Kribo yang dirilis pada tahun 1978 bersama nama nama besar seperti Achmad Albar, Remy Silado, dll. Film ini cukup fenomenal selain karena mendapatkan penghargaan bergengsi di ajang film tanah air juga merupakan penanda berakhirnya secara resmi perseteruan dan persaingan antara dua orang rocker papan atas yaitu Ucok AKA dan Achmad Albar. Selain itu juga Duo Kribo kemudian menjadi nama band rock mereka dimana lagu lagu ciptaannya banyak menjadi hits di tangga lagu bergengsi radio radio kota besar Indonesia. Mungkin jika sempat terbersit di telinga anda tembang tembang kenangan dari sebuah siaran radio, lagu lagu rock legendaris seperti Neraka Jahanam ataupun Panggung Sandiwara [ciptaan Ian Antono], maka patut diingat pula bahwa Duo Kribo inilah yang pertama kalinya mempopulerkan.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Ucok AKA sendiri tidak malu untuk mengakui dirinya melacurkan diri sebagai seorang pekerja film komersial. “Waktu itu saya butuh 600 ribu buat hidup sama buat biaya tinggal, makanya saya main film”, demikianlah pengakuannya. Tetapi bukan berarti naluri rockernya tergadaikan begitu saja, tercatat salah satu film yaitu Darah Muda yang dibintangi bersama Rhoma Irama, merupakan salah satu monumen kekecewaannya akan apresiasi publik terhadap musik rock. “Saya selalu main jadi pemabuk, pembunuh, pemerkosa, gara gara saya main musik rock, sementara Rhoma dapat yang baik baik”.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Bayang bayang sex drugs & rocknroll yang menstereotipkan kegilaan Ucok AKA memang telah melekat kuat dalam benak masyarakat modern pengidap post flower syndrome. Walaupun untuk permasalahan drugs sendiri Ucok menyanggah dengan keras, ”setiap performance saya selalu gila gilaan, butuh tenaga tinggi buat lompat lompat, jungkir balik sana sini dan digantung gantung, kalo saya pake drugs, gimana saya bisa kayak gitu …”. Sebuah pernyataan yang logis bukan ? Karena baginya kesuksesan dalam sebuah acara adalah nomor satu.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">1982 kembali menjadi tahun yang mengejutkan bagi Ucok AKA. Ayahnya yang sakit memaksa dirinya pulang ke Lawang, distrik utara kota Malang. Rumah besar yang baru saja dimiliki di bilangan Sawangan, Jakarta Pusat ditinggalkan Ucok AKA dan Farida beserta kedua anak mereka begitu saja demi bakti kepada orang tua. Namun yang paling parah adalah ketika istrinya meninggalkannya. Rumah tangga Ucok AKA dan Farida yang memang tidak pernah direstui orang tua Farida berakhir ketika seorang pesuruh dari keluarga orang tua Farida datang ke Lawang menjemput pulang Farida dan kedua anaknya. Peristiwa ini selain mengakhiri kisah romantis dari pasangan kekasih bohemian rocknroll, juga disatu sisi mempengaruhi mental Ucok AKA dalam perjalanan kehidupannya kedepan.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Tahun tahun berikutnya mirip cerita infotaintment kekinian yang berisi dengan kisah kawin cerai. Tercatat beberapa wanita kemudian pernah mendampingi statistik hidup Ucok AKA, beberapa bahkan terpaut usia belasan tahun dengan Ucok AKA. Bahkan istri ketiganya, merupakan sebuah bukti trauma pasca perceraian Ucok AKA dari perkawinan sebelumnya, dimana istri ketiganya ini secara fisikal cukup mirip dengan Farida. Ucok AKA kemudian harus menyadari sebuah kebenaran ungkapan klise yaitu cinta tak harus memiliki. “Kalo boleh milih saya ingin sukses dalam keluarga dibanding dalam musik rock, cuma Tuhan punya rencana lain, saya terus terusan dibelokin, jadinya malahan sukses di musik bukan di keluarga”, sebuah pernyataan pahit nan manusiawi seorang Ucok AKA yang kemudian terbukti dalam berbagai hubungan rumah tangganya yang berantakan.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Ketika dekade 80an menjadi gemerlap bagi para generasi elektrik, tidak demikian halnya dengan Ucok AKA. Pamornya yang mulai meredup kian terasa pasca trauma 82. Tahun tahun berikutnya bagi Ucok AKA adalah sebuah kisah komedi gelap berdurasi panjang. Berbagai pekerjaan dilakoninya, agar asap dapur tetap mengepul. Bolak balik Malang – Jakarta pun dijalaninya, karena Jakarta baginya adalah kota industri yang selalu mengepulkan asap dapur rumahnya di Malang.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Bisa dilihat, mulai dari penata ilustrasi musik untuk berbagai film, menjadi pengurus PARFI, membuka usaha batako, menjadi kutu loncat untuk berbagai band rock dari Warrock Power Band, hingga Coksvanska [yang kesemuanya kurang sukses di pasaran], bahkan hingga menjadi paranormal. Hah … Paranormal ??? Ya, seperti dikatakannya bahwa ketika teman temannya yaitu Arthur Kaunang telah bermain musik untuk Tuhan, Sonata Tandjung menjadi pendeta, dan Sjech Abidin menjadi ustadz, maka Ucok memilih menjadi paranormal. Baginya paranormal ataupun pendeta ataupun ustadz adalah sama saja, yaitu memiliki niat untuk menolong orang. Walaupun ia tidak memungkiri bahwa niatnya menjadi paranormal juga disebabkan karena ia tidak ingin bersekolah terlebih dahulu seperti ketika hendak menjadi ustadz ataupun pendeta.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Sampai disini bukan berarti idealismenya luntur karena profesi, karena ia tetap seorang kontroversial bagi publik. Simak saja opini opini pedasnya terhadap kultur industri musik yang selalu mengarahkan musisi untuk bermental kacang goreng. “Jaman sekarang industri selalu memaksa musisi untuk bikin lagu lagu gombal, semuanya tentang cinta, tidak ada yang lain” ujarnya ketus. Bahkan lebih jauh lagi kritiknya terhadap pragmatisme musisi muda juga tidak kalah pedasnya. “Anak muda kalau sudah berhasil di Jakarta, mereka suka lupa sama daerahnya, semua seperti kacang lupa kulitnya” demikian cetusnya. Walaupun ia tidak memungkiri juga bahwa ia sendiri menyukai untuk bekerja sama dengan musisi musisi yang lebih muda. Tercatat beberapa musisi muda seperti Andy /rif, Kaka Slank, pernah mengecap pengalaman berkolaborasi dalam satu panggung bersamanya.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Ucok AKA kini memang sudah tenggelam dalam pentas pentas besar industri musik tanah air. Namun bukan berarti sejarahnya terlupa begitu saja. Tercatat 17 album bersama AKA, 3 album bersama Duo Kribo, serta 10 album solo karir adalah ukuran panjang yang membuat prestasinya susah untuk disamai musisi era sekarang. Bahkan sumbangsihnya terhadap kultur lokal Malang juga cukup besar, ketika ia menciptakan Mars Arema untuk pertama kalinya.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Di usianya yang ke 69 tahun ini, ia memilih untuk hidup menyepi di Malang, dengan membuka klinik musik, cafe musik, dll untuk menyambung hidupnya. Ia sendiri memilih untuk tidak terlalu terlibat dalam industri musik lokal Malang era kekinian. Kemalasannya untuk mengatur kebengalan musisi musisi muda setempat adalah sebabnya, walaupun ia sendiri mengakui bakat dan potensi besar dari para musisi setempat. Namun baginya selain bakat, juga harus ditunjang dengan kemauan, disiplin, serta modal dan kesempatan, untuk menjadikan seorang musisi berkualitas dan mempunyai karya besar. Hal hal inilah yang seringkali dilupakan oleh musisi muda era sekarang, terlebih di jaman dimana teknologi telah sangat menguasai.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Berkunjung ke rumah Ucok AKA yang berada di sebuah lembah, di Lawang, distrik utara kota Malang ini, serasa sebuah perjalanan ke masa lalu. Rumah yang berada dalam tanah yang luas ini selain menjadi klinik musik dan cafe juga diabadikan sebagai sebuah museum pribadi yang menyimpan artefak artefak perjalanan musik rock Indonesia beberapa dekade silam. Ketidakmampuan dirinya untuk berpisah dari dunia musik rock teraplikasikan dalam berbagai hal di sekitarnya.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Penataan rumah dengan gaya hippies, bongkar pasang mobil holden tahun 60an miliknya hingga lebih menyerupai tank perang Gotham city milik Batman, sampai penamaan berbagai tempat di rumahnya dengan aroma generasi bunga seperti ruang lesehan Jimi Hendrix, adalah buktinya. Bahkan tidak jarang berbagai objek remeh temeh seperti kotak pos, papan penanda jalan masuk rumah, hingga bandul kalung, dll, turut menjadi objek romantisme Ucok AKA terhadap era kejayaan AKA band puluhan tahun silam. Eyang Ucok AKA ini sekalipun telah uzur dan menjadi kakek kakek namun tetap bermusik dan berjiwa rocknroll, sebuah ciri khas generasi lama di kota dingin Malang. Motto HIGAM, Hidup Gembira Awet Muda tetap menjadi semboyan hidupnya di usia tua ini.</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Wawancara oleh : doni ukik & andreij eijkov / 051006</span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: Verdana,sans-serif; font-size: small;">Ditulis ulang oleh : andreij eijkov</span><br />
</div><object width="425" height="344"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/UJbjSR9zUbI&hl=en&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/UJbjSR9zUbI&hl=en&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-3464463257649858652009-10-14T03:40:00.000-07:002009-12-06T02:13:10.876-08:00SHARK MOVE<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><i><span style="font-size: small;">Mendobrak kebosanan dengan album perdana dan terakhir “Ghede Chokra’s”</span></i><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7xUXhXA-GS5vNMxcm9XZ76rRi6YseR2U8jS9MXwJdL6AQaYHC0EjVXPfaWgZZD1uPOLoyYZ2YAoSC0M7-u66vzbzzoQj28DtRoWxc2Y85fKrX6ExbvDKYWQO4T2RtcTwLBBv1o2xkIO-_/s1600-h/ghedechokracd300.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7xUXhXA-GS5vNMxcm9XZ76rRi6YseR2U8jS9MXwJdL6AQaYHC0EjVXPfaWgZZD1uPOLoyYZ2YAoSC0M7-u66vzbzzoQj28DtRoWxc2Y85fKrX6ExbvDKYWQO4T2RtcTwLBBv1o2xkIO-_/s320/ghedechokracd300.jpg" /></a></span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">BERAPA banyak grup musik Indonesia pada masa tahun 70 an yang benar-benar mau meningkatkan mutu musik dalam rekaman, tanpa terlalu peduIi pada selera pubilk? Rasanya jari-jari sebelah tangan saja sudah cukup menghitungnya.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dua jari di antaranya boleh kita pakai mewakili 2 nama grup dari Bandung. Satu untuk The Gang Of Harry RoesIi satu lagi untuk Shark Move. Dalam waktu yang tidak terlalu berjauhan dua-duanya selesai merekam album-album pertama mereka. Dua-dua album mereka dicetak dengan cover yang lain dari cover-cover “Grup-grup Melayu” yang lain. Boleh dibilang suatu langkah berani jika mereka tidak memajang tampang-tampang di cover depan, melainkan menampilkan lukisan-lukisan. Sedikit cerita tentang cover The Gang Of Harry Roesli bisa anda baca pada artikel tentang grup tsb. di halaman lain. Sementara cover Shark Move sendiri menonjolkan satu art work bercorak “pop surealis” bikinan seorang “Seniman sambilan” berambut kelewat panjang yang punya nama Samantha Choqie.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Dari cover yang macam demikian, mestinya publik yang punya selera tertentu sudah boleh menduga setidak-tidaknya punya sedikit kepercayaan bahwa isi album-albumnya bukan tidak mungkin punya selera tertentu yang tidak gampangan.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Kenapa kalian bikin cover album macam ginian? Apa tidak takut masyarakat malah segen buat beli album kalian?”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Kami yakin paling tidak masyarakat melihat sesuatu yang lain pada album kami. Sebutlah ini semacam aksen bagi cover-cover dari grup lain yang semuanya melulu pameran tampang. Soal laku tidaknya itu adalah risiko. Segalanya bagi kami hampir merupakan gambling! Kami sendiri tidak yakin apa masyarakat bisa menerima lagu-lagu kami di dalamnya. Tapi ini tidak berarti bahwa kami sama sekali mempersetankan selera umum. Satu dua lagu sengaja kami bikin komersil dalam lirik tapi tidak dengan menurunkan mutu musiknya.”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Jika begitu, pendekatan dengan masyarakat kalian lakukan melalui lirik saja?”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Ya dan juga tidak! Ya, sebab memang satu dua lagu begitu. Tidak, sebab kami pikir musik kami tidak bisa disebut menjauhi selera umum. Hanya barangkali kami bisa disebut tidak terlalu memperhitungkan selera masyarakat banyak dengan misalnya membikin lagu-lagu cengeng murahan. Kami lebih banyak melepaskan ide-ide kami demi kepuasan saja.”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Gede Chokra’s</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Gede Chokra’s judul albumnya. Konon bahasa India ini berarti Great Session.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Kenapa judulnya kok aneh?”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Biar orang penasaran.”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Memangnya artinya apa? Ide siapa itu?”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Great Session. Itu bahasa India. Anggota kami sendiri Bhagoe yang kasi nama, kebetulan dia memang keturunan India.”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Great Session.</b> </span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Barangkali memang benar grup ini merupakan sebuah big session. Soman Lubis anak Batak dan Benny Subardja anak Sunda dua-duanya orang kuat eks the Peels. Lalu Yanto setengah Sunda setengah Jawa dan Sammy anak Lampung, dua-duanya eks Red & White sebuah band yang sebentar nyawanya tapi dikenal sebagai kelompok musik yang tangguh kalau mereka muncul. Yanto sendiri di kotanya lebih dikenal lewat band yang dibentuknya dulu, Diablo. Orang terakhir adalah nama yang muncul lewat kenekadan yang tidak tanggung-tanggung. Tanpa pengalaman sama sekali, anggota yang punya nama Baghoe ini tarik suara dalam lagu ‘Evil War’ ciptaan Benny Subardja. Hasilnya memang belum boleh dibilang lumayan. Tapi si Baghoe ini punya andil yang tidak layak disebut kecil dalam terbentuknya Shark Move. Dia adalah motor yang memungkinkan terlaksananya rekaman. Sejumlah uangnya sendiri ia pertaruhkan untuk suksesnya rekaman ini. Dus, dengan kata lain, vokalis ini merangkap sponsor dan produser tanpa perhitungan untung rugi, yang bikin kita pantas mengucapkan salut atasnya.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Apa yang mendorong kau sampai mau memproduksi rekaman semacam ini?”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Satu-satunya dorongan adalah kebosanan! Kebosanan melihat dan mendengar hasil rekaman-rekaman grup dalam negeri selama ini. Boleh dikata semuanya asal saja. Dari lagu-lagu cengeng murahan sampai aransemen asal jadi. Saya lihat potensi kawan-kawan saya, Soman, Benny, Yanto dan Sammy cukup kuat, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Mudah-mudahan dalam hal ini saya tidak keliru bertindak.”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Apa benar-benar kau yakin, yang kau lakukan ini lebih baik dari produser-produser lain dan juga yakin bahwa grup ini bisa sedikitnya memberikan warna tersendiri di antara rekaman-rekaman grup lain?”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Saya berusaha untuk meyakini hal ini. Selanjutnya toh masyarakat juga yang menilai, tapi kami sudah siap dengan segala caci maki.”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Apa kira-kira lagu yang kau harap bisa diterima banyak orang?”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Tidak tahu pasti. Selera masyarakat susah ditebak. Tapi ancer-ancer bisa disebut ‘My Life,’ ‘Butterfly’ dan ‘Bingung.’”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Kelima anggota grup ini masing-masing mencipta lagu dan menyanyikannya. Dan yang paling patut dicatat di sini adalah bahwa Benny Subardja terlihat menonjol dalam kesanggupannya untuk menciptakan lagu-lagu yang bagus. Soman Lubis membuktikan ketangguhannya pada organ dan piano, Sammy membuktikan dirinya sebagai drummer dengan variasi pukulan-pukulan variatif. Sementara Yanto lebih menonjol sebagai vokalis yang harus diurut di tempat teratas jika kita harus menyusun daftar vokalis terbaik kota Bandung.</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Saya lihat tak ada nama-nama pemain pada cover album kalian?”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Sengaja! Sekali lagi supaya orang penasaran. Toh orang menikmati musiknya bukan pemainnya.”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Apa kalian ngga pengen beken?”</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">“Beken sih sudah…..ha….ha…ha…ha…(MHS)*** (Dimuat sebagai artikel satu halaman di dalam majalah Aktuil no. 126 penerbitan tahun 1973).</span><br />
</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
</div><object height="344" width="425"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/GFs516yF24Y&hl=en&fs=1&"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/GFs516yF24Y&hl=en&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="425" height="344"></embed></object>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-70512573595698249502009-09-24T19:09:00.000-07:002009-10-22T22:13:55.020-07:00JEMBER HARD NEWS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"></span><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBhelxawj0TZO5aDFFY2-rod_1E_MnioZTiKQBgqq3LXeRUmejJ3uWtnTYEnhfohkT2RLvqmvX_zHC24BGud5my2CXZDKAJKSw0GRmqxxrAxAa7IO2uXGrnrujiCptoeTp59NsyKnAVoGE/s1600-h/427x604-524397.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBhelxawj0TZO5aDFFY2-rod_1E_MnioZTiKQBgqq3LXeRUmejJ3uWtnTYEnhfohkT2RLvqmvX_zHC24BGud5my2CXZDKAJKSw0GRmqxxrAxAa7IO2uXGrnrujiCptoeTp59NsyKnAVoGE/s200/427x604-524397.jpg" /></span></a><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">GERILYA BAWAH TANAH kali ini memasuki eventnya yang ke 5. Beberapa band luar kota telah masuk dalam list anatara lain : STOP HARAP TURUN (Sby), MEIN KAMPF (Bali),RIOTER (Lmjng) dll. Tentu saja band tuan rumah tak ketinggalan macam WNA,PISPOT,DISSOLVED,RATMI B-29,DEVASTATED,CRIMINAL VAGINA,NEVER BACK DOWN, LS.dll</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Nanti pada saat acara akan di gelar Workshop Music, Sablon, dll...</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVVWW_PDx-wM3EM5dqCed7vWe9cBvNxHH2MUFWiEdwh7_10nkBXhwUPcM_1NaQrH2jJ0iXO9SHN1MhI-4azGhTmf4j5oqKD_4yoGi_68-_1rbByOScUG9cNZ_q_MctVbr9TowC2rgmffRy/s1600-h/m_5cc6d5f1d66c41d08baf4850d992533c.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVVWW_PDx-wM3EM5dqCed7vWe9cBvNxHH2MUFWiEdwh7_10nkBXhwUPcM_1NaQrH2jJ0iXO9SHN1MhI-4azGhTmf4j5oqKD_4yoGi_68-_1rbByOScUG9cNZ_q_MctVbr9TowC2rgmffRy/s320/m_5cc6d5f1d66c41d08baf4850d992533c.jpg" /></span></a><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">THE HOREE (Jkt) band stoner rock yang berpersonilkan 2 arek Jember dan 2 lainnya Jakarta kini tengah serius meyelesaikan debut mini album mereka. Single milik mereka "Polusi.." sudah bisa jadi tolok ukur band stoner rock ini. Jika kalian menyukai band macam Motorhead,Seringai dan sebangsanya .maka kalian akan menyukai band ini ..!! Check : http://www.myspace.com/predatormetropolitan<br />
</span> <br />
<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizIZ1-dIo06dnWTg58tkiXTrTyaTotkirCo6QO5346AcKzd_HElhKAnL60WZcY8LnZTG_UfSwhfn_Tu8qj61q8bJZNbhlFWhWxpvMnODzqgHWjjvhrziV7wQei6wPBttYjjbJ6NqNWt4-x/s1600-h/3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizIZ1-dIo06dnWTg58tkiXTrTyaTotkirCo6QO5346AcKzd_HElhKAnL60WZcY8LnZTG_UfSwhfn_Tu8qj61q8bJZNbhlFWhWxpvMnODzqgHWjjvhrziV7wQei6wPBttYjjbJ6NqNWt4-x/s200/3.jpg" width="92" /></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kompilasi EXTREME BROTHERHOOD JEMBER METALHEADSsegera akan di rilis. Kompilasi nan gahar berisikan band-band metal Jember layak di tunggu...!!</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menyusul sukses part 1 "EXTREME BROTHERHOOD METAL FEST part 2 rencananya bulan Desember bakal di gelar. Siapkan band kalian mulai sekarang !!</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqKibHZimrbvOK3YE8CWbbdAF_oZE7DXQw2BKWAus5x52C_h2IuJZeG8ReJuuHG9cpCxthk0F1dX_XVQVjPnynwPptlNlOLsf4EdoDWrfXHiRTh2M-I9u6T7mQbA8D-VNmKo8u0nykBU1w/s1600-h/excess.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqKibHZimrbvOK3YE8CWbbdAF_oZE7DXQw2BKWAus5x52C_h2IuJZeG8ReJuuHG9cpCxthk0F1dX_XVQVjPnynwPptlNlOLsf4EdoDWrfXHiRTh2M-I9u6T7mQbA8D-VNmKo8u0nykBU1w/s200/excess.jpg" /></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">EXCESS tengah mempersiapkan diri untuk Full Album mereka. Kali ini mereka tengah merambah wilayah musik Death/Grind dengan touch rock.!! Grindrock ?? Suatu perubahan besar nampaknya untuk band yang sudah tua ini dengan merefresh style musik mereka. </span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">ANDI BOTTLE frontman dari band grindcore nan sadis EXCESS,kini selain sibuk main band juga lagi serius menekuni blog pribadinya. Temukan gagasan dan pikiranya di www.noisedistortion.blogspot.com <br />
</span> <br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicAcIxMkWImcU91ODMFZW8WXyhWtB1rpRQJxB-5kLtkfli5pf3icYfyLwmYREimGxYrT9qfX2KnSCb_QWHZk-PzE4PhyphenhyphenxILXSdGx7fD_M1rfwXhYq5EAxaGDiq3mREhXUigfy0OZ8cHIls/s1600-h/cv.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicAcIxMkWImcU91ODMFZW8WXyhWtB1rpRQJxB-5kLtkfli5pf3icYfyLwmYREimGxYrT9qfX2KnSCb_QWHZk-PzE4PhyphenhyphenxILXSdGx7fD_M1rfwXhYq5EAxaGDiq3mREhXUigfy0OZ8cHIls/s320/cv.jpg" /></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">CRIMINAL VAGINA band jagoan porno grindcore asal Jember kini tengah sibuk merampungkan proses recording album ke tiga yang bertittle "IN PORNO WE GRIND". Menurut Tam (voice/growl/scream) rencananya bulan desember sudah siap rilis. Tunggu aksi album terbaru mereka....arrrrrgggghhh..</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgESHj4ciJu0Da6k2YqfRhPlzMIcceyIoGwI6mkdZRIrtB9o8gvBtRZ0fs0wE-iWr449WT1rUgDsW6UEqWdm5xS2Xw7dm3tfRNzE9myeZ5ZrJHQBwGY2Y5O9yJKtqnJ_7fBNEGNSOzimqF9/s1600-h/ss.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgESHj4ciJu0Da6k2YqfRhPlzMIcceyIoGwI6mkdZRIrtB9o8gvBtRZ0fs0wE-iWr449WT1rUgDsW6UEqWdm5xS2Xw7dm3tfRNzE9myeZ5ZrJHQBwGY2Y5O9yJKtqnJ_7fBNEGNSOzimqF9/s320/ss.jpg" /></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tak ketinggalan juga SERVERSICK (metal/hardcore) sudah pada tahap finishing touch album terbaru mereka. Album yang rencananya bermaterikan 6 lagu sudah siap menghajar para penikmat scene metal/hardcore.</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPrqlNXcPRfOT3ExT-xuDTFboFiclVXxTBy48WAgjnO_8zKWG1membojvcBXUeK-F9kj4i0KRonuz7tu2r7TFLlbBAOdSGqjMnxNwhtuzR58ibMuZvk5OVIuMb2yrVE9JBcgZwA32lu3Sx/s1600-h/ccc.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img border="0" height="128" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPrqlNXcPRfOT3ExT-xuDTFboFiclVXxTBy48WAgjnO_8zKWG1membojvcBXUeK-F9kj4i0KRonuz7tu2r7TFLlbBAOdSGqjMnxNwhtuzR58ibMuZvk5OVIuMb2yrVE9JBcgZwA32lu3Sx/s200/ccc.jpg" width="100" /></span></a><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">LABORATORY SICKNESS tengah merampungkan promo live mini album ke dua mereka yang bertittlekan "Nothing Faded". Kali ini mereka mencoba merambah wilayah area thrash di padu dengan hardcore metal era 90's awal. Menurut frontman band ini Yanto a.k.a Marmuchi (guitar) akan beredar dalam bulan ini. Sekedar info band gahar ini vokalisnya cewek...!!</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lutfi (DIRTY IN FAMOUS) lagi sibuk sama band side projectnya yang juga berisikan orang-orang lama scene metal/roc Jember. Ada Nino (ex-SERVERSICK),Ufiz (CRIMINAL VAGINA/EXCESS). Band yang masih di rahasiakan namanya ini sedang mengcover lagu-lagu dari band2 metal legendaris era 90's awal. Waah rasanya sudah tidak sabar melihat aksi panggung mereka...</span><br />
</div><div class="walltext" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Akarfuckingrumputzine #4 still available....it's free for all jember metalheads,punks,and everyone else who give a damn....yg blum ngedapetin,tulis surat ke email:sedaunlontar@yahoo</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><wbr></wbr></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">.com.......atau silahkan mampir ke ambulu </span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
</div><div style="text-align: center;"><b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">ARTIKEL</span></b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"> <br />
</span> <br />
</div><div style="text-align: center;"><a href="http://sahabatrockers.blogspot.com/2009/10/cetak-biru-industri-musik-nasional.html"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cetak Biru Industri Musik Nasional (Bagian 1)</span></a><br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selasa, 06 Oktober 2009 04:26 WIB </span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Oleh : Dr. Mari E. Pangestu</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tanpa banyak diketahui bahkan oleh kalangan industri musik sendiri, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono melalui Menteri Perdagangan RI Dr. Mari E. Pangestu sejak setahun lalu telah merilis arahan sekaligus rujukan bagi pengembangan ekonomi kreatif di tanah air, salah satunya adalah pengembangan industri musik. Berikut ini, secara bersambung di rubrik Music Biz, akan diulas visi pemerintah dalam upaya menyelamatkan industri musik dari kehancuran serta demi masa depan industri musik yang lebih baik. - Rolling Stone -</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Definisi Industri Musik</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Industri kreatif subsektor musik adalah kegiatan kreatif yang berkaitan de-ngan kreasi/komposisi, pertunjukan musik, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara. Seiring dengan perkembangan industri musik ini yang tumbuh sedemikian pesatnya, maka Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia 2005 (KBLI) perlu dikaji ulang, yaitu terkait dengan pemisahan lapangan usaha distribusi reproduksi media rekaman, manajemen representasi-promosi (agensi) musik, jasa komposer, jasa pencipta lagu dan jasa penyanyi menjadi suatu kelompok lapangan usaha sendiri.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rantai Nilai Subsektor Industri Musik</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setiap proses pada aktivitas utama di industri musik akan melibatkan beberapa industri pendukung. Rantai nilai dari industri musik dan industri yang terkait dalam setiap rantai nilai tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Label major masih merupakan pemegang peran penting dalam industri musik Indonesia. Namun indie label juga semakin diperhitungkan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dinamika industri musik Indonesia merupakan suatu hal yang menarik. Evolusi senantiasa terjadi di setiap rantai nilai industri. Evolusi di rantai kreasi membuat kita semakin sulit menentukan suatu cutting edge yang jelas untuk membedakan berbagai jenis genre atau aliran musik. Berbagai aliran musik semakin berasimilasi. Musik rock berasimilasi dengan orkestra, dangdut, atau dangdut berwarna rock, orkestra mengusung rock, dan berbagai format musik lainnya. Seluruh aliran musik saling memberi pengaruh. Tidak ketinggalan, musik beraliran etnik juga semakin menancapkan pengaruhnya, memperkaya blantika musik Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Output di rantai kreasi adalah lagu. Pihak-pihak yang mendukung rantai kreasi ini tentunya segala sesuatu yang berhubungan dengan penciptaan suatu lagu. Mereka adalah pencipta lirik dan lagu, pengubah (arranger), pemusik (instrumen dan vokal), industri alat musik, industri piranti lunak musik, sampai kepada studio-studio musik.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Output rantai produksi adalah lagu yang siap didistribusikan. Aktivitas di rantai ini umumnya adalah proses mixing, recording dan reproduction. Format jadi sebuah lagu meliputi format kaset, CD, video klip (VCD/DVD), dan format digital. Dukungan-dukungan yang dibutuhkan di rantai produksi berasal dari: industri reproduksi, industri kaset dan CD/VCD/DVD kosong, industri piranti lunak musik, sampai kepada dukungan manajemen artis.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Evolusi juga terjadi di rantai produksi. Format-format musik berevolusi, dimulai dari phonograph (piringan hitam), kaset dan video, CD/VCD/DVD sampai kepada format digital yang semakin kuat. Perkembangan teknologi memampukan evolusi-evolusi tersebut ke arah yang lebih baik.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di rantai komersialiasi, lagu yang sudah siap untuk didistribusikan tersebut dipromosikan melalui media cetak (penerbitan dan percetakan), dan media elektronik (televisi, radio, internet). Festival dan kompetisi juga bermanfaat untuk mempromosikan, selain lagu, juga para pemusiknya.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tour concert merupakan mekanisme promosi yang paling populer dilakukan. Saat ini konser-konser bukan lagi ajang untuk mempromosikan album. Konser sudah berevolusi menjadi sumber pendapatan utama bagi para pemusik. Karena berbagai penyebab, termasuk pembajakan, tidak mudah untuk mencapai penjualan album rekam-an yang cukup baik. Tidak banyak album yang mampu mencapai rekor penjualan platinum. Akibatnya, konser merupakan alternatif yang cukup menarik sebagai sumber pendapatan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Distribusi merupakan rantai yang dirasakan masih carut-marut di industri musik Indonesia. Banyaknya pilihan-pilihan jalur distribusi memang membutuhkan penataan yang lebih kompleks. Evolusi industri musik paling dirasakan dampaknya pada rantai distribusi. Perkembangan teknologi informasi memampukan industri untuk melakukan aktivitas distribusi dalam berbagai bentuk. Toko musik untuk distribusi format fisik (kaset dan CD). Sementara format digital bisa didistribusikan melalui internet music dan ringback tone di telepon genggam. Ringback tone saat ini semakin tumbuh pesat di industri musik Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat ini, terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi struktur industri musik Indonesia. Pertama adalah the rising of indie label dan kedua, teknologi ICT yang semakin pesat.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Indie label (indie umumnya diartikan do it yourself) semakin tumbuh sebagai subtitusi major label. Melalui mekanisme indie label, ego seorang musisi bisa lebih terpuaskan, tidak banyak aturan-aturan yang harus dipatuhinya, proses bisnis dan administrasi yang tidak terlalu rumit, tidak dipusingkan oleh sistem royalti dan pembajakan, dan lain-lain. Konser dan menjual album ketika konser merupakan mekanisme umum yang dilakukan. Namun demikian, indie label dan major label tidak selalu bersubtitusi. Dalam berbagai kondisi, indie label juga dimanfaatkan sebagai tangga menuju major label.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pesatnya kemajuan teknologi ICT merupakan determinan terkuat dalam evolusi industri musik Indonesia. Sejak Bill Gates berhasil menciptakan sistem operasi Windows yang memampukan konsumen menikmati musik di komputer, Linus Torvalds menciptakan system operasi Linux yang memfasilitasi jutaan server situs web baru penyedia content digital. Leonardo Chiariglione dari Moving Picture Entertainment Group menciptakan salah satu format digital paling populer yaitu MP3 untuk musik dan MPEG untuk video, dan Steve Jobs menciptakan iPod sebagai MP3 player pertama, maka evolusi industri musik dunia dimulai, dan telah sampai di Indonesia. Berbagai portal situs web sampai telepon genggam menangkap peluang tersebut dan memberikan warna baru dalam blantika musik dunia dan Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Namun demikian, dampak negatif selalu datang bersamaan dengan dampak-dampak positif. Memang pembajakan telah hadir sebelum format musik digital muncul, yaitu pada pembajakan kaset dan video kaset. Namun format digital membuat pembajakan semakin merajalela di Indonesia. Format musik digital memungkinkan para pembajak beroperasi dengan lebih baik, lebih murah, bahkan lebih kreatif. Ari Lasso pernah berkata: "Gue punya 16 versi album The Best of Ari Lasso. Waktu gue tur di 30 kota tempo hari, gue selalu beli versi yang berbeda. Judulnya macam-macam. Ari Lasso & Friends, The Best of Ari Lasso, Balada Ari Lasso, Lagu Cinta Ari Lasso, Cinta dan Kehidupan Ari Lasso, Keseimbangan Cinta Ari Lasso, Rahasia Ari Lasso sampai Misteri Ari Lasso. Semuanya bajakan!"</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Maka tak heran dalam keputusasaan menghadapi pembajakan, seorang Dik Doank melantunkan puisi diiringi gitar pada acara AMI Awards 2006: "Kita cukup gembira, karena sekarang banyak band muda yang bermunculan/Band-band tersebut muncul dengan kualitas yang bagus/dengan lagu-lagu yang asyik/Tapi jangan senang dulu kalau lagu kamu masuk di posisi tangga lagu beberapa radio/Tapi jangan senang dulu kalau lagu-lagu kamu memenangkan beberapa penghargaan/Karena album kamu akan dibajak/Dan konyolnya album bajakan itu dijual bebas di depan kantor polisi!/Di mana para aparat yang harusnya melindungi kita sebagai seniman dari pembajak?/ Di mana?/Saat kita menyanyikan "Happy Birthday To You" pencipta lagu ini akan menikmati royalti di hari tuanya/Tapi itu di Amerikaaa/Jangan mengkhayal dulu teman-temanku/Hari ini album kita hanya terjual beberapa kopi/Karena besoknya mereka sudah membajak album kita/Dan kita hanya termenung di hari tua, temanku."</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Hebatnya lagi, evolusi industri musik Indonesia saat ini ditengarai belum pada puncaknya. Diperkirakan evolusi itu akan klimaks mengubah wajah struktur industri musik Indonesia, ketika Palapa Ring sebagai backbone koneksi broadband untuk content digital, rampung dengan sempurna, menghubungkan seluruh wilayah Nusantara.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lapangan Usaha dan Industri yang terkait dengan Industri Musik</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Musik sebagai sebuah hiburan (entertainment) memiliki kaitan erat dengan berbagai lapangan usaha dan industri yang berada pada sektor hiburan juga. Termasuk dalam hal ini adalah sektor industri kreatif lain yang menjadi media memperdengarkan atau mempertontonkan musik, yaitu televisi dan radio. Selain itu, seni pertunjukan merupakan sektor lain dalam industri kreatif yang terkait erat dengan musik, di mana banyak hasil karya musik digunakan dalam seni pertunjukan. Dalam diskusi dengan beberapa narasumber, banyak juga yang berpendapat bahwa musik sebenarnya adalah bagian dari seni pertunjukan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam kaitannya dengan industri kreatif lain, industri musik juga terkait erat dengan industri lifestyle, yang di dalamnya melibatkan industri penerbitan dan percetakan dengan media cetak yang memuat atau mengulas tentang musik. Selain itu, industri lifestyle erat kaitannya dengan industri media elektronik (termasuk televisi dan radio di atas), industri makanan dan minuman (terutama restoran, café, bar dan tempat lainnya dimana musik dipertontokan atau diperdengarkan). Industri periklanan juga terkait sangat erat, terutama dengan banyaknya penggunaan musik dalam berbagai jingle iklan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">JENIS PEKERJAAN DI INDUSTRI MUSIK</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jenis pekerjaan inti dalam industri musik ini dapat dikategorikan sebagai musisi atau artis musik. Musisi dapat didefinisikan sebagai memainkan atau menulis musik. Musisi ini dapat dikategorikan berdasarkan perannya dalam menciptakan ataupun dalam pertunjukan musik, yaitu:</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1. Instrumentalist, yang memainkan alat musik.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2. Singer/vocalist, menggunakan suaranya sebagai instrumen.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3. Composers, adalah individu yang menciptakan musik, pada umumnya dalam bentuk notasi-notasi yang kemudian akan diinterpretasikan dan dipertunjukkan oleh musisi.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">4. Arrangers, adalah individu yang membuat aransemen musik. Aransemen dapat didefinisikan sebagai penulisan kembali dari musik yang sudah ada dengan penambahan material tersebut. American Federation of Musicians mendefinisikan penggubahan (arranging) musik sebagai sebuah seni dari mempersiapkan dan mengadaptasi komposisi musik yang sudah ada untuk menyajikannya secara berbeda dari bentuk aslinya. Penggubahan musik meliputi reharmonization, paraphrasing, dan atau mengembangkan komposisi musik itu sendiri, sehingga dapat menyajikan melodi, harmoni dan struktur ritme baru. (Corozine 2002, p.3) penggubahan (arranging) berbeda dengan orkestrasi (orchestration), di mana orkestrasi hanyalah mengadaptasi musik untuk orkestra atau ensemble musik, arranging "meliputi penambahan teknik komposisi, seperti tambahan pada bagian introduksi, transisi, modulasi dan akhir dari sebuah musik." Penggubahan merupakan seni untuk membuat variasi melodi pada musik yang sudah ada.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">5. Songwriters, adalah profesi yang menulis lirik lagu atau membuat komposisi musik dan melodi suatu lagu, atau melakukan keduanya; lirik dan komposisi.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">6. Improviser adalah profesi yang menciptakan awareness para pemusik dalam aktivitas musiknya, agar memiliki pemahaman mendalam terhadap suatu momen, bahkan seolah-olah sedang berada dalam momen tersebut, sehingga mampu menghasilkan kualitas musik yang sempurna.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">7. Orchestrator, adalah profesi yang memimpin suatu ensemble insrumental. Profesi ini dibutuhkan ketika suatu musik dimainkan dengan berbagai jenis instrumen musik. Membuat setiap nada dan suara yang dihasilkan setiap instrumen saling mengisi dan sinergi menuju kesempurnaan musik, merupakan tanggung jawab seorang orchestrator.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">8. Conductor, adalah profesi yang memimpin suatu music ensemble, melalui gerakan-gerakan isyarat tubuh, terutama gerakan tangan. Seringkali seorang conductor juga sekaligus berfungsi sebagai orchestrator, memimpin penyanyi dan pemain instrumen musik sekaligus.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">9. Selain profesi-profesi di atas, terdapat beberapa profesi pendukung industri musik ini, seperti: sound engineer, juru lampu, juru rias, penata busana pentas, penata musik, dan manajer artis.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">ANALISIS KONDISI INDUSTRI MUSIK</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">A. Pondasi Sumber Daya Insani (People)</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kondisi sumber daya insani Indonesia dalam industri musik memiliki potensi kekuat-an yang dapat menjadi sumber keunggulan bersaing. Terutama karena tingkat kreativitas yang tinggi yang dimiliki oleh insan seni musik Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Beberapa situasi penting tentang sumber daya insani Indonesia di bidang seni musik adalah:</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">a. Insan musik Indonesia yang kreatif</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kreativitas insan musik Indonesia yang tinggi, terbukti dengan tingkat produktivitas hasil karyanya. Di tengah permasalahan-permasalahan yang muncul di industri musik, kreasi musik tak pernah berhenti, bahkan karya kreasi musik ini sudah sampai ke dunia internasional.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">b. Jumlah insan musik kreatif bertumbuh pesat</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penyanyi dan band-band baru semakin banyak terbentuk, sementara penyanyi band-band senior masih tetap eksis. Jumlah insan kreatif musik tak pernah berhenti bertambah di Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">c. Potensi calon insan kreatif musik besar</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Salah satu indikasi yang menguatkan kondisi ini adalah banyaknya ajang-ajang kompetisi yang semakin marak saat ini. Sebut saja di antaranya: Indonesian Idol, AFI, Kontes Dangdut, Rock Festival, Dream Band, Kompetisi Ringback Tone Indosat dan masih banyak ajang lain yang berpotensi melahirkan insan-insan musik baru yang berkelas.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">d. Keunggulan dalam festival mancanegara</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Potensi yang besar tersebut bisa terberdayakan lewat besarnya peluang untuk menunjukkan kiprah hingga ke mancanegara, di antaranya lewat festival-festival di mana pemusik Indonesia menunjukkan keunggulannya.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">e. Musisi Indonesia semakin dikenal di mancanegara</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Salah satu indikasi bahwa musisi Indonesia semakin dikenal di mancanegara, selain kemenangan-kemenangan di ajang kompetisi internasional, adalah Java Jazz Festival yang dihelat rutin tahunan ini selalu didatangi oleh pemusik-pemusik jazz terdepan di dunia, berkolaborasi dengan musisi-musisi lokal. Aktivitas ini membuat pemusik Indonesia makin dikenal dunia.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">f. Sekolah musik dan vokal usia muda dan anak-anak semakin banyak</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Meskipun masih terkonsentrasi di kota-kota besar, namun sekolah musik untuk usia muda dan anak-anak, bahkan dewasa makin bertambah jumlahnya.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">g. Profesi pemusik sudah menjadi profesi yang sangat diminati</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bercita-cita menjadi pemusik bagi anak dan remaja Indonesia di era tahun 1990-an dan sebelumnya umumnya mendapat tantangan dari orangtua. Prospek pendapatannya kurang meyakinkan. Namun sekarang paradigma tersebut sudah berubah. Orangtua bahkan menganjurkan anak-anaknya mengikuti kursus musik, mengikuti kompetisi-kompetisi musik, sampai pada puncaknya adalah perhelatan kompetisi anak dan ibunya di Supermama. Profesi musik terbukti semakin menjanjikan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tentunya terdapat beberapa area di mana pengembangan agar output yang optimal bisa dihasilkan:</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">a. Pendidikan musik perlu ditambah</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pendidikan bagi para pemusik cenderung kurang. Dalam hal ini, banyak pemusik lahir dari proses otodidak.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">b. Perlunya apresiator musik</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain itu, kurangnya pendidikan musik bukan hanya untuk menghasilkan produsen musik (musisi, arranger, dan lain-lain) melainkan juga pendidikan bagi penikmat (konsumen) musik sehingga masyarakat Indonesia dapat menjadi apresiator yang baik.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">c. Profesi guru musik kurang dihargai</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pandangan sebelah mata dari pemerintah akan pentingnya mata pelajaran musik, diketahui dari tidak adanya guru-guru musik di SD hingga SMA yang mempunyai ijazah musik, serta kecilnya insentif terhadap guru musik yang berbeda dengan guru mata pelajaran lainnya.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">d. Ketidaksesuaian pendidikan formal musik</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di sisi lain, banyak sarjana di bidang musik tidak mempunyai tempat untuk berkreasi yang tepat. Secara umum bisa kita katakan terjadi ketidaksesuaian dalam pendidikan musik dengan lapangan yang tersedia di masyarakat.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">e. Musik tradisional kurang diperhatikan</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain itu perhatian pemerintah terhadap musik tradisional dirasa kurang, karena selama ini musik tradisional hanya dijadikan pelengkap pariwisata saja.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">B. Pilar Industri</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kondisi sumber daya insani di atas yang sesungguhnya sangat kondusif bagi tumbuh suburnya industri musik Indonesia memiliki berbagai hambatan dari berbagai aspek di bidang industri, terutama dalam hal kebijakan pemerintah, terutama dalam isu perpajakan.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pajak yang tinggi ditambah cukai membuat industri ini menurun</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">PPH yang terlalu tinggi untuk meng-adakan suatu pertunjukan atau konser musik.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pengenaan pajak internasional yang tinggi pada lirik lagu yang mengenakan bahasa asing (walaupun oleh pemusik Indonesia).</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain itu, secara umum perhatian pemerintah masih kurang terhadap musik dalam bentuk:</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penataan jalur distribusi industri musik lemah</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kurangnya perhatian dari pemerintah pada industri ini, baik dari segi apresiasi maupun kemudahan-kemudahan untuk go international, bahkan</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perizinan untuk konser atau ikut kompetisi ke luar negeri pun sangat sulit</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kurangnya pemberitaan atau promosi dari dalam negeri, walaupun banyak musisi Indonesia yang memenangi kompetisi di luar negeri.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak adanya prasarana (infrastruktur) atau gedung konser tersendiri sedangkan penggunaan infrastruktur milik pemerintah memerlukan biaya yang sangat tinggi.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam hal ini dapat kita katakan bahwa pilar industri kita masih memiliki kekuatan dan daya saing yang kuat yang ditunjukkan dengan</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">a. Musik Indonesia tuan rumah di negeri sendiri</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dari sisi permintaan, pasar musik dalam negeri juga sangat apresiatif terhadap musik Indonesia, dengan 80% dari pangsa pasar musik adalah musik Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">b. Musik etnik semakin tumbuh dan diterima di pasar domestik</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Musik etnik baik yang dikemas dalam konsep kontemporer atau memperkaya warna-warna musik yang sudah ada, semakin tumbuh dan diterima pasar domestik. Insan-insan kreatif seperti Balawan, Viky Sianipar dan lain-lain merupakan sedikit di antaranya yang menjadi motor-motor penggerak musik etnis kontemporer.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">c. Musik etnis Indonesia disukai di mancanegara</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Yang juga menarik adalah kemampuan musisi Indonesia memasukkan unsur musik tradisional/etnis sehingga membuatnya disukai bukan hanya di pasar domestik tapi juga internasional.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">d. Pasar label indie semakin tumbuh</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Mekanisme indie label yang semakin digemari semakin dapat diterima pasar. Indikasinya adalah jumlah penonton yang selalu memadati konser-konser band indie. Geliat indie label semakin diterima pasar terlihat di beberapa kota besar terutama Bandung.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">e. Jalur distribusi musik semakin bervariasi</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Jalur-jalur baru industri musik semakin berkembang. Musisi dan label tidak lagi hanya mengandalkan dari pendapat-an kepingan kaset dan CD yang terjual. Ringback tone, jingle iklan, internet music download sampai kepada pemakaian lagu yang semakin digemari sebagai pembuka, latar atau theme song suatu film dan sinetron. Sebagai contoh, potensi peluang yang luar biasa dari bisnis RBT dan model bisnis lainnya bermodal internet dan ponsel akan terlihat, jika dilakukan benchmark di Asia, di mana Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Jepang, Korea Selatan dan Cina dalam pangsa pasar RBT.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">f. Kepercayaan diri dan kesiapan bersaing dengan musik luar negeri</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Masuknya musik luar negeri tidak dipandang sebagai ancaman bagi industri musik Indonesia, tetapi merupakan peluang dikarenakan banyak yang dapat dipelajari dari pemusik luar negeri.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">g. Ekspansi musik Indonesia ke mancanegara makin baik, terutama Malaysia.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada saat yang sama, musik Indonesia dikenal di luar negeri dan bahkan mendominasi di Malaysia.</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">[Bersambung]</span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diambil dari Rolling Stone Indonesia </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span> <br />
</div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><embed allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" height="344" src="http://www.youtube.com/v/idwFyNtnWJs&hl=en&fs=1&" type="application/x-shockwave-flash" width="425" /></span><br />
Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-81874705058207588512009-09-23T20:43:00.001-07:002009-09-30T05:51:46.291-07:00JEMBER METALHEAD SHORT STORY<span style="font-size: x-small;">Berawal ketika dirilisnya Album Independent Pertama Di Jember Oleh Desecration pd th 94,maka terbentuklah SACRIFICIAL CORPSES-JEMBER UNDERGROUND, Sacrificial Corpses juga menjalin kontak juga kerjasama dengan komunitas-komunitas sejenis diluar kota seperti dari Bandung (Grind Ultimatum, Black Mass, Ujungberung Rebel-Homeless Crew), Surabaya (Independent,Army Of Darkness), Kudus Grinder Militia, Bali 1921 Corpsegrinder, Yogyakarta Corpsegrinder,Scattered Brain Society Semarang, Pure Sick Community Lombok, Total Sickness Society Kendal, Grinders Troop Solo, Deadly SicknessRadiation Klaten. Sacrificial Corpses juga pernah membuat sebuah majalah extreme musick yang merupakan majalah musik extreme yang berbahasa Inggris pertama di Indonesia yaitu ROTTENNATOMY. Komunitas ini juga pernah merilis sebuah album kompilasi pada tahun 97-an yang berisi band-band Sacrificial Corpses. Pada tahun yang sama juga banyak bermunculan band-band baru seperti Brain Defect,Disease Corpse juga event pertama kami dan merupakan event regular yaitu Jember Bising. Setelah banyak mengalami pasang surut seperti kota-kota lain pada tahun 98-an banyak band-band yang bubar karena kesibukan beberapa personilnya, tapi sempat muncul juga band-band baru seperti Excess dan Premature Burial..Tapi sayang semakin lama semakin berkurang anggota komunitas ini karena sulitnya regenerasi dan pengaruh trend musik global juga adanya perbedaan konsep. Misi dan visi dari beberapa anggota komunitas, sehingga muncul komunitas baru di Jember pada tahun 99-an yaitu Hyperblast dengan bandnya Criminal Vagina dan Leptodus sedangkan dari Sacrificial Corpses sendiri muncul band baru brutal death yaitu Dirty Infamous,sedangkan band lainnya menghilang karena kesibukan masing-masing,jadi otomatis hanya Hyperblast yang maju pesat dan terus exist serta konsisten. Sacrificial Corpses sendiri diam di tempat walau ada beberapa orang coba menghidupkan kembali tapi gagal karena cara berpikir mereka sendiri yang tertutup (close minded) dan kurang terbuka.Hal seperti ini terjadi sampai tahun 2009 sekarang walau memang sempat ada event atau gigs yang digelar pada kurun waktu tersebut tapi tetap saja scene extreme musick di Jember tidak bergerak maju malah mengalami stagnasi.Akhirnya pada bulan mei 2009 berdasarkan kepedulian dan keprihatinan terhadap keadaan scene extreme musick yang tambah tidak bergerak atas inisiatif dari kalangan muda dan para veteran extreme musick yang atas dasar kepedulian dan kecintaan terhadap scene yang membutuhkan regenerasi massa,darah segar serta embryo-embryo baru dalam scene maka terbentuklah sebuah komunitas baru yaitu JEMBER METALHEADS yang merupakan satu kesatuan dari semua komunitas extreme musick yang sudah ada di Jember.Respon dan dukungan yang didapat oleh JEMBER METALHADS ini sangat besar sekali dan ternyata memang banyak dukungan dari kaum muda yang ingin menumpahkan imajinasi dan kreatifitas seni mereka dalam memainkan musik extreme juga karena tidak ada wadah untuk mereka dapat mengekspresikan dan mengimplementasikan ekspresi musik mereka serta juga dukungan dari para pecinta extreme musick menambah semakin solid dan kompak bagi JEMBER METALHADS itu sendiri bahkan band-band yang berada diluar atau daerah pinggiran kota Jember seperti Ambulu,Jenggawah juga Tanggul ikut bergabung. </span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: x-small;">LETS SUPPORT AND JOIN WITH US !!! PAGUN SE’KEN KA JALURAH</span></b><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6452385742308671525.post-82386045057837077612009-09-17T18:23:00.000-07:002009-09-30T04:30:23.711-07:00SEJARAH MUSIK ROCK/METAL INDONESIA<div style="font-family: verdana; font-weight: bold; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sejarah Musik Rock Indonesia<br />
</span><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gank Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terencem(Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandung itu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar? dan `ekstrem? untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Surabaya), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album ketiga God Bless, ?Semut Hitam? yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN?R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama?, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, ?Rock Bergema?. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N? Rhythm yang mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 ? 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan juga mantan vokalis Rotor.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock underground manggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Caf). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di ?infiltrasi? oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMA Pangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus Universitas Nasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses ?membakar? Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawah label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding band seangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, Aquarius Musikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker?. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal sering terlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It?s A Proud To Vomit Him?. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n? paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan cover penuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet (http://www.bisik.com). Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dan sebagainya.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Caf?. Acara bernama ?Underground Session? ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Caf? legendaris yang dimiliki rocker gaek Ahmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 ? 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah, Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang? manggung di sana.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Caf? untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Caf? diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Caf? Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 caf? dan Caf? Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB?s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C?mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut, Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral? dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Caf? yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat? mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, ?Puppen : Last Show Ever?, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Scene Punk/Hardcore/Brit/Indie Pop</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik ini kemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997 mereka sempat merilis album debut bertitel `?Jang Doeloe?. Generasi awal dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit, Wondergel, Planet Bumi, Orange, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V, Parklife hingga Death Goes To The Disco.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989 sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di Jakarta, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris Bandung, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic sendiri yang bertitel `Finally? baru rilis delapan tahun kemudian (1997) secara D.I.Y. Ada juga band alternatif seperti Ocean yang memainkan musik ala Jane?s Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak sempat merilis rekaman.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Selain itu, di awal 1990, Jakarta juga mencetak band punk rock The Idiots yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living Comfort In Anarchy? via label indie Movement Records. Komunitas-komunitas punk/hardcore juga menjamur di Jakarta pada era 90-an tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di Rawamangun.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore Jakarta adalah album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Bandung scene</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel ?Masaindahbangetsekalipisan.? Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal Jakarta.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel ?Four Through The S.A.P? ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna, diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000). Kemudian menyusul Pure Saturday dengan albumnya yang self-titled. Album ini kemudian dibantu promosinya oleh Majalah Hai. Kubik juga mengalami hal yang sama, dengan cara bonus kaset 3 lagu sebelum rilis albumnya.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Agak ke timur, masih di Bandung juga, kita akan menemukan sebuah komunitas yang menjadi episentrum underground metal di sana, komunitas Ujung Berung. Dulunya di daerah ini sempat berdiri Studio Palapa yang banyak berjasa membesarkan band-band underground cadas macam Jasad, Forgotten, Sacrilegious, Sonic Torment, Morbus Corpse, Tympanic Membrane, Infamy, Burger Kill dan sebagainya. Di sinilah kemudian pada awal 1995 terbit fanzine musik pertama di Indonesia yang bernama Revograms Zine. Editornya Dinan, adalah vokalis band Sonic Torment yang memiliki single unik berjudul ?Golok Berbicara?. Revograms Zine tercatat sempat tiga kali terbit dan kesemua materi isinya membahas band-band metal/hardcore lokal maupun internasional.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Kemudian taklama kemudian fanzine indie seperti Swirl, Tigabelas, Membakar Batas dan yang lainnya ikut meramaikan media indie. Ripple dan Trolley muncul sebagai majalah yang membahas kecenderungan subkultur Bandung dan jug lifestylenya. Trolley bangkrut tahun 2002, sementara Ripple berubah dari pocket magazine ke format majalah standar. Sementara fanzine yang umumnya fotokopian hingga kini masih terus eksis. Serunya di Bandung tak hanya musik ekstrim yang maju tapi juga scene indie popnya. Sejak Pure Saturday muncul, berbagai band indie pop atau alternatif, seperti Cherry Bombshell, Sieve, Nasi Putih hingga yang terkini seperti The Milo, Mocca, Homogenic. Begitu pula scene ska yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum trend ska besar. Band seperti Noin Bullet dan Agent Skins sudah lama mengusung genre musik ini.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di Bandung pasti takkan melupakan GOR Saparua yang terkenal hingga ke berbagai pelosok tanah air. Bagi band-band indie, venue ini laksana gedung keramat yang penuh daya magis. Band luar Bandung manapun kalau belum di `baptis? di sini belum afdhal rasanya. Artefak subkultur bawah tanah Bandung paling legendaris ini adalah saksi bisu digelarnya beberapa rock show fenomenal seperti Hullabaloo, Bandung Berisik hingga Bandung Underground. Jumlah penonton setiap acara-acara di atas tergolong spektakuler, antara 5000 ? 7000 penonton! Tiket masuknya saja sampai diperjualbelikan dengan harga fantastis segala oleh para calo. Mungkin ini merupakan rekor tersendiri yang belum terpecahkan hingga saat ini di Indonesia untuk ukuran rock show underground.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia, Bandung memang merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan di kota ini. Belum lagi majalah Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan menjadi reinkarnasi Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan porsi terbesar liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil, Kubik, Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo, Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine Bandung, Death Rock Star (http://www.deathrockstar.tk) untuk membuktikannya. Asli, kota yang satu ini memang nggak ada matinya!</span><span style="font-size: x-small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Scene Jogjakarta</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Kota pelajar adalah julukan formalnya, tapi siapa sangka kalau kota ini ternyata juga menjadi salah satu scene rock underground terkuat di Indonesia? Well, mari kita telusuri sedikit sejarahnya. Komunitas metal underground Jogjakarta salah satunya adalah Jogja Corpsegrinder. Komunitas ini sempat menerbitkan fanzine metal Human Waste, majalah Megaton dan menggelar acara metal legendaris di sana, Jogja Brebeg. Hingga kini acara tersebut sudah terselenggara sepuluh kali! Band-band metal underground lawas dari kota ini antara lain Death Vomit, Mortal Scream, Impurity, Brutal Corpse, Mystis, Ruction.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Untuk scene punk/hardcore/industrial-nya yang bangkit sekitar awal 1997 tersebutlah nama Sabotage, Something Wrong, Noise For Violence, Black Boots, DOM 65, Teknoshit hingga yang paling terkini, Endank Soekamti. Sedangkan untuk scene indie rock/pop, beberapa nama yang patut di highlight adalah Seek Six Sick, Bangkutaman, Strawberry?s Pop sampai The Monophones. Selain itu, band ska paling keren yang pernah terlahir di Indonesia, Shaggy Dog, juga berasal dari kota ini. Shaggy Dog yang kini dikontrak EMI belakangan malah sedang asyik menggelar tur konser keliling Eropa selama 3 bulan! Kota gudeg ini tercatat juga pernah menggelar Parkinsound, sebuah festival musik elektronik yang pertama di Indonesia. Parkinsound #3 yang diselenggarakan tanggal 6 Juli 2001 silam di antaranya menampilkan Garden Of The Blind, Mock Me Not, Teknoshit, Fucktory, Melancholic Bitch hingga Mesin Jahat.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Scene Surabaya</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Scene underground rock di Surabaya bermula dengan semakin tumbuh-berkembangnya band-band independen beraliran death metal/grindcore sekitar pertengahan tahun 1995. Sejarah terbentuknya berawal dari event Surabaya Expo (semacam Jakarta Fair di DKI - Red) dimana band- band underground metal seperti, Slowdeath, Torture, Dry, Venduzor, Bushido manggung di sebuah acara musik di event tersebut.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Setelah event itu masing-masing band tersebut kemudian sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi yang bernama Independen. Base camp dari organisasi yang tujuan dibentuknya sebagai wadah pemersatu serta sarana sosialisasi informasi antar musisi/band underground metal ini waktu itu dipusatkan di daerah Ngagel Mulyo atau tepatnya di studio milik band Retri Beauty (band death metal dengan semua personelnya cewek, kini RIP - Red). Anggota dari organisasi yang merupakan cikal bakal terbentuknya scene underground metal di Surabaya ini memang sengaja dibatasi hanya sekitar 7-10 band saja.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Rencana pertama Independen waktu itu adalah menggelar konser underground rock di Taman Remaja, namun rencana ini ternyata gagal karena kesibukan melakukan konsolidasi di dalam scene. Setelah semakin jelas dan mulai berkembangnya scene underground metal di Surabaya pada akhir bulan Desember 1997 organisasi Independen resmi dibubarkan. Upaya ini dilakukan demi memperluas jaringan agar semakin tidak tersekat-sekat atau menjadi terkotak-kotak komunitasnya.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Pada masa-masa terakhir sebelum bubarnya organisasi Independen, divisi record label mereka tercatat sempat merilis beberapa buah album milik band-band death metal/grindcore Surabaya. Misalnya debut album milik Slowdeath yang bertitel ?From Mindless Enthusiasm to Sordid Self-Destruction? (September 96), debut album Dry berjudul ?Under The Veil of Religion? (97), Brutal Torture ?Carnal Abuse?, Wafat ?Cemetery of Celerage? hingga debut album milik Fear Inside yang bertitel ?Mindestruction?. Tahun-tahun berikutnya barulah underground metal di Surabaya dibanjiri oleh rilisan-rilisan album milik Growl, Thandus, Holy Terror, Kendath hingga Pejah.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Sebagai ganti Independen kemudian dibentuklah Surabaya Underground Society (S.U.S) tepat di malam tahun baru 1997 di kampus Universitas 45, saat diselenggarakannya event AMUK I. Saat itu di Surabaya juga telah banyak bermunculan band-band baru dengan aliran musik black metal. Salah satu band death metal lama yaitu, Dry kemudian berpindah konsep musik seiring dengan derasnya pengaruh musik black metal di Surabaya kala itu.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Hanya bertahan kurang lebih beberapa bulan saja, S.U.S di tahun yang sama dilanda perpecahan di dalamnya. Band-band yang beraliran black metal kemudian berpisah untuk membentuk sebuah wadah baru bernama ARMY OF DARKNESS yang memiliki basis lokasi di daerah Karang Rejo. Berbeda dengan black metal, band-band death metal selanjutnya memutuskan tidak ikut membentuk organisasi baru. Selanjutnya di bulan September 1997 digelar event AMUK II di IKIP Surabaya. Event ini kemudian mencatat sejarah sendiri sebagai event paling sukses di Surabaya kala itu. 25 band death metal dan black metal tampil sejak pagi hingga sore hari dan ditonton oleh kurang lebih 800 ? 1000 orang. Arwah, band black metal asal Bekasi juga turut tampil di even tersebut sebagai band undangan.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Scene ekstrem metal di Surabaya pada masa itu lebih banyak didominasi oleh band-band black metal dibandingkan band death metal/grindcore. Mereka juga lebih intens dalam menggelar event-event musik black metal karena banyaknya jumlah band black metal yang muncul. Tercatat kemudian event black metal yang sukses digelar di Surabaya seperti ARMY OF DARKNESS I dan II.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Tepat tanggal 1 Juni 1997 dibentuklah komunitas underground INFERNO 178 yang markasnya terletak di daerah Dharma Husada (Jl. Prof. DR. Moestopo,Red). Di tempat yang agak mirip dengan rumah-toko (Ruko) ini tercatat ada beberapa divisi usaha yaitu, distro, studio musik, indie label, fanzine, warnet dan event organizer untuk acara-acara underground di Surabaya. Event-event yang pernah di gelar oleh INFERNO 178 antara lain adalah, STOP THE MADNESS, TEGANGAN TINGGI I & II hingga BLUEKHUTUQ LIVE.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Band-band underground rock yang kini bernaung di bawah bendera INFERNO 178 antara lain, Slowdeath, The Sinners, Severe Carnage, System Sucks, Freecell, Bluekuthuq dan sebagainya. Fanzine metal asal komunitas INFERNO 178, Surabaya bernama POST MANGLED pertama kali terbit kala itu di event TEGANGAN TINGGI I di kampus Unair dengan tampilnya band-band punk rock dan metal. Acara ini tergolong kurang sukses karena pada waktu yang bersamaan juga digelar sebuah event black metal. Sayangnya, hal ini juga diikuti dengan mandegnya proses penggarapan POST MANGLED Zine yang tidak kunjung mengeluarkan edisinya yang terbaru hingga kini.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Maka, untuk mengantisipasi terjadinya stagnansi atau kesenjangan informasi di dalam scene, lahirlah kemudian GARIS KERAS Newsletter yang terbit pertama kali bulan Februari 1999. Newsletter dengan format fotokopian yang memiliki jumlah 4 halaman itu banyak mengulas berbagai aktivitas musik underground metal, punk hingga HC tak hanya di Surabaya saja tetapi lebih luas lagi. Respon positif pun menurut mereka lebih banyak datang justeru dari luar kota Surabaya itu sendiri. Entah mengapa, menurut mereka publik underground rock di Surabaya kurang apresiatif dan minim dukungannya terhadap publikasi independen macam fanzine atau newsletter tersebut. Hingga akhir hayatnya GARIS KERAS Newsletter telah menerbitkan edisinya hingga ke- 12.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Divisi indie label dari INFERNO 178 paling tidak hingga sekitar 10 rilisan album masih tetap menggunakan nama Independen sebagai nama label mereka. Baru memasuki tahun 2000 yang lalu label INFERNO 178 Productions resmi memproduksi album band punk tertua di Surabaya, The Sinners yang berjudul ?Ajang Kebencian?. Selanjutnya label INFERNO 178 ini akan lebih berkonsentrasi untuk merilis produk- produk berkategori non-metal. Sedangkan untuk label khusus death metal/brutal death/grindcore dibentuklah kemudian Bloody Pigs Records oleh Samir (kini gitaris TENGKORAK) dengan album kedua Slowdeath yang bertitel ?Propaganda? sebagai proyek pertamanya yang dibarengi pula dengan menggelar konser promo tunggal Slowdeath di Caf? Flower sekitar bulan September 2000 lalu yang dihadiri oleh 150- an penonton. Album ini sempat mencatat sold out walau masih dalam jumlah terbatas saja. Ludes 200 keping tanpa sisa.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Scene Malang</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Kota berhawa dingin yang ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari Surabaya ini ternyata memiliki scene rock underground yang ?panas? sejak awal dekade 90-an. Tersebutlah nama Total Suffer Community(T.S.C) yang menjadi motor penggerak bagi kebangkitan komunitas rock underground di Malang sejak awal 1995. Anggota komunitas ini terdiri dari berbagai macam musisi lintas-scene, namun dominasinya tetap saja anak-anak metal. Konser rock underground yang pertama kali digelar di kota Malang diorganisir pula oleh komunitas ini. Acara bertajuk Parade Musik Underground tersebut digelar di Gedung Sasana Asih YPAC pada tanggal 28 Juli 1996 dengan menampilkan band-band lokal Malang seperti Bangkai (grindcore), Ritual Orchestra (black metal),Sekarat (death metal), Knuckle Head (punk/hc), Grindpeace (industrial death metal), No Man?s Land (punk), The Babies (punk) dan juga band-band asal Surabaya, Slowdeath (grindcore) serta The Sinners (punk).</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Beberapa band Malang lainnya yang patut di beri kredit antara lain Keramat, Perish, Genital Giblets, Santhet dan tentunya Rotten Corpse. Band yang terakhir disebut malah menjadi pelopor style brutal death metal di Indonesia. Album debut mereka yang bertitel ?Maggot Sickness? saat itu menggemparkan scene metal di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Bali karena komposisinya yang solid dan kualitas rekamannya yang top notch. Belakangan band ini pecah menjadi dua dan salah satu gitaris sekaligus pendirinya, Adyth, hijrah ke Bandung dan membentuk Disinfected. Di kota inilah lahir untuk kedua kalinya fanzine musik di Indonesia. Namanya Mindblast zine yang diterbitkan oleh dua orang scenester, Afril dan Samack pada akhir 1995. Afril sendiri merupakan eks-vokalis band Grindpeace yang kini eksis di band crust-grind gawat, Extreme Decay. Sementara indie label pionir yang hingga kini masih bertahan serta tetap produktif merilis album di Malang adalah Confused Records</span><span style="font-size: x-small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Scene Bali</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Berbicara scene underground di Bali kembali kita akan menemukan komunitas metal sebagai pelopornya. Penggerak awalnya adalah komunitas 1921 Bali Corpsegrinder di Denpasar. Ikut eksis di dalamnya antara lain, Dede Suhita, Putra Pande, Age Grindcorner dan Sabdo Moelyo. Dede adalah editor majalah metal Megaton yang terbit di Jogjakarta, Putra Pande adalah salah satu pionir webzine metal Indonesia Corpsegrinder (kini Anorexia Orgasm) sejak 1998, Age adalah pengusaha distro yang pertama di Bali dan Moel adalah gitaris/vokalis band death metal etnik, Eternal Madness yang aktif menggelar konser underground di sana. Nama 1921 sebenarnya diambil dari durasi siaran program musik metal mingguan di Radio Cassanova, Bali yang berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WITA.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Awal 1996 komunitas ini pecah dan masing-masing individunya jalan sendiri-sendiri. Moel bersama EM Enterprise pada tanggal 20 Oktober 1996 menggelar konser underground besar pertama di Bali bernama Total Uyut di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Band-band Bali yang tampil diantaranya Eternal Madness, Superman Is Dead, Pokoke, Lithium, Triple Punk, Phobia, Asmodius hingga Death Chorus. Sementara band- band luar Balinya adalah Grausig, Betrayer (Jakarta), Jasad, Dajjal, Sacrilegious, Total Riot (Bandung) dan Death Vomit (Jogjakarta). Konser ini sukses menyedot sekitar 2000 orang penonton dan hingga sekarang menjadi festival rock underground tahunan di sana. Salah satu alumni Total Uyut yang sekarang sukses besar ke seantero nusantara adalah band punk asal Kuta, Superman Is Dead. Mereka malah menjadi band punk pertama di Indonesia yang dikontrak 6 album oleh Sony Music Indonesia. Band-band indie Bali masa kini yang stand out di antaranya adalah Navicula, Postmen, The Brews, Telephone, Blod Shot Eyes dan tentu saja Eternal Madness yang tengah bersiap merilis album ke tiga mereka dalam waktu dekat.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Memasuki era 2000-an scene indie Bali semakin menggeliat. Kesuksesan S.I.D memberi inspirasi bagi band-band Bali lainnya untuk berusaha lebih keras lagi, toh S.I.D secara konkret sudah membuktikan kalau band `putera daerah? pun sanggup menaklukan kejamnya industri musik ibukota. Untuk mendukung band-band Bali, drummer S.I.D, Jerinx dan beberapa kawannya kemudian membuka The Maximmum Rock N? Roll Monarchy (The Max), sebuah pub musik yang berada di jalan Poppies, Kuta. Seringkali diadakan acara rock reguler di tempat ini.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
<br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Indie Indonesia Era 2000-an</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Bagaimana pergerakan scene musik independen Indonesia era 2000-an? Kehadiran teknologi internet dan e-mail jelas memberikan kontribusi besar bagi perkembangan scene ini. Akses informasi dan komunikasi yang terbuka lebar membuat jaringan (networking) antar komunitas ini semakin luas di Indonesia. Band-band dan komunitas-komunitas baru banyak bermunculan dengan menawarkan style musik yang lebih beragam. Trend indie label berlomba-lomba merilis album band-band lokal juga menggembirakan, minimal ini adalah upaya pendokumentasian sejarah yang berguna puluhan tahun ke depan.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Yang menarik sekarang adalah dominasi penggunaan idiom `indie? dan bukan underground untuk mendefinisikan sebuah scene musik non- mainstream lokal. Sempat terjadi polemik dan perdebatan klasikmengenai istilah `indie atau underground? ini di tanah air. Sebagian orang memandang istilah `underground? semakin bias karena kenyataannya kian hari semakin banyak band-band underground yang `sell-out?, entah itu dikontrak major label, mengubah style musik demi kepentingan bisnis atau laris manis menjual album hingga puluhan ribu keping. Sementara sebagian lagi lebih senang menggunakan idiom indie karena lebih `elastis? dan misalnya, lebih friendly bagi band-band yang memang tidak memainkan style musik ekstrem. Walaupun terkesan lebih kompromis, istilah indie ini belakangan juga semakin sering digunakan oleh media massa nasional, jauh meninggalkan istilah ortodoks `underground? itu tadi.</span><span style="font-size: x-small;"><br />
</span><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;">Ditengah serunya perdebatan indie/underground, major label atau indie label, ratusan band baru terlahir, puluhan indie label ramai- ramai merilis album, ribuan distro/clothing shop dibuka di seluruh Indonesia. Infrastruktur scene musik non-mainstream ini pun kian established dari hari ke hari. Mereka seakan tidak peduli lagi dengan polarisasi indie-major label yang makin tidak substansial. Bermain musik sebebas mungkin sembari bersenang-senang lebih menjadi `panglima? sekarang ini.</span><br />
</div>Yayack !http://www.blogger.com/profile/14778447514341566057noreply@blogger.com3